“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”
© Story of “Surga di Balik Jeruji 2” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.“Bukankah posisiku tetap sama? Apapun alasannya! Pada akhirnya kamu tetap pergi dan meninggalkan aku seorang diri.”
***
Daffa mengamati semua orang yang ada di meja khusus keluarga, memperhatikan Alya yang tengah disibukan melayani keluarga tertua, tanpa menarik perhatian, dia memundurkan kursi perlahan dan mengindap-indap keluar. Bukan untuk melarikan diri, hanya saja, tubuh Daffa begitu terasa sangat lelah. Seketika saja mata Daffa begitu berat, belum lagi keringat dingin terus membasahi tubuhnya.
Tidak ingin membuat Alya dan keluarga Guntur cemas. Daffa memilih mencari udara segar sejenak untuk menenangkan diri. Namun belum sempat dia menemukan tempat yang sepi dan jauh dari kerumunan, langkahnya terhalangi. Seorang lelaki berjas mewah berdiri di depan Daffa dan memberikan senyuman.
“Daffa Raffan bukan? Menantu Guntur?” Dia bertanya sembari mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Daffa. “Perkenalkan namaku Galih Handoko. Aku teman Guntur.”
“Oh iya. Senang berkenalan dengan Anda Pak Galih.” Daffa menyambut jabatan tangan dari Galih.
“Kalau tidak keberatan, silakan bergabung dengan meja kami.” Galih menawari. Dia mengalungkan lengan segera di sekeliling bahu Daffa. Menarik Daffa dengan paksa.
“Tapi Pak. Saya harus…”
Daffa ingin sekali istirahat. Dia bahkan kesulitan untuk bernapas saat ini.
“Sebentar saja.” Galih memaksanya. “Sebagai permintaan maaf untuk kesalahpahaman yang terjadi. Yang melibatkan isteriku.” Dan mendudukkan Daffa di depan seorang wanita yang dia temui sebelumnya.
“Nyonya,” sapa Daffa mengangguk kepada Haifa yang tersenyum. “Tidak masalah Pak Galih, Anda tidak perlu meminta maaf.”
Galih duduk di samping Daffa. “Jangan seperti itu. Aku merasa tidak enak pada keluargamu karena sudah merusak hari pernikahan Kakakmu.” Dan menuangkan air ke gelas Daffa. “Oh ya, ini adalah keluargaku. Ini isteriku Haifa Handoko.” Memperkenalkan wanita yang Daffa sudah kenal. “Dan putraku. Bima Handoko.”
Mata Daffa mengarah pada satu lelaki yang Daffa pikir seumuran dengannya. Dia tidak jauh berbeda seperti Galih Handoko, semua barang yang dikenakan jelas mewah, barang bermerek. Namun anehnya, Bima tampak tidak suka saat Galih memperkenalkan Haifa sebagai keluarga. Sangat membingungkan untuk Daffa ketika Bima memberikan tatapan penuh kebencian kepada ibunya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surga Di Balik Jeruji | Senja
EspiritualKehidupan Daffa Raffan berubah ketika dia terbebas dari penjara. Ia menjadi seorang mahasiswa, seorang pegawai perusahaan mabel dan juga seorang suami dari perempuan yang dia cinta, Alya Sahira. Dia mendapatkan kebahagiaan yang tidak pernah dimiliki...