39 : wake me up

428 99 17
                                    

"Ben?"

Haruto mengernyitkan dahinya, kedua jemarinya mengucek kelopak matanya pelan. Pandangannya lurus menatap seorang pemuda tampan yang tengah berdiri dengan tatapan hangat kepadanya.

Yoonbin membuka kedua lengannya lebar, seolah mengisyaratkan Haruto untuk masuk dan memeluknya erat.

Haruto menyambutnya, berlari kearah depan dengan mata yang berkaca-kaca. Pemuda itu tersenyum, seketika hatinya menghangat mengingat rasa rindunya yang menumpuk hingga meluap-luap.

Grep

Sudah lama ia tidak merasakan tubuh ini merengkuh dan membalut hangat tubuhnya, sudah terlalu lama Haruto tidak menghirup aroma citrus yang menguar dari tubuh pemuda ini.

Rindu, Haruto sangat merindukannya.

"Ben hiks aku merindukanmu" Haruto mengeratkan pelukannya, wajahnya semakin tenggelam di perpotongan leher Yoonbin. Air matanya terus mengucur deras, mulutnya tak berhenti menggumam.

"aku mencintaimu Ben, aku hiks hiks mencintaimu"

"jangan pergi lagi, hiks maaf"

"maafkan aku"

Haruto tetap terpejam melampiaskan rasa rindu yang cukup membuatnya dirinya tersiksa. Yoonbin menepuk pelan kepala Haruto, pemuda itu tersenyum hingga menyisakan kelopak matanya yang terlihat membentuk garis sabit.

"aku disini, dan"

Cup

"aku juga merindukanmu" satu tangannya terulur mengusap kepala Haruto yang masih setia bersembunyi di antara leher dan bahunya.

Cup

"kau tidak perlu takut, Haru" ujarnya dengan tangannya yang mulai turun mengusap punggung pemuda cantik itu.

Haruto semakin terisak, perlakuan hangat Yoonbin membuat hatinya semakin sakit. Sungguh ia benar-benar tidak mengerti dimana akal sehatnya dulu?kenapa ia dengan mudah tunduk pada ancaman Guanlin?

Kenapa?kenapa ia baru menyadarinya sekarang?

"Haru, kau harus pergiㅡ

"tidak!aku tidak akan meninggalkanmu lagi, Ben. Aku tidak mau" Haruto menggelengkan kepalanya, manik legamnya menatap Yoonbin memohon. Ia tidak bisa meninggalkan Yoonbin untuk kesekian kalinya.

Yoonbin mematut senyumnya, pemuda itu mengusap kedua pipi Haruto membuat sang mpu mendongakkan kepalanya.

Mereka berdua beradu tatap selama beberapa saat

Cup

Cup

"aku tidak ingin melihatmu menangis lagi" Yoonbin mengecup lembut kelopak mata Haruto, ia tidak suka Haruto menangis seperti ini.

Mata Haruto terlalu cantik, terlalu indah untuknya menangisi Yoonbin.

"jaga dirimu baik-baik, aku harus pergi"

Yoonbin melepaskan rengkuhan hangatnya perlahan, matanya menatap Haruto sendu."tidak, Ben jangan tinggalkan aku!"

Haruto menggeleng tak setuju, air matanya berderai hebat. Satu tangannya berusaha meraih jemari panjang pemuda sipit itu tapi nihil tubuh Yoonbin terasa terlalu jauh untuk ia gapai sekarang.

"Ben!"

"Ben!kembalilah hiks hiks"

"kembalilah hiks kepadaku"

.

.


.

"YOONBIN!"

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang