Part 7

444 34 3
                                    

" Menghadapi masalah emang tak mudah, yang mudah itu mengahabiskan mie ayam."

-Gevan Radithya Pranadipa-


Ceklek

Seseorang menyempulkan kepalanya di balik pintu, mengecek keadaan rumah. Saat dirasa aman ia masuk sambil menegendap, dan malah dikejutkan oleh tuyul penjaga rumah.

"BANGG!" Alib menepuk punggung abangnya.

"Astagfirullah! Ngagetin aja lo cil!"

"Abang lagi ngapain?" tanyanya.

Gevan menempelkan telunjuknya di bibir mungil Alib "Sutttt jangan berisik, Dad udang pulang?" tanya Gevan.

Alib menaruh telunjuknya di dagu sambil termenung "Kira-kira udah pulang gak ya?"

Gevan berdecak, dasar bocah ingusan pasti harus disuap dulu.

"Yaudah entar abang beliin cilok!"

Alib nampak berpikir tak lama ia menjulurkan tangannya sambil berucap.

"Deal, plus eskrim!"

"Iya dah iya, sekarang dimna daddy?" tanya Gevan sambil celingak celinguk.

Alib hanya cekikian melihat tingkah abangnya itu lalu ia mengarahkan telunjuknya ke arah tangga dimana seseorang berdiri disana sambil bersidekap dada.

"Tuhh!" tunjuknya.

Seketika Gevan membulatkan matanya saat melihat dadynya berdiri disana, seperti menjelma menjadi munkar nakir yang siap mengintrogasi.

Dengan santainya Davi menuruni anak tangga menghampiri Alib lalu bertos ria "Kerja bagus sayang, entar dady beliin kamu mainan keluaran terbaru."

"Dady curang masa anaknya yang kere ini mau disaingin. Elo juga cil mata duitan banget," protes Gevan.

Tiba tiba Lita datang entah dari mana "Gevan ngomongnya ..., eh itu tangan kenapa pake perban segala? Ini juga muka pada bonyok gini?"

"Biasa Mom anak cowok," jawab Gevan santai.

"Anak cowok anak cowok, patah baru tahu rasa kamu!" ucap Lita berkacak pinggang.

Gevan menjawab sambil mengambil ancang-ancang untuk kabur "Iya mom iya!"

Saat akan melancarkan aksinya untuk kabur tiba-tiba suara bariton seseorang menghentikan aksinya

"Maju satu langkah tambah 1 bulan!"

Sontak ucapan sang Dady tersebut membuat Gevan balik badan dan memberikan tatapan memohon pada Dadynya.

"Ayolah Dad gak ada hukuman lain apa?!" tanya Gevan berusah bernegosiasi.

"Nginep di rumah tante kamu selama seminggu atau mau sampai lulus SMA sekalian?!"

Gevan hanya menghela napas pasrah "Iya deh iya setahun, ehhh maksudnya seminggu,"

Davi hanya mengangguk "Bagus nanti malam Novan akan jemput kamu!"

Setelah mendengar penuturan Dadynya itu Gevan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya. Ia yakin dalam seminggu ke depan hidupnya akan jauh lebih menyeramkan dari penjara karena harus tinggal bersama tantenya yan terkenal bad girl itu.

••••

"Assalamualaikum orang ganteng datang mau jemput pengusi! " teriak seorang cowok sambil membuka pintu rumah.

Lita yang sedang berada di dapur pun segera menghampiri Novan yang sudah duduk manis di sofa.

"Eh Novan mau jemput Gevan yah, sebentar biar tante panggil dulu Gevannya," ucapnya sambil menaiki tangga menuju kamar putranya.

GEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang