"yoonbin-sshi?"
Pria bermata kecil itu membalikkan badannya, menghadap seorang pemuda yang sekarang berada tepat di hadapannya.
Pemuda itu mengulas senyuman hangat yang semakin lama membuat matanya tenggelam. Senyuman cantik yang tak mungkin Yoonbin lupakan.
"Jihoon?"
Pemuda manis itu tertawa kecil, kepalanya mengangguk lucu dengan eye smile yang masih saja menghiasi wajah imutnya.
"ternyata kau masih mengingat namaku"
Yoonbin mengangguk pelan. Senyuman tipis itu terukir di wajah dinginnya, meskipun sang mpu tak menyadarinya.
Perasaannya tak bisa berbohong, rasanya seperti saat pertama kali kau menemukan sesuatu yang baru.
Dan kau tertarik kepadanya. Seperti inilah yang Yoonbin rasakan sekarang.
"ngomong-ngomong apa kau sedang terburu-buru?"
Ah iya, bukankah pria sipit itu ingin membeli sesuatu di minimarket di depan sana?
"tidak, aku hanya sedang menjernihkan pikiranku dengan berjalan-jalan" tuturnya santai
Mata Jihoon menyipit, pemuda itu memasang ekspresi bingung dengan apa yang baru saja ia dengar. Apakah yoonbin bersungguh-sungguh dengan perkataannya?
Hell, apa pria itu bisa menjernihkan pikiran di malam yang dingin seperti sekarang ini?bahkan tanpa mengenakan mantel?
"kau bercanda?"
Jihoon tertawa renyah. Pemuda imut itu menyentuh pipi yoonbin pelan sebelum telapak tangannya kembali menyentuh kedua pipi gembil nya bergantian.
"tubuhmu sangat dingin, apa kau benar-benar lupa membawa mantel?"
'shit, apa yang harus aku katakan padanya?'
Yoonbin mengulum bibirnya pelan. Pria itu menghembuskan nafasnya kasar, ya Jihoon menangkap basah dirinya.
"eum, sebenarnya aku ingin membeli sesuatu di minimarket sana dan aku lupa-" Pemuda bermata kecil itu sedikit terbata sebelun akhirnya Jihoon memotong perkataannya dengan wajah yang sedikit menyebalkan.
Tidak, wajah menyebalkan itu terlihat berkali-kali lipat lebih imut menurut Yoonbin.
"dan kau lupa membawa mantelmu karena kau sedang mabuk?" Tebaknya dengan gerakan menunjuk ke arah pria yang masih saja mematung karena serangan keimutan pemuda di depannya ini.
Sepasang manik coklat itu masih menatap lekat wajah pemuda Park dengan tatapan yang bisa dibilang sedikit 'memuja'?
"yoonbin-sshi?"
"Hei"
"yoonbin-sshi?kau mendengarku?"
"i-iya?"
Jihoon mendengus kecil, pemuda itu memberengutkan bibirnya tak terima.
"jadi apa kau mendengarku?"
'cantik'
"maafkan aku, kau benar sepertinya aku sedang mabuk" Yoonbin membuang pandangannya, dan secara tak sengaja sorot matanya terhenti pada sebuah cincin perak yang melingkar erat di jari telunjuk pemuda itu.
Cincin yang membuatnya terikat kepada seseorang yang sampai hari ini mungkin masih memiliki hatinya?
"jawab aku, apa aku boleh menenanimu ke minimarket yoonbin-sshi?" Jihoon mengulangi pertanyaannya, pria itu melempar senyuman hangat yang membuat seorang Ha Yoonbin mungkin akan berpikir dua kali untuk menolak tawaran pemuda imut ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ㅣ W. Haruto x H. Yoonbinㅣ
Fanfiction✨ ㅡ Tentang Haruto dan takdir nya bersama pria yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. ∆ warning konten BxB ∆ dilarang salah lapak ∆ typo bertebaran ∆ beberapa bagian dihapus untuk kepentingan bersama C R A C K S H I P Ha Yoonbin X Wa...