Young Hyun memegangi kedua bahu Ki Hyun, mengecup kepala blueberry kecilnya yang tampak benar – benar bulat sesudah dicukur habis.
"Hello everybody, I bring a lot of wig"
Mereka berdua tertawa mendengar teriakan nyaring Pim dari luar toilet.
Ki Hyun segera keluar setelah membereskan sisa sisa rambut agar tak berserakan di lantai.
"Look at you, sexy" Pim berkacak pinggang, lalu memeluk Ki Hyun.
Pim sengaja memoles kepala Ki Hyun, memberinya kecupan mesra. Membuat Young Hyun menggeleng – gelengkan kepala. Sekarang ia harus menjemput kedua orang tuanya di bandara.
***
Chang Kyun membaca sekali lagi pesan masuk dari sahabatnya.
"Eh, eh. Woo Bin. Celana daddy mlorot nanti, kalo kamu Tarik begitu" Pria itu memegangi satu sisi celana pendek yang turun.
"Abis daddy ngelamun. Lagi liat apa sih?" Woo Bin menaiki ranjang Chang Kyun, berusaha mengintip layar smartphone sang ayah.
Chang Kyun sengaja menjauhkan benda elektronik yang dipegangnya dari hadapan Woo Bin. Alhasil putranya itu cemberut dan sengaja mengacak acak sprei hitam satin kepunyaan Chang Kyun. Im besar tertawa, lalu merebahkan diri di samping Woo Bin. Mencari kata pembuka yang tepat untuk mengobrol dengan buah hatinya.
"Woo Bin inget nggak ulang taun kemarin minta apa?" Chang Kyun memegangi tangan kiri Woo Bin.
Si kecil menyilangkan kedua tangan di depan dada, berpikir keras. Entah kenapa ia jadi mirip Ki Hyun jika sedang dalam mode serius seperti itu.
"Woo Bin pengen ketemu mommy sekali aja. Itu bukan dad?" Woo Bin balik bertanya.
"Iya, bener" Chang Kyun mengganti posisi berbaringnya menjadi telungkup. Yang kecilpun mengikuti.
"Kalo ketemu mommy, Woo Bin mau apa?" tanya Chang Kyun kemudian.
"Mau liat mommy aja sih. Kan kata daddy, bisa aja mommy uda punya keluarga sendiri. Jadi, nggak bisa ngumpul bareng kita selamanya.
Ah iya, sekalian Woo Bin mau bilang makasi. Berkat mommy, Woo Bin bisa lahir ke dunia ini. Udah gitu aja dad. Eh, mau foto juga dad. Biar kalo ada yang nanya mana mommynya Woo Bin. Woo Bin bisa nunjukkin" Woo Bin menyangga pipi kanan menggunakan tapak tangan, sangat menggemaskan.
Chang Kyun menarik Woo Bin agar lebih dekat, lalu mengunyel unyelnya seperti anak kucing.
"Kata temen daddy, mamanya Woo Bin pengen ketemu. Tapi, masih ngatur jadwal dulu"
"Ha? Serius dad? Yeaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Woo Bin berdiri, mengacungkan kepalan tangan ke udara. Melakukan selebrasi heboh ala anak kelas 5 SD.
"Ih, Woo Bin pake baju apa ya? Dad, besok ke barber yuk. Kasi hadiah apa enaknya buat mommy?"
Chang Kyun mendekap badan kecil Woo Bin agar memperlambat bicaranya. Benar saja, sekarang anak itu ngos – ngosan karena terlalu excited sehingga energinya meluap luap.
"Bentar sini, daddy liat dulu muka kamu" Chang Kyun menatap wajah putra kesayangannya.
"Mmm, pantesan muka kamu rada bule ya. Nurun dari mama kamu nih kayaknya" Chang Kyun mencubit hidung Woo Bin.
Pasangan ayah dan anak itu tertawa, kebahagiaan kecil ini mengantarkan mereka tidur penuh senyum.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (ChangKi)
FanfictionChang Kyun, dokter kepala bagian bedah syaraf paling sibuk seantero rumah sakit. Maka dari itu ia sering sekali meninggalkan Woo Bin sendirian di rumah karena panggilan mendadak atau operasi yang kadang menghabiskan waktu lebih dari 23 jam tanpa Woo...