Check Up

184 35 5
                                    

Ki Hyun baru saja keluar dari minimarket. Saat gadis kecil menabrak kakinya secara tidak sengaja.

"Maaf"

Jantung Ki Hyun hampir saja jatuh ke ujung kaki. Dadanya tiba - tiba saja sesak. Seketika ia memegangi kedua pipi bocah yang menabraknya tadi.

"Kyeo Eul?" Panggil Kiki pelan.

"Eomma" perempuan mungil itu tersenyum pada Ki Hyun menampakkan bagian giginya yang ompong.

Baru saja Kiki ingin memeluk anak dihadapannya. Tapi, terhenti karena anak itu menghilang begitu saja dalam sekedipan mata. Seseorang di belakang Ki Hyun mengeraskan suara. Meminta Kiki untuk pindah ke samping agar tak menghalangi jalan. Ia segera meminta maaf, lalu berjalan ke tempat di mana mobilnya terparkir.

Sejenak mengedarkan pandangan. Mencari keberadaan Kyeo Eul yang hampir saja ia peluk tadi. Tapi, tidak ada tanda - tanda bocah itu akan muncul lagi. Ki Hyun memukul atap mobil dari luar. Membuat orang - orang di dekatnya terkejut.

Tepukan pada bahu Ki Hyun membuatnya bertindak secara impulsif.

"Aww. Awww. Noona, noona. Sakitt" keluh Ong Seung Woo yang sekarang tangannya terpelintir ke belakang karena ulah Ki Hyun.

"Mian, mian. Lo sih ngagetin" balas Ki Hyun segera melepas tangan Ong.

"Noona tuh yang ngagetin. Kenapa ngegebrak atap mobil. Mobilnya nakal?" Tanya Ong masih memijat mijat bahunya yang nyeri.

Ki Hyun meminta maaf, kemudian mereka berdua segera masuk ke dalam restoran tempat mereka mengadakan reuni kecil.

***

"Noona. Aaaaa" Jae Hwan menyumpit sepotong daging panggang pada Ki Hyun. Tapi, tak ada respon.

Daniel mencubit paha Seung Woo. Menyuruhnya untuk membuyarkan lamunan Ki Hyun. Namun, Ong tidak berani melakukannya. Mengingat apa yang terjadi tadi sebelum mereka berkumpul. Jae Hwan mengambil irisan tipis daging yang masih panas. Lalu menempelkannya pada bibir Ki Hyun.

"Aah. Tugo. Jae!" Balas Ki Hyun memegangi bibirnya.

"Ya abis ngelamun. Kenapa?" Tanya Jae Hwan meniup niup daging tadi dan kembali menyuapi Ki Hyun.

Ketiga laki - laki itu hanya bisa menatap Ki Hyun menghela nafas. Kenapa mantan atasan mereka tampak seperti orang depresi?

"Perlu gue telphon bang In Yeop biar kemari?" Daniel mengeluarkan smartphone dari dalam saku.

"Eh. Jangan! Ngapain sih lo. Gw tempelin tangan lo kesini baru tau rasa" ancam Ki Hyun menunjuk ke pemanggang daging.

Sekali lagi gadis itu menghela nafas.

"Masak tadi gue liat Kyeo Ul. Pas mau gue peluk. Dia ngilang" keluh Ki Hyun.

Ketiganya bertukar pandang. Sungguh nama yang baru saja disebut oleh Ki Hyun. Bukanlah nama biasa. Mereka paham betul apa arti Kyeo Ul bagi Letnan Yoo. Seung Woo berdehem, tak ingin perkataannya terdengar gemetar.

"Noona kangen? Mau kita temenin liat Kyeo Ul nggak?" ujar Seung Woo menatap Ki Hyun.

Ki Hyun menggeleng, mungkin lain kali saja.

***

Ong memberi sebuah kode pada Jae Hwan melalui anggukan.

"Noona, gue nebeng lo ya. Sampe halte bis aja. Ong sama Daniel mo PDKT ulang katanya"

"NGGAK GITU!" Ong hampir saja mengumpat, tak menyangka jika Jae Hwan akan memberikan sebuah alasan konyol agar bisa pulang bersama Ki Hyun.

Satu – satunya gadis di antara mereka terkekeh, lantas ia merangkul Jae Hwan. Menyetujui usulan untuk pulang bersama. Daniel tertawa, melihat Ong mengacungkan kepalan tangan saat Jae Hwan dan Ki Hyun pamit.

Friends Special Edition (ChangKi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang