|| 78. Isi Hati Brandon ||

146 42 13
                                    

Adrian masuk ke ruangan Brandon, ia melihat Brandon sedang berdiri didepan kaca kantor sambil melihat suasana diluar kantor.

Adrian menghampiri Brandon perlahan-lahan dan berkata. "Cewek lo udah gua usir. Jadi lo naikin gaji gua."

Brandon menatap adrian dengan datar. Bisa-bisa Adrian bilang Cindy ceweknya, ia pun berkata. "Bukan cewek gua, cewek gua ada di indonesia."

"Maksud lo, gebetan yang lo ceritain itu? Siapa namanya dah? Donia yaa?"

Brandon tidak menjawab ucapan Adrian. Dia hanya terdiam sebentar lalu menjawab lagi. "Gua gak tau dia gimana sekarang, gua juga gak tau dia udah ada cowok atau belum. Gua takut jika dia udah ada pacar sekarang."

"Kenapa lo gak jadian aja sih?"

"Gua gak berani, lagian sekarang gua diluar negeri. Mana ada cewek yang betah sama LDR." Brandon langsung berjalan ke arah meja nya dan duduk.

Adrian mengikuti Brandon, ia juga duduk didepan Brandon. Jadi saling berhadap-hadapan.

"Serius lo gak berani? Cemen amat sih lu."

"Berisik, gua cuman nyatain aja perasaan gua ke dia secara langsung. Tapi bukan nembak gitu," jawab Brandon.

"Gua tau, lo cuman ungkapin aja kan? Terus tuh cewek jawab apa?"

"Pertama kali ngomong suruh tunggu, dan yang kedua kali nya dia hanya diam."

"Buset, dua kali lo nyatain?" komen Adrian yang terkejut mendengarnya.

"Aneh ya?" tanya Brandon balik. Ia takut dikira aneh jika nyatain perasaannya dua kali.

"Gak sih, tapi lo ada pdkt gitu gak sih?"

"Cuman perhatian, seperti beliin dia sesuatu, jagain dia pas dirumah sakit, itu termasuk pdkt bukan?" tanya Brandon kembali, ia tak yakin itu disebut pdkt.

"Iyaa termasuk nyaris pdkt sih, reaksi dia gimana?" jawab Adrian dengan sedikit yakin.

"Biasa aja dia nya, kek yaudah gak ada apa-apa," sahut Brandon dengan datar sambil mengingat waktu SMA.

"Terus sekarang lo masih suka sama dia?" komen Adrian yang mencoba mengetahui isi perasaan Brandon.

"Iyaa, udah gua coba dari tahun kemarin buat buka hati cewek tapi tetap aja balik lagi ke Donia," curhat Brandon kepada Adrian yang meluapkan isi perasaannya.

"Setulus itu cinta lo ternyata ya, waw bos gua ternyata udah jatuh cinta sedalam itu," ledek Adrian kepada Brandon yang baru pertama kali jatuh cinta.

Brandon memukul Adrian dengan maps. Bisa-bisa lagi serius dibikin lawak. "Berisik, lo kira gua gay?"

Adrian terdiam lalu menggangguk pelan. Brandon yang melihat kelakuan Adrian langsung menatap tajam ke arah Adrian.

"Ampun, Bos. Soalnya gua gak pernah lihat lo jatuh cinta, jadi gua penasaran banget bos lagi jatuh cinta."

"Balik kerja lagi sono!" perintah Brandon yang membuka laptop lagi untuk kembali bekerja.

"Yaudah sih, kerja mulu otak lo. Bentar lo harus balik tuh ke indonesia buat lanjut kuliah, libur semester udah abis."

Brandon mengetik laptop lalu mengucap. "Siapin jadwal pesawat buat balik ke indonesia." Yang tanpa melihat Adrian.

"Gua ikut kan, Bro? Gua kan juga satu kampus sama lu, malah satu jurusan kita."

"Gak, lo gak boleh pulang ke indonesia kalau belum selesain kerjaan lo disini."

"Yeh, punya bos jahat amat sih."

Adrian langsung balik ke tempat meja. Meja Adrian masih satu ruangan bersama Brandon, karena Adrian ini asisten pribadi dan asisten kantor Brandon sekaligus sahabat terdekatnya.

Bersambunggg

Brandon [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang