39. Pilihan

2.7K 244 18
                                    

Senin itu mutlak hari kesialan Savea, meringis kesakitan, sesekali ia memegang perutnya yang nyeri. Tidak, ini bukan gejala haid. Ini karma. Semalam, tanpa ada seorang pun yang tau Savea dan Kiran pergi ketempat terlarang untuk minum-minum, melampiaskan kefrustasian. Tidak banyak namun, Kiran sampai mabuk. Pasti tahu kan, kalau alkohol dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan asam lambung dan akhirnya menimbulkan gejala maag.

Maag gadis itu kambuh di sekolah, gawat kalau Zenon sampai tahu penyebabnya.

Hanya dalam sepekan, semuanya berubah. Seminggu lagi hari natal dan hari ini penerimaan raport sekaligus upacara penutupan tahun pelajaran. Perihal kejadian satu mingu lalu, Zenon yang minta maaf. Aneh ya? Padahal yang mengeluarkan kata-kata kasar, berantem, itu Savea. Hubungan mereka baik-baik saja. Mungkin. Intinya seminggu belakangan ini Zenon banyak mengalah dan mencoba mengerti emosi Savea.

Lili dan orang-orang disana kala itu dibuat bungkam saat Zenon berkata datar dan tajam, "Pilihan saya buat suka, sayang, cinta sama siapa saja. Karena yang rasain saya, yang tau gimana Savea, hatinya, baik-buruknya, cuman saya dan orang terdekatnya. Kalian gak berhak menilai orang dari kulit luarnya."

Zenon Almeer Faith itu pengertian, baik, mau mengalah, mengutamakannya, menghormati dia, membelanya, tulus menerima ia apa adanya, Savea sungguh memperjuangkan orang yang tepat, kan? Kekasihnya itu persis ayahnya.

Seminggu ini, gadis yang sekarang tengah berkeringat halus itu, masih sibuk menenangkan Kiran. Sahabatnya itu sok kuat saat mengucapkan kata putus pada Cakra, yang sekarang juga sibuk mengejar maaf dengan wajah yang babak belur. Rumornya Bima membogemnya habis-habisan di belakang sekolah. Padahal dibelakang Kiran menangis sejadi-jadinya, memilih mabuk-mabukan dan mogok makan.

"Gue tau Cakra juga punya masalah di rumah, tapi kenapa dia harus nampar gue?! Kenapa harus ngelampiasin ke gue?! Salah kalau gue ngebela sahabat yang jelas-jelas dibilang murahan, mereka gak ngehargain usaha lo! Jahat! Gue benci karena suka sama cowok kasar, Papi aja gak pernah nampar gue," isak Kiran tadi malam ditengah kemabukan.

Rasa bersalah makin timbul dibenak Savea, hanya karena satu pencapainnya, lalu datang berbagai guncingan dan masalah merambat kemana-mana. Termasuk sahabat kesayangannya. Dia harus bagaimana, harus apa agar Kiran kembali tertawa? Kiran bahkan menangis tak tega karena jabatan Cakra sebagai ketua OSIS dicabut secara paksa dan tidak terhormat. Dia adalah inti masalah, selalu begitu.

"Nak Zenon terlihat lebih cerah ya, semenjak berpacaran. Benih-benih cinta sepertinya sedang membuncah. Eakk." Papar Pak Slamet berpidato di depan, dengan Zenon, Ratu dan Lili yang ada disebelahnya. Mereka 3 juara umum tahun ini.

Murid-murid berseroloh tertawa menggoda, sementara Savea di barisannya hanya bisa tersenyum paksa membalas tatapan kekasihnya. Jangan pingsan Vea! Jangan sekarang!

Semalam saat diajak ke kelab, ia sangat bimbang. Memilih ikut dan menjaga sahabatnya, atau mengikuti titahan Zenon perihal Savea yang tidak boleh menginjak dunia malam lagi demi menjaga diri sendiri, mengindari hal-hal buruk yang bisa membawanya pada lobang hitam yang semakin dalam. Zenon peduli padanya, tapi Savea juga peduli pada Kiran. Savea takut ketahuan sungguh, ia benar-benar tak bisa memilih dan mengecewakan.

"Selain pembacaan juara umum dan ucapan selamat atas prestasi mereka, mari kita kembali memberi semangat pada 2 teman kita Zenon dan Ratu yang akan mengikuti Olimpiade matematika di Sumatra Utara, awal minggu semester depan. Alangkah baiknya kita berdoa agar mereka memberikan yang terbaik untuk sekolah ini, yang juga pada semester depan akan berulang tahun ke- 1 abad. Mari berikan tepuk tangan sekali lagi."

Meski ikut bertepuk tangan otaknya mulai berpikir yang aneh-aneh. Berarti mereka bakal lebih sering belajar bareng. Zenon gak bakal selingkuh, kan? Secara Ratu pintar, baik, gue ... Wait! Barusan gue mikir apa sih?! Sial kenapa dia jadi overthinking, kenapa tingkat stres dan kecemasan tiba-tiba timbul begini.

Zenon and Savea (NEW VERSION) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang