Kyeo Ul

198 32 6
                                    

Keesokan harinya,

Layaknya seorang kakek, papa Ki Hyun membelikan banyak oleh oleh untuk Woo Bin. Kiki tertawa, begitu juga yang lainnya. Hari ini cuma ada orang tuanya saja. Karena Young Hyun harus kembali ke Korea lebih dulu karena ada urusan mendadak. Woo Bin dan Chang Kyun datang pagi - pagi sekali. Bahkan mereka menunggui Ki Hyun mandi, pemeriksaaan rutin hingga sarapan.

"Ong?"

"Noona. Uda tau belom kalo Afterlife cemetery mau digusur?"

"Hah? Serius?"

"Iya. Mau dibangun jadi mall. Ibu Hani tadi ngabarin. Dia uda di datengin sama tim legal dari pihak mall buat nerima ganti rugi. Semua orang yang keluarganya dimakamin di situ pada dikasi. Nggak cuma ibu Hani doang sih. Dia minta gue sampein ke lo. Kalo lo nggak setuju, dia bakalan nolak. Kan pas Kyeo Ul nggak ada, semuanya lo yang urus. Dia ngerasa nggak ada hak."

"Jeh, kan dia kepala panti. Dia justru yang ngerawat Kyeo Ul dari lahir. Gue cuma bantuin aja. Setau gue juga keadaan panti lagi sulit kan. Bilang aja ke Ibu Hani. Gue nggak keberatan. Nanti, kita pindahin aja Kyeo Ul ke rumah abu.

Tolong urusin semuanya. Nanti biayanya gue yang urus. Plus uang jajan buat lo. Gimana? Bisa kan? Bisa dong? Lo kan sayang sama gue."

"Gue pengen nolak. Tapi, uda lama nggak makan enak."

Keduanya tertawa, beberapa saat kemudian mereka mengakhiri panggilan.

Chang Kyun berdehem, membuat Ki Hyun memasang ekspresi heran.

"Siapa itu tadi? Pake bilang lo kan sayang sama gue segala"

"Dih. Cemburu"

Woo Bin menghampiri Chang Kyun yang duduk di sisi tempat tidur Ki Hyun.

"Cemburu apa dad?"

Ki Hyun tertawa, membelai rambut Woo Bin dan mengecup dahinya pelan.

"Cemburu itu perasaan kamu pas liat orang yang kamu sayang lebih deket sama orang lain daripada kamu" Ki Hyun mencubit hidung Woo Bin.

Anak itu mengerutkan dahi, mencoba berpikir.

"Ah. Contohnya pas Hyeong Jun main sama Serim. Tapi, akunya nggak diajak. Trus aku sebel,  marah-marah gitu ya Miss?" Woo Bin menatap Ki Hyun.

"That's right."

"Ih kok daddy gitu sih. Cemburu kan nggak enak. Sininya jadi sesak" tunjuk Woo Bin pada bagian dadanya.

Ki Hyun melirik ke arah Chang Kyun yang baru saja di skakmat oleh buah hatinya sendiri.

"Cemburu tanda sayang tau" ayah Ki Hyun ikut bergabung dalam obrolan.

"Cemburu berlebihan itu nggak baik" sahut ibunda Ki Hyun membuat Chang Kyun serta kekasihnya tertawa.

"Kyeo Ul itu siapa?" Chang Kyun memangku Woo Bin yang sibuk dengan miniatur Captain America di tangannya.

"Anak cewek yang rencananya mau aku adopt dari panti asuhan. Dulu waktu masih kerja di kepolisian. Tim aku rutin ngasi bantuan ke panti asuhan sebulan sekali. Ini anak nempel terus, ngikuttin aku kemana mana. Sampe manggil aku eomma.

Tapi, waktu itu ada psikopat yang uda lama banget jadi inceran polisi lari ke panti asuhan buat sembunyi. Dia nyandera semua penghuni panti di aula. Pas aku masuk, dia nyeret Kyeo Ul sambil nodongin pistol. Otomatis semua senjata yang aku bawa. Aku buang biar Kyeo Ul nggak kenapa napa.

Dia... Pinter

Dia ngegigit tangan psikopat itu buat lari ke pelukan aku. Sebelum sampe, dia uda ditembak duluan dan dia meninggal. Tepat, di dekapan aku waktu itu."

Friends Special Edition (ChangKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang