Guanlin terus mengusap lembut pucuk kepala Haruto, sesekali ia melumat bibir milik pria manis itu saat Haruto terlihat sedikit kesakitan karena tumbukannya yang semakin cepat dan intens.
"Ahh ahh yahhh disanahh mmhh"
"Kau cantik Haru, aku sangat bersyukur karena memilikimu disisi ku" lagi, ini adalah pujian ke tiga yang dilontarkan oleh Guanlin. Pria itu masih setia menumbuk anal Haruto dengan tempo sedang seraya menggenggam tangan Haruto dari posisi samping.
Tidak ada perlakuan kasar maupun kekerasan dikegiatan intim mereka, tentu saja karena janji yang diucapkan oleh Guanlin untuk bermain secara lembut kepada Haruto nya.
"Shh ahh ahh Guanhh ..... "
Guanlin menoleh saat namanya dipanggil oleh Haruto yang ternyata sedari tadi memandanginya, posisi mereka ialah Haruto berada disamping Guanlin beralaskan bantal lengan pria bermarga Lai itu.
Haruto menghujaninya dengan tatapan sayu, dan juga bibir mungil yang tak berhenti mendesahkan namanya merdu dengan wajah yang penuh akan peluh.
"Aku mencintaimu" ujar Guanlin disela-sela kegiatan panas mereka, pria itu masih setia menumbuk lubang anal Haruto membuat Haruto mendongakkan kepalanya saat rasa sakit dan juga nikmat berulang kali menghantam pusat tubuhnya.
"Mmmhh ahh ahh guanhh faster please" Haruto merengek ketika Guanlin terus menumbuk lubangnya dengan tempo yang sedang sementara pelepasannya sebentar lagi akan datang.
"Fasterhh please"
"I can't haru"
Haruto menolehkan kepalanya, memasang ekspresi marah saat tau Guanlin tak akan menurutinya. Oh hei bukankah mereka terbiasa bermain kasar? Lalu kenapa saat bercinta secara romantis seperti yang Haruto impikan malah membuatnya ribut meminta yang lebih?
"Ka-lauhh begitu bi-ar ahkuhh sajahh"
Pria itu sudah mengambil inisiatif untuk membuat Guanlin menurutinya, Haruto berulang kali mengetatkan lubangnya hingga membuat Guanlin spontan mendongakkan kepalanya saat kejantanannya dijepit kuat oleh anal Haruto.
"Shhh ahh Harutohh" Guanlin mendesah keras saat gerakan liar Haruto membuat kejantanannya semakin terasa berkedut didalam sana, sepertinya sebentar lagi ia akan mencapai pelepasannya.
Begitu pula dengan Haruto. Guanlin sudah kehabisan waktu, tangannya semakin mempercepat kocokannya di kejantanan Haruto sementara tangannya yang lain tetap menggenggam erat jemari Haruto.
Plop
Plop
Plop
"Mmmhh ahh/ ahh haruhh" Keduanya sama-sama mencapai pelepasan mereka, Haruto terus memejamkan matanya saat merasakan lubangnya terisi penuh oleh cairan Guanlin didalam sana bahkan beberapa meluber keluar dari dalam anal Haruto meskipun Guanlin belum mencabut kejantanannya.
Nafas keduanya sama-sama memburu, dengan kedua tangan yang sama-sama tertaut tak jarang Guanlin mencuri-curi pandang kepada Haruto yang terlihat berkali-kali lipat lebih cantik saat mereka sedang berhubungan intim.
"Haru"
Sedikit Menggurat seringaiannya, ia lantas mengelus pelan perut rata sang submissive. Membuat Haruto spontan menatap Guanlin dengan nafas yang masih terengah-engah, menghujani pria itu dengan tatapan tanya tentu saja.
"Sayang, bagaimana dengan ronde ketiga?"
_______________
Drrtt .... Drrrtt .... Drrrttt
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE ㅣ W. Haruto x H. Yoonbinㅣ
Fanfiction✨ ㅡ Tentang Haruto dan takdir nya bersama pria yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. ∆ warning konten BxB ∆ dilarang salah lapak ∆ typo bertebaran ∆ beberapa bagian dihapus untuk kepentingan bersama C R A C K S H I P Ha Yoonbin X Wa...