16. Perhatian kecil

4.7K 289 8
                                    

Perlakuan mesra seorang Cakrawala pada Kirana Prabudi a.k.a biang onar membawa kehebohan besar bagi seantero sekolah. Alih-alih segera berbaris di lapangan, penghuni sekolah justru lebih tertarik pada Ketua Osis mereka yang tengah mabuk cinta. 

Savea melirik sinis pada pasangan baru itu. "Dasar tukang pamer."

"Iri?" Kiran balik menatap sahabatnya sinis. "Bilang bos!"

"Sorry gue juga bisa kali." Savea mengibaskan rambutnya lalu beralih pergi.

"Pertanyaannya kapan?" seloroh Cakra dari belakang. 

Savea berbalik sejenak dan menunjukan jari tengah pada pasangan baru yang mengejeknya tersebut. 

"Apel gak?" tanya Kiran. "Kita mau ke bawah nih."

"Kalau ada Zenon iya." Dari lantai dua gadis berkucir kuda itu mencari keberadaan penyemangatnya diantara banyaknya siswa yang berbaris dan hasillnya nihil. Kalau begini lenyaplah alasan untuk mngikuti upacara bendera.

Baru hendak beranjak ke kelas untuk melanjutkan tidur, rintihan kesakitan terdengar begitu nyaring. Baru mau berbalik, seseorang malah menarik lengannya kasar hingga Savea mengumpat. "Anjing!"

"Seragam sekolah ini punya aturan atau memang hobi kamu ngundang mata jelalatan?" 

Savea kontan terdiam melihat si pelaku. 

"Sejak kapan kamu peduli?"

Bukannya membalas cowok jangkung itu malah pergi begitu saja dan bukan Savea kalau tidak mengejar.

"Udah mulai suka sama aku?"

"Kepedean."

"Ya terus kenapa tiba-tiba marah gak jelas dan mukul anak orang?" Savea menuruni anak tangga dengan tergesa-gesa karena langkah Zenon sangat panjang dan cepat. 

"ZENON!" 

Pada anakan tangga terakhir Savea berhasil mencekal tangan Zenon. "Aku mau jawaban kamu."

 "Ganti seragam kalau gak mau nangis lagi karena dilecehin."

Savea membatu, demi Tuhan bukan karena perkataan laki-laki itu namun perlakuannya setelah kalimat itu. Zenon Almeer Faith memberikan dasinya!!! Salah tingkah yang terlambat, Savea jingkrak-jingkrak melihat dasi abu-abu itu dijemarinya, berulang kali cewek itu menghirup wangi parfum maskulin yang membekas disana. 

Ia berjanji tidak akan pernah mengembalikan dasi ini pada pemiliknya.

***

Seramai apapun orang yang tersebar dilapangan upacara, Savea pasti bisa melihat Zenon dimanapun dia berada. Kesukaannya berbaris dibelakang karena tidak bersegam lengkap. Gadis itu masih senyam-senyum sendiri membayangkan Zenon mulai menyukainya makanya rela berkorban seperti itu. Savea harus pamer.

"Kita dikit lagi udah bisa double date Ran, gue barusan dapat feedback dari Zenon!" pekik Savea berbisik. "Dia kasiin dasinya ke guee, mau nangiss!"

"Anaknya sengaja kali biar lo gak ngerecokin dia," kata Kiran, "Pake logika aja ya mbak, kalau dia pake dasi dan lo enggak otomatis lo bakal palak dasi orang buat baris dekat dia. Jadi mending lo pake dasi dia biar dia barisnya jauh dari lo."

Zenon and Savea (NEW VERSION) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang