"Semua orang selalu memandang cover tanpa tau isinya seperti apa"
Gevan:"Isinya kodok kali ya!"
Zulfa:"Apa isinya teh kotak?"
Gevan:"Teh kotak mulu isi otak lo.Entar gue kasih julukan-----"
Zulfa:"Princess tea! Ya princes tea bagus tuh!"
•••••
"Woyy sini lo Marco, dasar pengecut!" teriak Gevan sembari menangkis setiap serangan yang diberikan oleh anak anak Wolfas.
"Ngapain coba gue harus ngelawan para curut kaya gini, bikin ngantuk tau gak, gak asik!"
"Banyak bacot lo!" tiba tiba Marko datang dari belakang dan siap memukul Gevan tapi dengan sigap Gevan menangkis serangan Marko.
"Weish santai bro, mendingan sekarang maen tebak tebakan dulu deh."
"Lu kira gue anak Tk!"
"Tuh ngaku sendiri,"
"Kurang ajar lo!"Marco sudah mulai terpancing emosi dan ...
BUGH
"Anjir muka ganteng guee!" histeris Gevan.
"Gue patahin juga tuh lengan!" sambungnya.
BUGH
BUGH
Dua bogeman mentah mendarat di muka tampan Gevan. Merasa Marco mulai brutal Gevan tak tinggal diam.
BUGH
Telak sekali, pukulan Gevan terlalu kuat hingga membuat hidung marko berdarah, satu pukulan saja sudah membuat Marko lunglai.
"Weishh sorry sorry pukulan gue kekencengan ya, mau lagi?" tanyanya sambil menaik turunkan alisnya.
"Sialan Lo!" balas Marco dengan napas terengah engah.
Saat tengah asik asiknya beradu argumen, Zidan datang dengan napas terengah engah.
"Gawat bos, perempuan kemarin yang ketemu lo di kantin---"
"Kenapa?"
"Dia pingsan bos!"
"Sial!" umpat Gevan.
Entah kenapa saat mendengar jika gadis menyebalkan itu pingsan emosinya serasa memuncak dan rasa khawatir mendominan jadi satu.
Saat melihat Gevan yang lengah Marco siap meluncurkan pukulannya tapi berhasil di tangkis oleh Zidan.
"Eits mau maen curang lo!" ucap Zidan.
"Cepet bawa dia kerumah sakit Van kayanya dia bukan demam biasa deh, karena kata anak-anak dia sempet sesak!" sambung Zidan sambil menangkis setiap serangan yang dilayangkan oleh Marco.
Mendengar ucapan Marco barusan membuat Gevan dengan cepat berlari menuju aula dan orang yang menghalanginya menjadi sasaran empuk untuk dia melampiaskan emosinya.
BRAKK
Lagi-lagi pintu aula di buka dengan keras menampilkan Gevan dengan wajah datarnya. Entah setan apa yang memasuki dirinya, tidak biasanya ia bisa bersikap seperti itu hanya karena seorang gadis yang bahkan membuatnya kesal kemarin.
Dan perbuatan Gevan barusan membuat semua orang yang sedang mengerubungi seorang gadis yang terkulai lemas di lantai menjadi teralihkan padanya.
Gevan berjalan maju mendekati Ulfa dan semua orang menyingkir memeberi Gevan jalan. Ochi yang sedang berusaha membangunkan Ulfa lalu melihat Gevan berjalan mendekat, Ochi langsung meyerahkan Ulfa pada dekapan Meisya dan Letta. Ochi berdiri dan menghampiri Gevan, memohon kepada Gevan supaya menolong sahabatnya. Sedangkan Meisya dan Letta hanya diam sambil terus mengoleskan minyak angin di hidung Ulfa supaya gadis itu cepat bangun, tapi nyatanya itu tidak berpengaruh sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVAN
Teen Fiction"Kesalah pahaman yang berujung penyesalan" **** Ketua geng motor biasanya dominan dengan pemimpin yang dingin dan jarang bicara. Namun berbeda dengan seorang Gevan Radithya Pranadipa seorang leader dengan segal...