Chang Kyun baru saja menidurkan Woo Bin dalam pelukannya. Tak seperti biasa, Chang Kyun tidak langsung tidur karena masih menunggu kabar mengenai Ki Hyun. Samar samar terdengar dering handphone dari nakas yang tak jauh darinya. Nomor asing.
"Yeoboseyo?"
"Eoh. Menantu?"
"Aboenim?"
"Hmm. Belom tidur? Kepikiran Ki Hyun ya?"
"Why you asked then?"
Terdengar tawa nyaring dari sebrang sana.
"She will be fine"
"Still..."
"Iya. Saya tau. Saya juga khawatir. Nggak peduli ratusan kali saya mensugesti diri sendiri kalau dia bakalan baik baik aja.
Tapi, Ki Hyun selalu bisa melebihi prediksi. Kalo kamu pikir kemungkinan dia baik - baik saja sekedar 50%
Dia bakalan pulang dengan selamat 100%
Kalo kamu percaya dia 100%
Ki Hyun bakalan ngasi kamu 200% dari investasi kepercayaan kamu""Tapi, dari 100 masih ada peluang negatif sepersekian persen pa"
"Cie. Uda manggil saya papa"
"Oke. Bapak kalo anda keberatan"
"Nggak kok. Justru saya seneng. Sejak kapan pacaran sama anak saya?"
Chang Kyun mengetuk ngetuk pelipisnya. Masak iya dia akan menjawab pertanyaan ayah Ki Hyun dengan kalimat
Semenjak saya tidur sama anak bapak
Yang ada ia dihajar habis - habisan nanti.
"Belum lama si pa"
"Ya gapapa. Asal nanti ke depannya bisa lama aja"
Keduanya terkekeh.
"Kamu jangan khawatir. Ki Hyun itu punya julukan rubah ekor sembilan"
"Nyawanya banyak maksudnya pa?"
"Kurang lebih kayak gitu. Dia pernah terjun dari lantai 7"
"Trus ngga mati?"
"Ya kalo mati kalian nggak mungkin ketemu sekarang"
Chang Kyun tertawa lagi. Kenapa ia bodoh sekali?
"Dia nggak mati. Tapi, tulang kaki kanannya remuk. Bolak balik operasi buat benerin jaringan syaraf segala macem. Akhirnya pasang pen deh. Sampe setengah taunan nggak bisa jalan. Dia bete banget.
Saya cuma punya anak cewek satu. Tapi, kelakuannya kayak gitu"
"She's amazing sir"
"Iya dong. Anak saya gitu lho"
"Uda bibit unggul dari sananya ya pa"
"Good statement. Kamu istirahat kalo bisa. Nanti saya kabarin perkembangannya. Syukur syukur Kiki besok uda pulang malah"
"I'll try my best"
"Good night"
"Good night sir"
Chang Kyun menarik nafas dalam dalam. Ia mengecupi wajah Woo Bin beberapa kali. Menggenggam tangan mungilnya. Mencari ketenangan agar ia bisa benar benar terlelap.
***
Ki Hyun terbatuk saat seseorang menyiram wajahnya menggunakan air dingin secara kasar. Rasanya seperti ditampar dan hal itulah yang membuat Ki Hyun terbangun. Menyadari dirinya kini diikat pada sebuah kursi menggunakan tali tambang membuat Ki Hyun makin kesal. Di hadapannya terdapat beberapa orang bertampang preman. Salah satu dari mereka menatap Ki Hyun sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends Special Edition (ChangKi)
FanfictionChang Kyun, dokter kepala bagian bedah syaraf paling sibuk seantero rumah sakit. Maka dari itu ia sering sekali meninggalkan Woo Bin sendirian di rumah karena panggilan mendadak atau operasi yang kadang menghabiskan waktu lebih dari 23 jam tanpa Woo...