46 : breaking up

422 73 39
                                    

You can't loved two heart and breaking them in different time

___________

"Haruto"

"hm?"

Yoonbin mengulas senyumnya, satu tangannya terangkat keudara menunjukkan satu kresek putih yang berisi makanan untuk mereka sarapan

"apa itu?" Tanya Haruto penasaran, kedua tangannya masih sibuk menghapus jejak air mata dipipinya

Yoonbin tau, hanya saja ia lebih memilih diam

"makanlah" Yoonbin menyodorkan satu buah box berisi bubur itu kepada Haruto, berharap kalau istrinya mau memakannya untuk sekedar mengganjal perut

"nanti saja, aku belum lapar" ucap Haruto seraya menggeleng lemah

"Makanlah Haru, Guanlin pasti sedih jika tau pipimu setirus ini"

Yoonbin mengusap lembut pipi Haruto yang sedikit pucat, kondisinya benar-benar berantakan. Tulang pipinya yang menonjol dan bibirnya yang kering dengan kantung mata yang menghiasi mata cantiknya, Guanlin ternyata membawa dampak sebesar ini kepada Haruto nya

"bagaimana kalau 3 suap?"

Haruto kembali menggelengkan kepalanya

"aku tidak lapar, kau makanlah dulu ben" sahut Haruto sebelum mengaitkan jemari-jemari tangannya disela jemari panjang milik Guanlin

"hufhh, aku juga tidak akan makan jika kau terus menolak makanan seperti itu Haru"

Yoonbin menatap Haruto sekilas, tidak ada pergerakan seakan Haruto tak mendengar ucapannya.

"aku akan membuangnya" ujar Yoonbin seraya membungkus kedua box bubur itu, memasukkannya kedalam kantong kresek dan bergegas bangkit untuk membuangnya keluar

Srett

"suapi aku" cicit Haruto lesu

Yoonbin tersenyum simpul, dengan cepat ia menyiapkan bubur itu dan mengaduknya lembut, meniupnya perlahan sebelum memasukkannya kemulut Haruto

"aaaa"

Haruto membuka mulutnya, memberikan akses kepada Yoonbin untuk lebih leluasa menyuapinya. Yoonbin merasa senang, setidaknya Haruto mau memakan makanannya daripada ia sama sekali menolak untuk makan seperti kemarin lusa

"Haru"

Yoonbin menghentikkan kegiatannya, menatap sang pujaan hati dengan tatapan mata yang tak bisa diartikan

Haruto hanya menunduk diam, ia menunggu apa yang akan dilontarkan oleh Yoonbin selanjutnya

"apa bayi perempuan yang kau bawa hari itu adalah putri kita?"

Haruto lantas mengangkat kepalanya, menatap Yoonbin dalam diam sebelum ia terisak pelan

"hiks Jieun, dia putri kita Ben" ujarnya dengan wajah yang tertunduk karena tak mampu membendung air matanya

"Jieun?"

Yoonbin mengelus pelan surai hitam Haruto, dengan senyumnya yang tanpa ia sadari mengembang pelan

"Nama yang bagus, pasti dia cantik sama sepertimu"

"dimana dia?a-aku ingin melihatnya Haru"

Grep

Yoonbin spontan memeluk erat tubuh jangkung Haruto membuat genggaman tangan Haruto dengan Guanlin reflek terlepas

"Haru, aku sangat senang mengetahui kalau putri kita telah terlahir dengan sehat, maaf maafkan aku karena tidak ada disampingmu saat kau membuatnya melihat dunia ini"

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang