Si Cantik

223 36 16
                                    

Woo Bin berdiri pada bangku tempatnya duduk. Ia memberi sebuah pijatan pada bahu sang ayah. Tampaknya hari ini tidak ada kandidat yang cocok lagi. Chang Kyun tersenyum, membiarkan jemari si kecil menyentuh bagian tubuhnya yang memang agak lelah. Woo Bin menyentuh pipi ayahanda dan mendaratkan kecupan basah di sana sebelum akhirnya kembali duduk.

"Gimana?" Hyung Won membawa nampan kayu berisi Vanilla Latte dan Baby Latte.

"Tau ah pusing" Chang Kyun menghela nafas, ekspresinya masam.

"Yang ngelamar aneh aneh ya. Dari dedek dedek sampe tante tante girang. Kayak tadi" Shownu datang membawa nampan lain berisikan french fries, sosis dan bakso bakar.

Chang Kyun memijit pelipisnya mengingat perempuan yang mungkin seumuran ibunya datang memenuhi panggilan interview memakai dress ketat bermotif macan tutul, lipstick merah menyala serta tingkah laku yang membuatnya parno. Untung Chang Kyun meminta Woo Bin menemui Hyung Won yang tengah membantu mengurus dapur restoran di belakang.

Bahkan tante tante itu berani menyentuh dada Chang Kyun sembari berbisik jika akan menyenangkan bila mempunyai suami sepertinya.

"I think you're not suitable for this position. Thank you so much for coming today. Gaseyo"

Benar - benar gila!

Chang Kyun tersadar saat suara tawa Woo Bin terdengar. Ternyata si kecil tengah berebut sosis bakar dengan Shownu.

Hyung Won mengulurkan satu tusuk bakso bakar pada Chang Kyun yang tampak lesu.

"Pelan - pelan dong makannya" Chang Kyun menarik selembar tisyu, membersihkan bibir Woo Bin yang belepotan.

"Untung nyari kitchen crew nggak sesusah nyari Au Pair ya Lex?" Shownu menatap kekasihnya.

"Ya beda atuh pak. Lagian Chang Kyun syaratnya juga ketinggian sih" Hyung Won mengunyah kentang goreng buatan Shownu dengan nikmat.

"Ketinggian aja masih ada yang apply ngaco begitu. Apalagi gue turunin standarnya. Lagian buat anak kok coba - coba. Mau keponakan lo kenapa - napa?" Chang Kyun mengusap rambut Woo Bin.

***

Beberapa menit kemudian

Chang Kyun mendapati notif merah terpop up pada bagian inbox.

"Another applicant. Let's see" Chang Kyun menekan lampiran.

Lalu ia memanggil sang buah hati.

"Iya daddy" Woo Bin tergopoh gopoh berlari ke arah Chang Kyun.

"What do you think?" Chang Kyun membiarkan Woo Bin mencubit layar untuk memperbesar gambar yang ingin ia lihat.

"Cantik"

"Heh!"

Lalu keduanya tertawa.

"Senyumnya manis dad, kayak Woo Bin"

"Kok dipuji terus sih? Naksir kamu? Masi kecil uda ganjen. Huuu" Chang Kyun mencubit dagu Woo Bin.

"Besok dipanggil ya dad. Buat interview"

"Siap bos!"

Chang Kyun memberikan hormat yang seketika dibalas oleh Woo Bin. Setelah itu ia membiarkan putranya kembali bermain bersama Shownu. Ia segera mengambil smartphone dan menekan angka angka nomor telephon kepunyaan si pelamar kerja.

Chang Kyun segera menyembutkan nama yang tertera pada cv begitu panggilan tersambung.

Beberapa menit mengobrol, jarak antara dua alis Chang Kyun hilang. Antara bingung dan tak percaya. Tapi, pada akhirnya ia mengiyakan. Panggilanpun selesai.

Friends Special Edition (ChangKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang