37 : The pieces of my heart

488 93 12
                                    

Votement juseyoo❤️
Happy Readings✨

____________

"Haru, bagaimana cara memandikannya?aku tidak bisa"

"kau ini tadi saat aku memintamu memberikan Jieun kepadaku kau tidak mau" pemuda jangkung itu masih menggerutu saat suaminya ini malah ketakutan saat ingin memandikan putrinya.

Kadang Haruto berpikir apa Guanlin benar-benar bisa ia andalkan untuk mengurus Jieun saat ia tidak ada dirumah.

"huweeee" Haruto lantas menatap Guanlin sinis, pemuda itu menghembuskan nafasnya pelan sebelum meraih Jieun dari gendongan pemuda pucat itu.

"Tuhkan, sini biar aku saja yang memandikan Jieun. Kau urus saja Rubi"

Sedangkan Guanlin, pemuda itu hanya terkekeh kecil sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sungguh ia malu.

Bahkan memandikan Jieun saja ia tidak bisa, benar-benar memalukan. "ah benar, kalau begitu aku akan menyerahkan urusan ini kepada istri cantikku" ujarnya sembari menyerahkan Jieun kepada Haruto.

Guanlin tersenyum lebar, tangannya terulur mengacak surai hitam Haruto. Membuat sang mpu memicingkan mata karena tindakan pemuda itu.

Oh ayolah, Haruto sedang menggendong Jieun dan Guanlin malah mengacak-acak rambutnya sepeti ini?yang benar saja.

"aku akan mengajak pangeran tampan kita pergi sebentar boleh?"

"tentu, jangan pulang terlalu larut"

Haruto mulai membasuh rambut Jieun, tangannya mengusap-usap lembut rambut tipis putrinya itu. Pemuda itu tersenyum saat Jieun mengerjapkan matanya, mata itu begitu indah.

Sama indahnya seperti mata pemuda yang selama ini masih mengisi ruang rindunya, Ha Yoonbin. Tanpa sadar Haruto meneteskan air matanya, tak dapat ia pungkiri kalau dirinya benar-benar merindukan pemuda itu.

Lamunannya seketika sirna, saat sebuah lengan kekar tiba-tiba saja melingkari pinggangnya. Spontan Haruto menolehkan kepalanya, pemuda itu mengulum bibirnya saat mendapati Guanlin tengah menatap dirinya dengan jarak yang begitu dekat.

Bahkan Haruto bisa merasakan nafas Guanlin membelai sisi wajahnya yang lain.

"Haru, apa yang kau pikirkan?hm?" Pemuda itu lantas mengalihkan atensinya, matanya tertuju kepada jejak lelehan bening yang terlihat samar diatas pipi tirus Haruto.

Guanlin mengusapnya, menghilangkan jejak air mata pemuda itu dengan lembut.

Cup

Pemuda pucat itu mengecup kening Haruto, dengan satu tangannya yang masih mengusap pipi pemuda cantik itu mengusap jejak air matanya.

"maafkan aku, Haru. Maafkan aku karena aku mencintaimu" lirih Guanlin dengan tatapan lekatnya kepada Haruto yang kian menatapnya sendu.

"a-aku ingin kembali hiks, tolong Guan. Tolong hiks lepaskan aku"

Tatapan Guanlin seketika berubah, pemuda itu kini menatap Haruto dengan tatapan dingin dengan wajahnya yang berubah tanpa ekspresi.

Guanlin lantas meninggalkan Haruto begitu saja, melangkahkan kakinya cepat kearah pintu dengan amarahnya yang meluap-luap.

Langkahnya terhenti tepat selangkah sebelum ia melangkah keluar dari ruangan itu. Guanlin membalikkan badannya.

"aku tidak akan pernah melepaskanmu,dan jangan pernah berharap hal itu akan terjadi"

Brak!

_________

Kehidupan Yoonbin berubah 360° semenjak ia mengetahui semua kebenaran dibalik menghilangnya Haruto. Selama 6 bulan ibunya menutup rapat rahasia ini darinya, dan selama itu pula Yoonbin menderita.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang