51 : Let Me

672 69 27
                                    

"hiks hiks a-apa yang telah aku katakan kepadanya ... Ben hiks aku tidak bermaksud"

Haruto tak berhenti meneteskan air matanya, memang benar ia tidak mencegah kepergian yoonbin, namun tetap saja rasanya sangat menyakitkan. Apa yang baru saja ia katakan kepada Yoonbin sangatlah berat, perceraian bukanlah hal yang bisa ia putuskan dengan mudahnya.

Haruto lantas beranjak, menghampiri Guanlin sembari menghapus jejak air matanya cepat.

"guan, kau tidak apa-apa kan? Mana yang sakit hm?" Tanya Haruto, tangannya menangkup wajah Guanlin pelan.

Guanlin mengalihkan tatapannya, memandang mata Haruto yang terlihat sedikit bengkak.

"Kau pucat Guan, apa kepalamu masih sangat sakit?"

Guanlin menggeleng lemah, tangannya bergerak mengelus sisi wajah Haruto dengan lembut menyiratkan perasaan bersalah atas apa yang terjadi kepada Haruto nya.

"Haru, maafkan aku"

"Tidak ... Apa maksudmu sayang? kau tidak bersalah" ujar Haruto, pemuda cantik itu kentara sekali sedang menahan air matanya. Berulang kali dirinya tampak menarik nafas panjang agar cairan bening itu tak menerobos keluar.

Guanlin melihatnya, dan itu sudah cukup membuktikan siapa yang sebenarnya bersalah.

"Maaf Haru, seharusnya aku tidak merebutmu. Maaf karena aku telah memisahkanmu dari Yoonbin Hyung"

"Kenapa kau tidak jujur saja kepadaku?" Tangan panjangnya terulur untuk mengusap pelan pipi gembil Haruto.

"Sayang maaf, maafkan aku."

Haruto menggeleng ribut, dirinya tidak pernah menyalahkan Guanlin atas apa yang terjadi. Semua ini adalah garis takdir.

"Kau tidak bersalah Guan, ini sudah menjadi takdirku. Maafkan aku, aku berbohong kepadamu"

"Aku tau kau tidak bermaksud melakukannya kan? Kau tidak mungkin mau membohongi orang lain tanpa ada maksud tertentu"

"Guan hiks aku minta maaf"

Guanlin menggurat senyumnya, kedua tangannya memegang pundak Haruto erat seraya menatapnya lekat. Menyiratkan perasaan yang tak bisa ia ungkapkan dengan kata-kata.

"Ssshh sudah ya? Aku tidak mau melihatmu menangis seperti ini lagi Haru. Sudah cukup hm?" Guanlin mengusap bawah mata Haruto pelan, sedih sekali melihat orang yang dicintainya hancur seperti ini.

"Seharusnya aku mengatakannya, seharusnya aku jujur kepadamu tentang semuanya, seharusnya aku memberi tahumu kemarin" ujar Haruto

Pemuda pucat itu menghela nafasnya pelan, Guanlin tak memungkiri kalau ia terkejut akan fakta yang dilontarkan oleh kakak laki-lakinya.

Tapi, kalau memang benar ia yang merebut Haruto itu berarti dia yang bersalah kan?

"Haru"

"ya?"

Guanlin menarik nafasnya, berat sekali untuk sekedar bertanya soal kebenaran yang lebih dalam. Tapi bagaimanapun dia harus mengetahui semuanya, semua tentang mereka bertiga.

"Boleh kutahu semua tentang hubungan kita bertiga?"

_______________________________






Ting tong

Ting tong

"Sebentar!!!!"

Jihoon berusaha bangkit dari duduknya dengan susah payah, perutnya sudah agak membesar sekarang. Itu yang membuat dirinya menjadi sedikit kesusahan untuk sekedar beranjak.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang