30 : why you mad?

741 115 23
                                    

Jangan lupa votement nyaaaaa, luv u💙✨✨✨

Happy readings'

_____________________


1 tahun kemudian








Hari ini Yoonbin sedang sibuk mengurus Rubi, bayi mungil itu menjadi sangat emosional hanya karena daddy nya tidak segera kembali ke rumah.

Padahal Yoonbin melakukan lembur kerja hanya untuk Rubi. Ia ingin membuat kebutuhan bayi tampan itu selalu tercukupi, hanya itu.

"huweeee mamamamamama"

"shhh Rubi~ya daddy disini nak, kenapa kau masih menangis?" Yoonbin kembali memeluk Rubi, menepuk punggung makhluk mungil itu dengan lembut.

"Ben, kau bisa mengurusnya sebentar kan?" Kata Haruto dengan mimik khawatir nya, ia takut kalau Rubi mulai rewel karena Haruto tak datang menepuk punggung putranya hingga ia tertidur.

"tentu Haru, kau lanjutkan saja aku akan menidurkan dia" ucap Yoonbin dengan senyuman hangatnya.

Haruto menganggukkan kepalanya

"kalau dia masih rewel, kau bisa memanggilku"

"iyaaa"

Yoonbin mengusap-usap kening Rubi pelan, Rubi memang diam saja didalam gendongan koalanya tapi tetap saja bayi kecil itu tak kunjung terlelap.

"Rubi~ya daddy tahu kau ingin tidur dipelukan mommy mu, tapi untuk saat ini biarkan daddy yang melakukannya, hm?"

Pemuda sipit itu terkekeh ketika Rubi malah aktif mengisap-isap kemeja Yoonbin. Sepertinya putra tampannya ini sedang haus.

"baiklah baiklah, hentikan Rubi~ya. Daddy akan membuatkanmu susu sekarang"

Tangan Yoonbin mulai sibuk meracik susu dan juga air hangat didalam botol kecil berwarna biru. Ia lantas menutupnya dan dengan polosnya Rubi langsung memalingkan kepalanya.

"mamamamama"

"hehehe, nah sudah selesaaaii ini untuk Rubi"

Haruto yang mendengar percakapan Yoonbin hanya bisa tertawa gemas, ia selalu merindukan momen dimana Yoonbin dan Rubi nya memiliki interaksi lucu setiap kali mereka menjadi satu.

Ya, sayangnya Haruto hanya bisa melihat momen itu beberapa kali saja karena suaminya ini memiliki jabatan tetap di luar negeri.

"Ben, kau kapan kembali ke Aussie?"

"aku baru saja kembali, Haru.kenapa kau sudah menanyakan hal itu? sepertinya kau tidak merindukanku ya?"

Haruto menggelengkan kepalanya

"bukan itu yang aku maksud"

"lalu?"

"eum, a-aku"

"aku?"

"aku ingin kau tetap disini bersamaku dan Rubi"

Haruto menyembunyikam wajahnya di belakang bahu pemuda sipit itu karena semburat merah yang menghiasi kedua pipi dan juga wajahnya.

Yoonbin tertawa melihat betapa menggemaskannya tingkah istrinya ini, sebenarnya Yoonbin ingin memeluknya tapi karena posisinya sekarang sedang menggendong Rubi maka mau tak mau ia harus mengurungkan niatnya.

"bagaimana kalau kau saja yang ikut denganku kesana?jadi aku tidak perlu bersedih karena aku tidak bisa memelukmu. Kalau kau mau, aku bisa mencari Apartemen yang nyaman untuk kita bertiga" Yoonbin tertawa kecil ketika Haruto masih saja bersembunyi di belakang bahunya.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang