⛔ Warning Mature Content
⛔ bagi kalian yang belum cukup umur, dilarang keras membaca chap ini. Saya menulisnya disaat umur saya sudah memasuki umur legal sehingga diperlukan kebijakan pembaca agar lebih selektif dalam memilih bacaan
.
.
.
"Ben, pemuda itu. Apa kau mengenalnya?"
"ah eum dia adalah temanku ya teman kami berteman Haru"
"tapi, dia memandangmu selekat itu apa kau tidak tahu?" Selidik Haruto dengan wajah curiganya, oh ayolah bahkan orang awam pun tahu kalau pandangan seperti itu hanya ditujukan kepada orang yang memiliki perasaan kepadamu.
Haruto menyiratkan senyumnya tipis lantas meraih tengkuk Yoonbin pelan
Cup
"baguslah, kalau kau tahu batasanmu" ujarnya dengan nada ketus dengan posisi bibir mereka yang hanya berjarak 5 senti. Yoonbin membalas senyuman Haruto, dan dengan gerakan lembut ia mulai mengecup pelan bibir plum milik pemuda jangkung itu.
Keduanya saling berperang lidah sebelum Haruto mendorong dada Yoonbin sedikit keras.
"eungh Ben, biarkan aku bernafas dulu hhh"
Dadanya naik turun, menghirup udara secara rakus dan tidak sabaran. Pemuda sipit itu benar-benar mencuri pasokan udaranya dan sekarang ia bahkan menertawai Haruto dengan wajah tanpa dosa.
"padahal aku sudah berulang kali menciummu tapi kau tetap belum terbiasa" Yoonbin langsung menutup mulutnya ketika Haruto mulai menatapnya tajam dan sepertinya pemuda itu marah kepadanya.
Padahal yang dikatakan Yoonbin adalah kenyataannya.
"sayang, aku tidak akan seperti itu lagi aku berㅡ"
Cup
"lakukan apapun yang kau mau Ben, karena sekarang aku adalah milikmu" Haruto kembali memeluk tubuh tinggi suaminya, menenggelamkan kepalanya di antara ceruk leher milik Yoonbin dan mulai bergerak mengecupi leher jenjang pemuda sipit itu.
"Haru, jangan memancingku" suara Yoonbin mulai parau karena perbuatan nakal Haruto yang menjilati dan mengecupi lehernya tanpa ampun.
Ia tidak akan melakukannya, tidak sebelum Haruto diijinkan melakukan hal itu lagi. "Haru hh kumohon" pintanya dengan suara yang terlampau serak.
Tidak tidak tidak, Yoonbin harus bisa menahannya. Tapi sedetik kemudian Yoonbin berjengit kaget karena rasa nyeri yang tiba-tiba menjalar disekitar lehernya. "aughh, kenapa kau menggigitku?"
"aishh aku jadi tidak ingin melihat wajahmu!" Haruto mendorong bahu Yoonbin menjauh, niatnya jadi surut karena Yoonbin selalu menghindar dari ciumannya.
Hufh, padahal 3 jam yang lalu Haruto sudah berkonsultasi kepada dokter Lee, dokter itu berkata bahwa mereka boleh melakukannya asalkan kondisi Haruto benar-benar dalam keadaan baik.
"pergiii, keluar dari kamarku!"
Yoonbin terkejut saat tubuhnya tiba-tiba terhuyung kedepan dan melewati gawang pintu kamarnya. Wajahnya linglung sementara sedetik yang lalu ia juga sedang menikmati permainan nakal yang dilakukan istrinya.
Blam
"eh?Haru kau baik-baik saja?"
Tok tok tok
"Pergilah Ben, aku sedang tidak ingin bicara padamu!"
Yoonbin menghela nafasnya pelan, seharusnya ia segera menerkam saja pemuda manis itu. Tapi apa yang dilakukannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ㅣ W. Haruto x H. Yoonbinㅣ
Fanfiction✨ ㅡ Tentang Haruto dan takdir nya bersama pria yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. ∆ warning konten BxB ∆ dilarang salah lapak ∆ typo bertebaran ∆ beberapa bagian dihapus untuk kepentingan bersama C R A C K S H I P Ha Yoonbin X Wa...