"Lo tau gue sama sekali gak tertarik sama yang namanya dicomblangin atau dijodoh-jodohin, ini bukan jaman Siti Nurbaya, jadi stop racunin otak nyokap gue."
Penyesalan Savea pulang ke rumah bertambah dua kali lipat karena terjebak bersama Jordi di taman bernuansa romantis.
"Sebenernya ada bagusnya juga kita dicomblangin karena kalau kamu mau buka hati, kamu bakal tau rasanya dicintai sama aku yang tulus."
"Ck, Jor gue bukan cewek polos yang gak tau niat selubung lo."
Jordi terkekeh, "Berarti bagus dong kalau lo bukan cewek polos. Kalau kita gak bisa jadi couple seenggaknya kita jadi partner sex?"
Savea mengernyit jijik, keluar juga bau busuknya, "Ngelantur lo!"
"Yaudah kalau gak mau gratisan, berapa harga lo?"
Sekali dorongan Jordi terjatuh di tanah, Savea membuka high heels setinggi 7 cm yang melingkar di kakinya itu. Tanpa pikir panjang ia melemparkan benda itu ke wajah bajingan itu, hingga meringis dan mengumpat.
"Anjing cewek bego!"
"Eh lo yang anjing, bangsat! Mood gue udah rusak dari tadi siang ya, sekarang Lo hancurin dan bikin jijik! Burung lo yang murahan itu pameran aja ke orang lain, gak minat gue!"
"Mulut Lo lancang ya?!" Jordi maju lalu mencekal lengan Savea, berusaha menciumnya.
"LEPASIN GUE BANGSAT!"
Savea semakin memberontak saat Jordi mencengkram erat dagunya, "Gak bakal anjing, udah cukup ya gue tahan buat gak jatuhin harga diri lo!"
"TOLONG!" Savea benci menangis karena ketakutan, ia tak ingin berakhir di bawah bajingan ini.
Buk!
Buk!
Semuanya gelap saat gadis itu mendengar seseorang, yang diyakininya Jordi meringis kesakitan. Beban yang tertumpu di lututnya seolah menghilang. Tubuhnya terasa mengambang.
***
"Ini bukan masalah sepele. Nama baik sekolah kita udah jadi taruhan karena foto tak senonoh kalian. Jadi jelaskan dengan sesaksama, berikan bukti kongkrit karena pusat yayasan sekolah mendesak untuk masalah ini segera diklarifikasi dan diselesaikan!"
Tanpa memperdulikan ketegasan kepala sekolah, Savea berdiri menggebrak meja keras. "Lo bener-bener cowok brengsek!"
"Tenang! Kamu ribut sekali lagi, saya jamin kamu gak akan pernah menginjakan kaki ke sekolah ini lagi," ujar ibu kepala sekolah mengancam.
Kiran yang juga ada disana mengelus pundak Savea lembut. "Ngomongnya pelan-pelan aja Vea lagian kita punya bukti dan saksi kalau cowok gatel itu yang bohong."
"Tapi buk, foto yang disebarin itu beneran bukan saya. Itu foto editan. Kemarin kami memang ketemu dan itupun karena disuruh mama tapi, cowok brengsek ini malah mau lecehin saya!"
"Kita udah ketahuan apalagi yang harus ditutupin."
Savea semkin naik darah karena omong kosong itu. "Tanggung jawab apa anjing?! Gue gak pernah tidur sama lo!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zenon and Savea (NEW VERSION)
Teen FictionMenutup mata dan telinga, memaksakan diri untuk mengembara, pada akhirnya jawabannya adalah dia dan cinta. Zenon Almeer Faith, Cowok beretra cokelat itu terkenal dengan paras tampan dan kekayaan yang berlimpah. Di tambah, kepandaiannya dalam adu fis...