21 : Go Back

580 120 24
                                    

Jangan lupa vote dan komentar kalian ♡





Haruto tak berniat menjawab pertanyaan aneh dari pemuda jangkung itu, apa-apaan maksudnya?bukannya sudah jelas kalau Rubi adalah buah cintanya bersama Ben?

"pergilah, aku bisa menjaga diriku sendiri" sahut Haruto dingin. Pemuda itu berbalik, ingin melangkahkan kakinya pergi dari tempatnya berdiri tapi pergerakannya seketika terkunci ketika tiba-tiba saja Guanlin mendekapnya erat sampai tubuhnya hampir saja terhuyung kedepan.

Guanlin tak peduli dengan sikap dingin Haruto yang seperti ini, jika ia mau ia bisa menjadi lebih buruk dari sikap Haruto padanya kali ini. "kau belum menjawab pertanyaanku, Haruㅡ"

"siapa ayahnya?"

Haruto menghembuskan nafasnya kasar, ia berusaha sekuat mungkin untuk melepaskan diri dari kungkungan Guanlin hingga akhirnya dekapan itu terlepas dari tubuhnya.

Pemuda jangkung itu lantas menatap Guanlin sinis, wajahnya benar-benar merah padam. Haruto tak bisa menahannya lagi. "apa kau belum puas menghancurkan hidupku huh?!kau pikir kau bisa kembali seenak hatimu seperti ini?!"

Pemuda itu mendecih lantas menghujani Guanlin dengan tatapan tajamnya.

"aku diam karena aku yakin kau akan menepati janjimu!tapi, ternyata aku salah" Guanlin menaikkan sebelah alisnya, menunggu apa yang akan Haruto ucapkan selanjutnya.

Ia ingin nelihat seberapa besar keyakinan Haruto kepada kakaknya.

"kau masih sama brengseknya, Lai Guanlin"Haruto benar-benar tidak mengerti mengapa Tuhan menciptakan makhluk sebiadab ini.

Guanlin, pemuda itu sama sekali tak tertarik. Memangnya apa yang salah?toh dia datang juga karena permintaan ibunya. "biar ku perjelas satu hal, Haru"

Pemuda itu semakin mendekatkan wajahnya hingga kini jarak diantara mereka berdua hanya tinggal beberapa senti saja.

"aku tidak akan meninggalkanmu karena aku mencintaimu. kau bebas menyuruhku pergi kemanapun tapi ingatlah aku hanya akan kembali kepada dirimu" Guanlin semakin berani membelai wajah Haruto yang masih menatapnya tajam.

"semua ini ku lakukan untuk anak kita"

Dan sekarang satu tangannya terulur untuk mengelus pelan perut buncit pemuda watanabe itu. "aku melakukannya untuk dia"

Hening

Tak ada satu dari mereka yang membuka mulutnya, keduanya kini saling tatap tanpa berniat memalingkan atensi yang sekarang sama-sama tersita.

"aku sudah membuangmu jauh sebelum kau mengasihaniku hari ini" sekarang suara pemuda watanabe itu terdengar serak, mata yang senula indah berkilauan kini terlihat merah dengan lelehan bening yang menggenang disekitarnya.

"terserahmu, entah kau tetap teguh pada pendirianmu atau kau mengkhianatinya. aku sudah tidak peduli lagi"

guanlin tertegun melihat betapa menyedihkannya Haruto saat ini. tapi, ia benar-benar tidak bermaksud buruk. Guanlin hanya ingin bersama Haruto dan juga putranya, apa ia salah? "aku kemari hanya untukmu, aku ingin menemanimu"

Pemuda pucat itu mengulurkan kedua tangannya, merengkuh tubuh Haruto pelan. "aku tidak bermaksud buruk, Haru. aku hanya ingin melihatmu, aku hanya ingin menjaga anak kita"

Haruto menepis kasar rengkuhan hangat itu, tidak ia tidak akan mengkhianati Yoonbin untuk yang kedua kali.

"dia anakku, Guanlin!dia anakku dengan kakakmu, apa kau masih tidak mengerti?!"

"Haru!" Guanlin meninggikan suaranya, atensinya tajam menatap Haruto dengan kilatan amarahnya. Satu tangannya kini menarik kasar pergelangan tangan Haruto yang bebas menggantung di udara.

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang