"apa kau bilang?" Guanlin menarik paksa kedua bahu Haruto, mencengkramnya erat memaksa sang pemilik untuk menatap kedua matanya yang penuh kilatan amarah.
Haruto gemetar, tapi tiba-tiba saja ia merasakan sebuah tangan dingin menggapai jemari-jemari tangannya.
Yoonbin menautkan jemarinya, berbisik di samping telinga si pemuda hingga membuat Haruto semakin yakin ia bisa menghadapi semuanya.
"fight your fear, right?" Suara pria sipit itu benar-benar membangun kekuatannya.
"aku bersungguh-sungguh, ku harap kita tidak akan pernah bertemu lagi. Lupakan semua hal tentangku dan juga kejadian masa lalu kita, kau dan aku kita sudah jauh berbeda. Ku harap kau bisa menghargai keputusanku, sunbae" ujarnya lembut dengan tatapan hangat di kedua manik hazelnya, ia berusaha keras membuat Guanlin mengerti bahwa keadaan diantara mereka berdua sudah jauh berbeda.
Haruto melepaskan cengkraman jemari panjang Guanlin dengan perlahan, tidak ingin membuat Guanlin tersinggung atas tindakannya jika saja ia menepis kasar tangan Guanlin yang saat ini mencengkram bahunya.
"terimakasih untuk semua hal indah yang kau berikan kepadaku dulu,sekarang aku telah memaafkanmu. aku juga ingin kau berbahagia dengan kehidupan barumu-"
Haruto terkejut ketika tiba-tiba saja tubuh jangkung Guanlin kembali memeluknya erat di hadapan Yoonbin. Dan sialnya ia tak bisa melawan karena eratnya dekapan pemuda pucat itu.
"Kau bercanda?!aku menginginkanmu Haruto!"
Guanlin adalah guanlin. Ia tidak akan pernah menyerah sebelum mendapatkan hal diinginkannya bukan.
"Kau milikku!hanya milikku!" Ulangnya dengan nada tegas
Yoonbin mendengus kesal, bagaimanapun juga ia masih memiliki rasa cemburu terhadap pemuda watanabe itu meskipun mereka berdua baru saja putus.
"jangan lupakan pemuda mu itu kini milikku, Lai Guanlin"
Yoonbin menarik Haruto perlahan hingga ia terlepas dari dekapan posesif Guanlin lantas memeluk pinggangnya erat dari belakang, menempatkan wajahnya diatas bahu tegap pemuda tampan itu.
Pria sipit itu mengurai senyum miringnya kearah sang adik yang kini menatap mereka berdua dengan tatapan tajam dan juga tidak terima.
"pemuda ini adalah milikku"
Yoonbin membelai pelan wajah Haruto, menatap pahatan indah yang Tuhan ciptakan pada wajah sempurna Haruto. Sisi samping Haruto benar-benar bagian terbaik dari semua hal yang ia lihat malam ini.
Mata indahnya, tulang hidungnya yang menjulang dan alisnya yang tebal menambah kesempurnaan yang terpatri diatas wajahnya.
dan bagian favoritnya ialah bibir Haruto yang memerah layaknya buah cherry, yoonbin mengusapnya pelan membuat sang mpu membulatkan matanya setengah terkejut.
Cup
"apapun yang aku sentuh, itu berati dia milikku. Kau mengerti?"
.
.
.
.Disinilah Yoonbin sekarang, di ruang tengah apartemen mewah yang sebelumnya menjadi tempat dimana Guanlin menunggunya pulang.
Sudah 10 menit berlalu sejak ia menyandarkan dirinya di sofa sambil memandangi Haruto yang terlihat canggung karena tatapan lekat pria sipit itu.
"kau tidak ingin menanyakan sesuatu Tuan Watanabe?" Yoonbin semakin menempatkan dirinya di posisi ternyaman untuk memandangi Haruto yang semakin gugup karena posisi mereka saling berhadapan.
Dan akhirnya sepasang marble coklat itu bertemu dengan kedua manik mata Yoonbin.
"apa aku mengintimidasimu?" tanya si pemuda pemilik mata kecil itu
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ㅣ W. Haruto x H. Yoonbinㅣ
Fanfiction✨ ㅡ Tentang Haruto dan takdir nya bersama pria yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. ∆ warning konten BxB ∆ dilarang salah lapak ∆ typo bertebaran ∆ beberapa bagian dihapus untuk kepentingan bersama C R A C K S H I P Ha Yoonbin X Wa...