Interview

213 35 20
                                    

Ki Hyun berdehem, berniat tuk membersihkan tenggorokannya sebelum menjawab pertanyaan - pertanyaan yang akan dilontarkan oleh pria dihadapannya.

"Are you thirsty? I have a bottle of water" anak kecil disampingnya mengulurkan sebotol air mineral.

"Eh. I can order it, the waiter will help me" Ki Hyun bermaksud menolak secara halus.

"Okay" si kecil memeluk botol air mineral lalu menatap sang ayah yang mengangguk dan tersenyum.

Mereka masih diam dan Ki Hyun menjadi sangat bingung atas situasi ini.

"Pak. Jadi interview?"

"Kamu udahan minumnya? Kapan?"

"Hah?"

"Kamu daritadi ehem, ehem terus karena leher kamu kering kan? Ya saya nungguin kamu minum dulu. Baru saya mulai interviewnya. Kalo kamu nggak minum, saya paksa tanya jawab. Nanti sakit, kamu malah nggak bisa nyanyi. Job kamu seketika ilang. Trus kamu salahin saya"

Rahang bawah Ki Hyun hampir saja jatuh. Kemudian, ia berusaha menyadarkan diri sendiri. Ki Hyun meminta izin tuk pergi sebentar mengambil air minum.

"Daddy jangan galak galak sama si cantik"

"Dih. Daddy biasa aja tuh"

Ki Hyun hampir saja jatuh karena heelsnya tersangkut kaki kursi lain. Chang Kyun terlebih dahulu memegangi lengan kecil Ki Hyun, sebelum ambruk ke arahnya.

"Saya nggak kemana mana. Santai aja, nggak usah buru - buru"

Wajah Ki Hyun berubah warna menjadi peachy. Membuat Woo Bin terkikik, menarik bahu Chang Kyun dan membisikkan kata "lucu"

Ki Hyun meremat jemarinya, masih menahan malu.

"Udah minum kamu?"

Ki Hyun mengangkat wajah dan memberi sebuah anggukan.

"Saya Im Chang Kyun. Ini putra semata wayang saya Woo Bin. Saya nggak punya istri, jadi please jangan tanya di mana mamanya Woo Bin dan jangan coba - coba buat ngegodain saya.

Seperti yang anda tau. Saya lagi nyari Au Pair buat Woo Bin. Saya harap Au Pairnya nggak cuma sekedar nemenin ato sekedar masakkin dia. Tapi, juga bisa bantu pelajaran sama keterampilan dia di bidang lain.

Dari list persyaratan yang saya cantumin. Kamu menuhin berapa syarat? Kalo ada dokumen pendukungnya kamu bisa kasi ke saya juga"

"Wahh. Daddy keren"

Woo Bin bertepuk tangan kagum saat ayahnya menuntaskan pembicaraannya.

Ki Hyun membuka clear holder yang sudah ia siapkan. Mengambil beberapa dokumen, menyerahkannya pada Chang Kyun.

"Boleh sambil saya jelasin pak?" Tanya Ki Hyun mengamati Chang Kyun.

"Ya. Silahkan" Chang Kyun menarik bangkunya ke depan. Ia mencondongkan tubuh ke arah Ki Hyun yang sedari tadi mengumpat karena detak jantungnya seperti kuda balap di pacuan kuda.

Ki Hyun sejenak melatih pernafasan, setelah itu barulah ia mengenalkan diri terlebih dahulu sebelum menjelaskan makna kertas kertas hasil fotocopyan yang Chang Kyun pegang.

Woo Bin tak puas berada di antara Sang Ayah dan Si Cantik. Maka dari itu ia beralih ke pangkuan Chang Kyun sehingga bisa melihat wajah Ki Hyun dengan jelas.

"Almost perfect. But, actually fine"

"Nobody's perfect dad"

"Wow. You're smart" Ki Hyun terkekeh, mengusak surai coklat kepunyaan Woo Bin dan mengelus daun telinga si kecil pelan.

Friends Special Edition (ChangKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang