18. Jalan tengah

4.4K 307 4
                                    

Karena terpancing ocehan murah Sabrina, Savea mengalami kesialan tiada tara. Pertama, setelah keluar dari ruang BK Zenon mengabaikannya. Kedua, setelah dijemur selama 3 jam, ia mendapat kabar bahwa pria yang dia tabrak tadi pagi adalah pengganti wali kelasnya. Tidak bisa dibayangkan nasip Savea kedepan, intinya Damian Alvaro masuk dalam siaga satu musuhnya. Ketiga, besok akan menjadi hari tersulitnya sebab di skorsing selama seminggu. Jika sang bunda tahu lalu ia tidak akan mendapat ijin untuk menemani sang ayah cuci darah. 

".., gak semua yang memenin kita dari awal, ada di tujuan terakhir. Kadang, ditengah jalan dia harus pergi..."

Lantunan podcast milik Rintik Sedu itu terputus. Pelakunya pasti orang yang menumpukan buku-buku paket di mejanya. Gadis itu mengumpat kecil lalu membuka mata. Berani sekali orang ini mengganggu waktu rehatnya.

"Kerjakan semua soal yang ada di semua buku itu, kalau gak ngerti baru tanya saya." ujar Damian singkat lalu beranjak ke meja guru.

"Baru kenal tadi aja udah nyusahin," desisnya.

"Selesain hukuman kamu dengan cepat. Saya sibuk, masih punya tiga kelas tambahan buat anak kelas dua belas."

"Gak nanya Pak."

Mendengar itu Damian kembali mendekati Savea, "Ngomong apa kamu barusan?"

"Saya cuman bilang kalau Bapak punya tiga kelas tambahan, saya juga punya dua belas mata pelajaran soal yang harus dikerjain. Jadi mohon sabar ya, saya capek tau harus ngarang jawaban segini banyak." Savea berucap sambil tersenyum sampai pipinya terasa sakit.

Oke, Damian mencoba untuk tidak mengumpat di depan Savea. Apapun yang terjadi pekerjaannya sekarang maupun dulu sama-sama sakral. Apalagi gadis kecil ini adalah tujuannya, jadi bersabarlah.

"Kalau boleh tau Pak, temen yang bareng saya tadi, dihukum dimana?" Harusnya Savea disini bersama Kiran, tapi gara-gara Ibu Situ mereka berdua jadi dihukum terpisah. 

"Udah saya suruh pulang."

Anjing nih orang sumpah!

***

Cermin mini yang di pajang di atas meja belajarnya, menjadi jadi saksi bisu ketika setiap menuliskan satu paragraf, sang pemilik selalu merabah bibir bawahnya. Zenon mengacak rambutnya kasar, lelah berpikiran kotor terus. Apalagi  saat membaca pesan Bima yang menanyakan rasa bibir Savea. Tidak ada jawabannya karena itu hanya sebatas kecupan singkat.

Tiba-tiba saja terdapat spam chat dari grup yang tidak dikenalinya. Zenon tidak pernah merasa masuk dan menjadi anggota grup bernama KZS (Kiss Zenon and Savea).

Odeng saji:

Linknya udah gue kirim ya guys.
Selamat menonton, jangan lupa langganan!

Kepalanya pening, masalah itu sudah menjadi bahan gosip dan trending topic di grup sekolahnya maupun sekolah lain. Zenon akan berusaha melenyapkan bukti foto dan video yang beredar. Dan salah satu caranya adalah menuruti perintah Cakrawala.

"Ke halte sekolah pakek mobil bro, motor gue mogok tapi Kiran tiba-tiba demam. Buru, ntar gue bantu apusin vidio kiss lo," titah Cakra dalam ponsel tadi.

Zenon and Savea (NEW VERSION) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang