8. Berharap

4.9K 349 6
                                    

“MOHON PERHATIANNYA, SEMUA!”

Sabrina Maheswari, duduk di kelas 12. Semua murid akui bila ia cantik dalam balutan seragam ketat. Popularitasnya sebagai selebgram tidak membuatnya puas, hingga kerab menganggap Savea dan Kiran saingan. Sabrina menyukai Cakrawala Saputra. Namun, tidak pernah menunjukkan rasa sukanya secara gamblang. Prinsipnya, cowok bertugas mengejar cewek, bukan sebaliknya.

Lili, cewek pintar yang sekelas dengan Zenon ikut bergabung di circle Sabrina.

“Gue undang kalian semua ke birthday party gue malam ini. Pastiin kalian bawa pasangan dan jangan datang kayak gembel."

Sabrina mengambil tiga undangan di tangan babunya, kemudian menghampiri meja tempat ketiga cowok tampan berada. “Kalian bertiga datang ya.”

Bima menatap kedua sahabatnya yang kelihatan tidak tertarik. “Gue sih, mau dateng, tapi kalau nih orang berdua ikut.”

“Lo berdua juga datang, kan?”

“Gue ngikut Zenon,” jawab Cakra.

“Gak, lo pergi aja kalau mau.”

Sabrina mendengus. “Zenon ayolah ikut, kalau lo gak punya pasangan, gue yang cariin. Banyak kok yang ngantri. Mau ya?”

“Gue gak minat.”

“Yah, kok gitu sih Zen?" Sabrina sedikit mengencangkan suaranya karena kantin semakin ribut.

Ternyata akibat kedatangan dua iblis.

“Ada keperluan nih, pake mepet-mepet segala sama cowok gue?”

Cakra dan Bima saling mengulum senyum, sepertinya kantin akan menjadi ring dadakan untuk komplotan para cewek pembuat onar.

Sabrina menatap Savea sinis. “Mau diundang juga gak, kebetulan gue kekuran pelayan. Bisa nyuci piring sama beres-beres, kan?”

“Gak tertarik. Awas lo, jangan deket-deket!” ujar Savea mendorong bahu kakak kelasnya itu agar menjauh dari Zenon.

“DASAR BITCH!” Sabrina balas mendorong.

“Gak usah berantem Sab, lo lagi ultah, ngapain coba ladenin adek kelas kurang ajar kayak mereka berdua!” sahut Lili, melempar satu undangan pada Kiran.

"Maksud lo apa hah?!" bentak Savea tidak terima, tangannya langsung menjambak rambut Lili.

Cakra yang melihat kejadian itu, mencoba melerai pertikaian itu. “Berhenti bego!”

“Lepasin Cak, mereka yang mulai!” teriak Kiran kesal, memberontak di pelukan Cakra.

Sabar Cak, dia calon pacar lo!

“Palingan lo berdua gak punya baju bagus buat ke pesta, kan? Ngomong dong biar gue beliin!” ujar Lili membuat suasana semakin panas.

“Orang miskin mah gitu, udah gak punya sok jual mahal lagi!” sahut Karlin, teman Sabrina yang lain.

“WOI BAPAK GUE YANG PUNYA INI SEKOLAH! MISKIN PALA KAU!!” Kiran lagi-lagi memberontak dipelukan Cakra.

Zenon and Savea (NEW VERSION) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang