Brandon [TAMAT]

|| 84. Cemburu ||

Donia memoto Ranty dan Qilla yang sedang berdandan lewat kaca rias nya. Ia pun memposting diinstagram.

Tanpa sepengetahuan Donia, Raras yang melihat postingan Donia mengadu ke Ryan dan Ryan pun memberitahui kepada Brandon tentang postingan tersebut.

Dengan begitu Brandon bisa tahu apakah yang diposting Donia. Kini sekarang Brandon sedang bersiap ke kampus bersama Adrian. Ia menunggu Adrian rapi sambil megang ponselnya disofa.

"Kok gak ada Donia sih dipostingannya? Cuman dua teman cewek Donia doang," keluh Brandon saat melihat sreenshoot dari kirim Ryan postingan Donia.

"Ini Donia lagi bersiap-siap ya ke kampus? Atau mau jalan sama dua temen cewek doang?" gumam Brandon dengan pikirannya.

"Kalau jalan, apa ada laki-lakinya? Kalau ada, siapa laki-laki tersebut?" gumam Brandon dengan pikiran negatifnya. Ia mulai negatif thinking.

"Ayok, Brand. Gua udah rapi nih, ngomong-ngomong lo kenapa? Kok galau?" sapa Adrian yang muncul dan melihat wajah cemburut Brandon.

Brandon memberi ponsel hasil kirim Ryan kepada Adrian. Adrian melihatnya dan tersenyum.

"Kenapa lo? Kan gak ada laki-laki, apa nya yang lo galauin? Atau jangan bilang lo negatif thinking, takut Donia jalan ada laki nya ya?"

Brandon menggangguk kepala saja. Memang benar yang dipikiran Brandon terjawab oleh Adrian.

"Oh jadi bos cemburu nih? Gausah dipikirin, pantau terus aja! Siapa tahu emang Donia lagi jalan sama dua cewek itu kali, gak ada anak lakinya."

"Lo benar, gua mantau terus aja ya? Gausah galau yang belum pasti," jawab Brandon yang mulai tersenyum lega dengan jawaban Adrian.

Brandon melempar kunci mobil ke Adrian. Dengan sigap Adrian menangkap kuncinya lalu Brandon berbicara.

"Tuh kuncinya, lo yang bawa!"

Brandon langsung keluar dari apartement saat selesai berbicara. Adrian yang syok melihat aksi Brandon hanya menggelengkan kepala saja.

"Tadi cemberut, setelah dinasihati langsung kembali normal. Dasar bucin lo Bos, emang ya kalau udah kasmara tuh rada bodoh dikit," gumam Adrian.

Ia pun segera keluar dari apartement sebelum dicaci maki oleh Brandon karena kelamaaan. Adrian segera mengunci apartement supaya apartemennya tidak jebol oleh orang asing dan tidak bisa dilacak pasword apartementnya.

Adrian segera berlari dengan cepat menuju parkiran. Ia takut Brandon mengamuk karena menunggu Adrian yang terlalu lama.

Bersambungg...