24 : sweet memories

570 107 10
                                    

Votement juseyo♡(> ਊ <)♡


Happy reading uri readers-nim💙


Semenjak hari itu, Guanlin tak pernah menampakkan dirinya kembali. Ya, Haruto juga berharap pemuda itu menghilang selamanya, ia tak akan pernah menyambut kedatangannya lagi.

Haruto tak akan mengungkit rasanya kepada Guanlin.

"bagaimana keadaanmu nak?apa kau butuh sesuatu hm?mommy bisa membantumu-"

Ucapan yohan seketika terhenti ketika Haruto meraih pergelangan tangannya, pemuda itu tersenyum tipis

"maafkan aku mom, aku benar-benar bodoh seharusnya aku tidak pernah menerima kehadirannya lagi, seharusnya aku tak terkecoh dengan semua tipuannya"

Haruto menyatukan tangannya didepan dada, membuat gestur memohon kepada ibu mertuanya "aku benar-benar minta maaf, mom. Seharusnya aku juga dihukum" ujarnya lirih

"sudahlah nak, semua itu bukan sepenuhnya salahmu lagipula mommy, daddy, dan juga Ben sendiri sudah memaafkan kesalahanmu itu kan?"

Pemuda manis itu mengangguk tetap dengan tatapan hangatnya kepada Yohan. Sungguh ia merasa malu karena hampir menghancurkan ikatannya dengan Yoonbin hanya karena rencana gila Guanlin.

"mommy akan selalu menyayangimu dan akan selalu begitu"

Haruto tersenyum lebar, setelah sekian lama ia bisa merasakan kembali kasih sayang seorang ibu. Haruto benar-benar merindukan ibunya, sekarang ia hanya bisa mendoakan semoga ibunya selalu bahagia bersama Tuhan di surga.

Yohan memeluk tubuh Haruto erat, mengelus surai sang pemuda yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri dan kalau boleh jujur sebenarnya Yohan lebih menyayangi Haruto daripada anak-anaknya yang lain.

"oh, apa aku mengganggu kalian?"

Haruto menolehkan kepalanya, mencari suara familiar yang selalu menjadi candu yang setiap saat meronta untuk dia dengar. "Ben, dimana pesananku?"

Ya sebenarnya Haruto tidak sedang menatap Yoonbin tapi ia sedang mencari-cari makanan yang ia pesan kepada suaminya itu.

"eum, a-aku tidak mendapatkannya sayang. apa kau mau makanan yang lain?aku bisa membuatnya" sautnya sedikit kikuk karena yoonbin gagal mendapatkan satu set mochi dengan beragam isian yang Haruto inginkan di pagi buta seperti ini.

Jadi siapa yang harus disalahkan?tentu saja Yoonbin

Yohan yang paham akan situasi memilih melerai pertengkaran sepasang pasutri itu, jika ia biarkan bisa-bisa Yoonbin akan membungkam Haruto dengan caranya sendiri.

"ekhem, sepertinya mommy harus pergi. Ben!kalau sampai mommy mendengar Haruto berteriak karena perbuatan nakalmu lagi maka mommy akan menyeretmu keluar dari apartemen ini, mengerti?"

Sedangkan Yoonbin, pemuda itu hanya mengacungkan kedua jarinya membentuk tanda peace karena ia tahu ancaman ibunya tidak pernah main-main. "tapi kalau Haruto yang meminta, aku juga dengan senang hati mengabulkan permintaannya" cicitnya yang masih bisa di dengar oleh Yohan yang hampir saja menutup pintu kamar.

.

.

.

"dasar anak nakal"




___________________


"Ruto~ya"

"hm?"

"Ruto~ya"

"wae?"

"Ruto~ya"

"....."

FATE ㅣ W. Haruto x H. YoonbinㅣTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang