Cerita

179 37 1
                                    

"Eungh" "Oh My God" "What time is it?" "Wait, i need to pray first"

Ki Hyun bermonolog ria ketika bangun dari tidurnya. Setelah berdoa dan membuka mata. Ia mendapati ruangan tempatnya dirawat tampak sepi. Selang infus masih terpasang pada punggung tangannya. Setelah bersusah payah menatap jam. Akhirnya ia tahu jika sekarang masuk jam dua dini hari.

Ki Hyun mengerang, memegangi perutnya.

"Oh Wow. Wow. Wow. What's going on?" Pria berseragam dokter itu segera menghampiri Ki Hyun.

"Eoh. Chang Kyunna. Dowajuseyo" Ki Hyun mencengkram pergelangan tangan Chang Kyun.

𖤣𖥧𖥣。𖥧 𖧧𖤣𖥧𖥣。𖥧 𖧧

Chang Kyun masih mengamati Ki Hyun yang makan samgyeopsal dengan lahap. Ternyata gadis itu lapar. Bagaimana tidak? Kiki baru bangun setelah tidur dua hari lamanya. Ia hanya mendapat makanan dari selang infus. Pastilah rasanya tak bertenaga.

"Kamu nggak mau?" Ki Hyun menatap Chang Kyun yang sedari tadi mengamatinya.

Chang Kyun menggeleng. Tapi, Ki Hyun menyodorkan daging secara paksa tepat di bibirnya. Mau tak mau ia harus ikut mengunyah.

"Noona" panggil Chang Kyun.

"Mmm" Ki Hyun mengusap tepi bibir Chang Kyun menggunakan ibu jari.

"Nggak jadi deh. Besok aja kalo noona uda sembuh" Chang Kyun mengurungkan niatnya.

"Iya. Kalo besok aku sembuh. Kalo ternyata umurku nggak nyampe besok gimana?" Ki Hyun meneguk air mineral dengan santai.

"Noona!" Tegur Chang Kyun.

"Kyun. Sayang. Makanya kalo ada sesuatu itu diomongin. Bukan ditahan tahan. Kita nggak pernah tau kapan kita kehilangan kesempatan" Ki Hyun mengusap pipi Ki Hyun menggunakan punggung tangannya.

"I just wanna kiss you" Chang Kyun menyunggingkan sebuah senyuman.

"Here. Take it" Ki Hyun mencondongkan wajahnya ke depan Chang Kyun.

Chang Kyun terkekeh, meraih leher Ki Hyun tuk berbagi kecupan.

"Don't lie to me. Spill the tea" Ki Hyun terlebih dahulu melepas bibirnya. Gadis itu menatap Chang Kyun lekat - lekat.

"You caught me. Huhuhuhum. Who are you?" Chang Kyun membantu Ki Hyun membereskan meja makan.

Ki Hyun menggeser tubuhnya ke samping. Ia menepuk nepuk sisi kosong agar Chang Kyun dapat duduk di sana.

Chang Kyun tersenyum, ia segera merangkul Ki Hyun lebih rapat padanya.

"Kenapa penasaran?" Ki Hyun menyandarkan pipinya ke dada Chang Kyun.

Lantas Chang Kyun bercerita jika saat menjemput Woo Bin di rumah Ki Hyun. Ia melihat foto Ki Hyun menggunakan seragam kepolisian. Tapi, ibu Ki Hyun justru membuat pernyataan aneh mengenai tempat anaknya bekerja dulu.

"I was a Lieutenant"

"Wow"

Ki Hyun tertawa melihat reaksi Chang Kyun.

"Dulu di kepolisian aku cukup dibenci karena nggak pernah nurut. Satu gugus tim lebih tepatnya. Kami berempat selalu dikasih kasus kasus receh yang nggak penting. Sementara kasus gede, apalagi yang berkaitan sama mereka. Bakalan disembunyiin, tiba - tiba udah sidang. Orangnya bebas gitu aja.

Aku ikuttin cara mainnya sampe dapet pangkat cukup tinggi buat ngatur siapa ngehandle kasus apa.

After that, they called me a traitor. Hhahaha. That's funny.

Beberapa bulan ngejabat aku sempet bersih bersih kepolisian. Abis itu, aku selalu dapet dead threat. Untungnya aku ngontrak, nggak tinggal sama orang tua. Mobilku dirusak lah, dikirimin barang aneh - aneh. Dikiranya aku takut kali. Mereka nggak tau aja backinganku lebih kuat dari mereka. Cuma aku nggak pernah pamer aja.

Baru beberapa bulan bener. Eh, polisi korup keluar dari penjara. Dapet gratifikasi katanya. Gimana caranya coba. Akhirnya aku putusin buat keluar bareng Niel. Ong sama Jeje masih bertahan. Tapi, nggak lama mereka dijahilin juga dan berakhir sama kayak aku.

We decided to move on and going forward. The end"

"Trus orang orang yang dari kemarin jaga di depan pintu kamar kamu itu siapa?"

Ki Hyun mengembangkan ekspresi heran. Lalu teringat akan sesuatu.

"Oh. Orangnya Tofu paling"

"Tofu?"

"Iya. Yang nyulik aku kemarenan itu dia"

"Loh kok?"

"Dulu waktu gugus tim aku nanganin kasus narkotika sama obat - obatan terlarang. Ada satu orang yang susah banget ketangkepnya. Ya si Tofu ini, orangnya pinter selalu bisa tahu ciri - ciri orang kepolisian gimana. Sampe Jae Hwan kita suruh nyamar jadi cewek juga nggak bisa lolos sama Tofu.

Suatu saat kita pancing dia pake anak kecil. Orangnya emang serem, sangar gitu kan. Eh, tapi nggak bisa kalo liat anak kecil susah gitu. Akhirnya kita langsung secepet mungkin nangkap dia. Kita kejar - kejaran uda sampe ngacak ngacak pasar. Mana dia gesit banget kan.

Trus pas dia keasikan lari. Dia nggak noleh kanan kiri. Ketabrak truk barang deh. Untungnya nggak mati, kita langsung bawa dia ke rumah sakit.

Lucunya dia mungkin denger kata dokter yang bilang kalo dia kena gegar otak pas ngomong sama anggota tim. Dia pura - pura hilang ingatan. Lalu sama Ong, lengannya yang abis di operasi itu dipencet sampe berdarah lagi. Dia ngeguling, jatoh dari tempet tidur. Selang infusnya lepas. Kita bikin geger dokter sama suster karena kamar Tofu kayak scene film horor.

Sebulanan deh, nunggu dia sembuh. Baru kita proses hukum.

Aku inget banget. Kan uda nganterin dia ke penjara. Dia tiba - tiba megangin tangan aku. Pengen minta tolong katanya. Ternyata dia masih punya ibu yang harus dirawat. Ternyata ibunya ini kena Alzheimer.

Jadi, kami berempat diskusi baiknya gimana. Kita putusin buat mindahin beliau dari rumah Tofu ke panti jompo yang punya fasilitas buat ngerawat orang - orang yang punya penyakit sama kayak ibunya Tofu

Kami bikin jadwal buat jengukkin ibunya Tofu. Teruusssss sampe si Tofunya keluar dari penjara. Kata sipirnya Tofu baik, kerjanya bagus. Jadi ikut program gratifikasi juga lancar lancar aja. Walaupun sempet beberapa kali ditolak. Karena yang di duluin, orang - orang yang banyak uang.

Ternyata anak yang diberantemin Woo Bin sama Serim itu anak dia. So Hyun namanya, dia juga yang aku liat ngebully Woo Bin pas pulang sekolah. Makanya aku heran, kok anak sekecil itu sampe dikawal dua bodyguard badannya tinggi gede. Emangnya dia anak konglomerat apa gimana?

Ternyata Tofu takut anaknya itu kenapa napa. Makanya dia bawain penjaga. So Hyun punya penyakit jantung. Bisa kambuh kapan aja. Biar keliatan kuat, dia ngebully krucil krucil biar takut dan nggak ngremehin dia. Nggak punya mama, kakek nenek, papanya sibuk ngurusin bisnis daging. Alhasil So Hyun malah build his own character kayak gitu. Kasian"

"Mamanya kemana?" Chang Kyun mengecup pelipis Ki Hyun pelan.

"Meninggal pas ngelahirin So Hyun" Ki Hyun menguap, tak sanggup lagi menahan kantuk.

Keduanya terdiam. Hanya terdengar bunyi tepukan pelan tangan Chang Kyun pada punggung Ki Hyun.

"Kamu nggak pulang? Woo Bin sama siapa?" Ki Hyun bertanya dengan kedua mata tertutup.

"Tenang, ada Hyung Won sama Shownu hyung. Toh, mereka uda lama nggak ngejagain Woo Bin. Jadi, pada kangen" Chang Kyun menunggu Ki Hyun memberi tanggapan. Tapi, tampaknya gadis itu sudah tidur.

Chang Kyun menutupi mulutnya yang terbuka lebar. Ia baru saja menyelesaikan operasi bersama felix beberapa jam lalu dan belum sempat beristirahat. Masalahnya bagaimana ia bisa bangun. Kalau Ki Hyun sendiri sudah seperti Koala yang menempel pada dahan pohon seperti ini. Mungkin lebih baik menunggu sampai pelukan Ki Hyun agak longgar agar ia bisa pergi ke ruangannya untuk tidur.

Friends Special Edition (ChangKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang