BRAKK
"ASTAGA MAMMY ADA DEP KOLEKTOR!" teriaknya.
"Dasar anak mammy," ucap Galang dingin.
"Yaialah anak mammy, emangnya elo anak beruang kutub," jawab Gevan sewot.
"GEVANN! Siapa yang nyuruh kamu tidur di pelajaran saya!" teriak bu Fatma tak kalah menggelegar sampai membuat para siswa tutup mata tutup telinga mulut tangan kaki.
"Ya maaf bu, lagian siapa suruh ngejelasinya panjang dikali lebar kali tinggi per dua, kan saya jadi mogan alias molor(tidur) ganteng,"sambung Gevan.
"Elo mah bukan mogan van ... " ucap Asep sambil melirik Gevan yang berada di sebelanya.
"Terus apa dong?" sambung Gevan.
"Masa alias mati saja sekalian," ucap Asep yang membuat gelak tawa pecah di kelas XI IPS 2.
"DIAM KALIAN!" teriak bu Fatma.
"Ampun kanjeng mamy," ucap Gevan sambil menyatukan kedua tangannya.
"Kamu Gevan dan kamu Asep keluar dari kelas saya!" ucap bu Fatma kesal.
"Lah kok saya bu saya gak ikut ikutan bu," protes Asep
"Diam kamu dan cepat keluar dari kelas, kalau tidak saya akan tambah hukuman kalian!" geram bu Fatma.
"Lah bu, ini kan bukan kelas ibu tapi milik yang punya sekolah, yang punya sekolah kan daddy gue," lanjutnya dalam hati.
"Keluar gak, SEKARANGG!" teriak bu Fatma.
"Iya-iya ini juga mau keluar, si ibu mah baperan amat," gumam Gevan sambil berjalan keluar diikuti oleh Asep.
"Apa kamu bilang!" teriak bu Fatma
"Eh enggak bu, ibu cantik deh hari ini ... tapi kalau dilihat oleh si Tuti noh yang matanya rabun," lanjutnya dalam hati sambil cekikikan.
"Gak usah cari alesan kamu," sambung bu Fatma.
"Seribu alasan setiap kali kena hukuman ..."
" Ada saja alasan, jika kau beri aku hukuman ..."
"Disini akuu,ku ternistaaa ..."
"Oleh bu Fatmaaaaa ..."
Gevan malah bernyanyi sambil joget-joget di depan kelas dengan Asep sebagai patner jogetnya.
"Tarik sis," ucap Asep.
"SMONGKOO!" kompak seluruh penghuni kelas sambil joget, terkecuali seorang di sebelah Gevan yang mukanya sudah memerah menahan marah. Kalau diperlihatkan mungkin kepalanya sudah bertanduk dan telinganya mengeluarkan asap.
"Awsh aduduh sakit bu," teriak Gevan dan Asep bersamaan saat telinganya jadi korban kekesalan Bu Fatma, lalu di seret keluar seperti mengusir anak kucing.
"Diam kalian! Sekarang hormat tiang bendera sampai jam istirahat!"
"Bisa meleleh otak saya Bu," ucap Gevan.
"Emangnya kamu punya otak Hah?!" sahut Bu fatma sarkas.
"Yee si Ibu, ya ... enggak lah!"
••••••
Tringg Tringg
Bel istirahat berbunyi serasa surga bagi seluruh siswa termasuk seorang siswi yang sudah tak sabar menahan para cacing yang sudah demo di perutnya.
"Ayolah Sya gue udah laper nih!" ucap seorang gadis.
"Sebentar Ulfa ini nanggung banget," jawab gadis bernama Meisya tanpa mengalihkan pandangannya dari catatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEVAN
Teen Fiction"Kesalah pahaman yang berujung penyesalan" **** Ketua geng motor biasanya dominan dengan pemimpin yang dingin dan jarang bicara. Namun berbeda dengan seorang Gevan Radithya Pranadipa seorang leader dengan segal...