Brandon [TAMAT]

||1. Pandangan Pertama Awal Bertemu ||

Coment dong, kalian nemu cerita ini di mana?

Sebelumnya, kamu itu pembaca apa?

Pembaca baru?

Pembaca lama?

Apa pembaca diulang-ulang?

Follow wattpad kedua
@vionacadee

Follow instagram
@faizahjahro

Yuk langsung dibaca...

___Happy Reading___

Di pagi yang cerah, terdapat dua mobil mewah memasuki sekolah Right School. Bukan cuman dua mobil saja yang memasuki sekolah Right School.

Tetapi, ada banyak murid yang mengenderai mobil ke sekolah.

Sampai lah kedua mobil mewah di Right School. Sontak semua siswa-siswi pada bersorak kegirangan dengan kedatangan kedua mobil mewah itu.

Siapa lagi kalau bukan Brandon dan Donia, Brandon William Derson. Cowok yang memiliki ketampanan dan mempunyai sifat dingin dan Donia Alez Razifa.

Cewek yang memiliki kecantikan sempurna yang membuat kaum adam tergila-gila.

Mobil mereka berdua berhenti di tempat yang berbeda. Brandon memberhentikan mobilnya di parkiran.

Sementara, Donia memberhentikan mobilnya tepat di depan pintu masuk sekolah.

****

Ketika mobil Donia sampai di depan pintu sekolah, pintu mobil terbuka yang menampilkan sosok cewek cantik dengan rambut terurai. Dan fanboy Donia pada mengerumuni Donia.

"Pagi, Donia!"

"Hallo, cantik!"

"Selamat pagi, cantik!"

Itulah komentar para fanboy Donia, Donia hanya tersenyum sambil melewati mereka semua.

Disisi lain, ditempat parkiran. sosok cowok memarkirkan mobilnya di area parkiran. Pintu mobil mewah itu terbuka dan nampak sosok cowok tampan, dia adalah Brandon.

Brandon melangkahi kakinya di koridor dengan kedua tangannya dimasukkan ke dalam kantung celananya sambil melewati kerumunan para fansgirlnya.

"Brandon!"

"Brandon tambah ganteng woy!"

"Cowok gue lewat wey."

Itulah teriakkan para fansnya Brandon yang membuat Brandon pusing setiap pagi. Namun, Brandon mencueki teriakkan para fangirlnya. Ia terus berjalan menuju kelas.

Ketika Brandon berjalan di koridor, Brandon melihat segerombolan para lelaki yang berteriak memanggil nama Donia.

"Donia? Donia siapa?" batin Brandon yang penasaran dengan nama Donia.

Sebelum-Nya Brandon acuh ketika para lelaki memanggil dengan nama fansnya itu. Tapi kini, Brandon penasaran dengan sosok nama Donia. Dan dia ingin sekali melihat wajah Donia.

Memang waktu ia bersekolah tidak ada orang berteriak memanggil nama cewek. Karena, di sekolahnya. Hanya Brandon seorang yang sangat famous.

Namun, sekarang sudah ada yang bisa menjadi famous seperti Brandon. Oleh sebab itu, ia ingin sekali melihat wajah gadis yang bernama Donia.

Brandon berjalan mengikuti arah suaranya. Dia agak sebal oleh para fangirlnya itu. Karena, mereka dia tidak bisa berjalan dengan bebas dan mencari suara yang memanggil nama Donia.

Dengan cepat, Brandon segera berjalan menuju suara itu dan tiba-tiba ...

Deg....

Seketika jantung Brandon berdetak sangat kencang. Dia terpukau dengan kecantikan dari gadis berambut panjang siku lengan tangannya, yang terurai. Yaps, Brandon berhasil melihat gadis yang bernama Donia.

Cantik.

itulah yang saat ini teriang di otak Brandon. Baru kali ini Brandon bisa berpikir seperti itu. Padahal sebelumnya, dia belum pernah memuji seorang cewek di dalam pikirannya.

Bukan otak saja yang teriang. Tetapi, Jantung Brandon berdetak sangat kencang. Apakah dia punya penyakit jantung?

"Ada apa ini? Kenapa jantungku berdetak sangat kencang?" batin Brandon sambil memegang dadanya sambil mematung diam dan spontan menatap Donia yang sedang berjalan.

Brandon merasakan perasaan aneh yang membuat jantungnya berdebar-debar tak karuan.

Sebab, ini pertama kali jantung Brandon berdetak sangat kencang. Sepertinya Brandon merasa terpesona dengan wajah kecantikan Donia.

"Sial, ada apa ini, argh! Kenapa jantungku berdetak sangat kencang," batin Brandon kesal.

Dia sangat kesal dengan perasaannya. Dia tidak tahu apa yang terjadi dengan jantungnya.

"Apakah aku punya penyakit jantung?" gumam Brandon.

Sepertinya dia mengigau kalau dirinya punya penyakit.

Bahkan dia tidak tahu kalau perasaan itu sedang jatuh cinta dengan gadis yang dibicarakan sama orang-orang. Ya, siapa lagi kalau bukan Donia.

____Bersambung___