34. Surga Mentari

3.2K 645 93
                                    

“Cerita ini fiktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”

© Story of “Surga di Balik Jeruji 2” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.

“Dia hadir di hidup kita yang terbuang. Senja hadir di hidup kita yang terkutuk.”

***

Tangan Senja ditarik paksa oleh seorang perempuan, menyeret anak kecil itu dari halaman dan segera menyembunyikannya di dalam lemari. Perempuan itu terlihat panik saat beberapa lelaki datang, menendang pintu pagar seng saat berusaha masuk.

Dia duduk bersimpuh pada Senja yang memberikannya tatapan bingung.

“Mama…”

“Senja jangan keluar, tetap di sini,” pinta perempuan itu, pinta Mentari. “Ini! Mainan kupu-kupu kamu.” Dan memberikan rangkaian kupu-kupu yang terbuat dari akar, buatan Fajar. “Bermainlah di sini.”

“Mama…” Senja memanggil lagi.

Tapi Mentari menekan jari telunjuk ke bibir. “Sttt! Diamlah Senja, apa pun yang terjadi jangan keluar.”

Dan dia lekas menutup pintu lemari saat beberapa lelaki bertubuh besar akhirnya masuk, dia meninggalkan Senja dalam gelap.

Anak kecil itu hanya bisa mengandalkan lubang kecil di lemari, di mana dia bisa melihat Mentari memberang penuh amarah, menyambut kedatangan para lelaki yang menginjakkan kaki mereka dengan lancang ke dalam rumah.

“Apa yang kalian lakukan? Ini rumah saya!” Mentari menghardik dan mendorong salah satu lelaki yang mulai menghancurkan barang-barang. “Suami saya sedang pergi! Datang kembali setelah suami saya pulang.”

“Rumah? Lo sebut ini rumah?”

“RUMAH SAMPAH!”

“RUMAH ORANG BUANGAN!”

Mereka tertawa keras, menertawakan rumah yang di bangun dari sisa kayu dan seng yang di dapat dari tumpukan sampah. ‘Rumah sampah’, entah kenapa julukan itu sangat cocok untuk rumah yang Mentari tinggali saat ini.

“PERGI! KALIAN PERGI DARI SINI. KAMI AKAN MEMBAYARNYA NANTI. MINGGU DEPAN.” Mentari menarik tangan salah satu lelaki yang hendak menuju lemari, tempat di mana Senja bersembunyi. “KAMI AKAN MEMBAYAR HUTANG KAMI! LEBIH BANYAK! JADI PERGI.”

Surga Di Balik Jeruji | SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang