7. Mengejar Luka

3.6K 694 80
                                    

“Cerita ini fiktif

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Cerita ini fiktif. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan”

© Story of “Surga di Balik Jeruji 2” by @NailaAfra
.
.
.
.
.
.
.
.

“Dia yang memberikanku harap. Dia pula yang memberikanku derita.”

***

Ketika Daffa menginjakkan kaki di toko bunga Keyla florist. Hanya satu bunga yang menarik perhatiannya, membuat Daffa melangkah ke ujung ruangan, ke depan jendela besar, di mana matahari siang masuk dengan bebas dan membuat warna kuning dari bunga tersebut berkilau indah.

Jari-jemari Daffa menyentuh helai bunga matahari. Kelopak besar dari bunga itu membuatnya tertegun. Dia terdampar kembali pada masa lalu, pada kenangan yang sempat mengabur namun menjelas saat berhadapan dengan bunga matahari. Dia teringat pada Senja kecil yang juga melakukan hal sama, namun saat itu Senja berhadapan pada tanaman belum bertunas, tanaman yang dipaksa tumbuh di sebuah rumah sampah yang bau dan kotor.

“Sayangku…”

Suara Alya mengalihkan pikiran Daffa, dia berbalik dan melihat Alya menatapnya lekat. Dengan senyum dan mata indah layaknya bunga.

“Ingin beli bunga juga?” Alya menawari.

Daffa segera tersenyum dan menunjuk kearah Alya. Dia tidak menemukan bunga indah selain Alya Sahira.

“Aku ingin beli bunga Alya Sahira. Bunga tercantik di antara ratusan bunga yang ada di sini. Kamu adalah bunga yang paling indah,” ucap Daffa dan membuat Alya tersipu malu. Senang melihat semburat merah di kedua pipinya.

“Sayangku! Kamu bisa saja bikin aku senang…” Alya menutupi kedua pipinya.

Keyla datang dari balik meja, terdengar kesal melihat kedekatan Alya dan Daffa. Membuat Alya segera mengendalikan diri dan membahas lagi tentang pemesanan bunga mawar untuk acara pernikahan Farhan yang dalam hitungan hari akan diselenggarakan.

Daffa menaruh minatnya pada bunga-bunga lagi. Dan saat matanya tanpa sengaja menatap keluar jendela, ada yang menarik perhatian Daffa sepenuhnya.

Ketika seorang lelaki berjalan di luar toko bunga. Tampak hendak menyeberangi jalan menuju pasar yang tidak jauh dari Keyla florist. Lelaki itu pernah ada dalam hidup Daffa Raffan. Lelaki yang pernah memberikan harapan dan juga luka. Waktu berlalu dengan cepat sekarang lelaki itu lebih tua. Warna hitam rambutnya telah tergantikan uban putih, tubuh tidak tegap lagi, membungkuk serta kaki tampak pincang dalam melangkah.

Surga Di Balik Jeruji | SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang