|| 105. TAMAT ||

18 5 0
                                    

Beberapa bulan setelah wisuda, Donia dan Brandon memutuskan untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Mereka ingin menjalani hidup baru dengan penuh kebahagiaan dan saling mendukung, tetapi tetap dengan nilai-nilai yang mereka pegang.

Hari pernikahan pun tiba. Suasana sangat berbeda, dengan nuansa yang lebih sederhana namun penuh makna. Donia mengenakan gaun pengantin berwarna putih yang elegan, ditambah dengan hijab yang membuatnya terlihat anggun.

Senyum manis tak pernah lepas dari wajahnya saat ia berjalan menuju tempat akad nikah. Hatinya berdebar, tetapi ia merasa tenang karena ia tahu Brandon adalah orang yang tepat untuk menemaninya menjalani kehidupan.

Brandon, di sisi lain, mengenakan pakaian pengantin yang serasi, lengkap dengan peci hitam. Ia menunggu di depan penghulu, merasa sangat bahagia meski sedikit gugup.

Saat Donia memasuki ruangan, pandangan mereka bertemu, dan senyuman mereka pun semakin lebar. Setelah perjalanan panjang, hari itu akhirnya datang, dan mereka berdua siap memulai hidup baru bersama.

Di hadapan penghulu, Brandon dan Donia duduk bersebelahan. Mereka saling menggenggam tangan, menatap satu sama lain dengan penuh cinta dan keyakinan. Penghulu memulai acara dengan doa dan khutbah, kemudian melanjutkan ke prosesi akad nikah.

"Saudara Brandon, apakah Anda bersedia menerima Donia sebagai istri yang sah dengan mahar yang telah disepakati?" tanya penghulu.

Brandon tersenyum, penuh keyakinan. "Saya bersedia."

"Dan saudari Donia, apakah Anda bersedia menerima Brandon sebagai suami yang sah dengan segala hak dan kewajibannya?" tanya penghulu kepada Donia.

Dengan senyum tulus, Donia menjawab, "Saya bersedia."

Setelah akad nikah selesai, mereka resmi menjadi suami istri. Semua tamu yang hadir memberi doa dan restu. Donia dan Brandon saling berpelukan, merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Mereka mengucap syukur kepada Allah atas segala yang telah diberikan-Nya.

Acara dilanjutkan dengan resepsi sederhana, namun penuh kebahagiaan. Suasana penuh kehangatan, keluarga dan sahabat hadir memberi doa dan kebahagiaan untuk pasangan baru ini. Di tengah-tengah keramaian, Brandon memandang Donia dengan penuh cinta.

"Aku bersyukur bisa menikahimu, Don. Aku janji akan selalu mendampingimu, dalam suka dan duka," ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Donia yang duduk di sampingnya tersenyum, hatinya merasa damai. "Aku juga, Brandon. Terima kasih sudah sabar menunggu dan mencintaiku. Semoga kita bisa menjalani hidup ini bersama dengan penuh kebahagiaan dan keberkahan."

Malam itu, mereka menghabiskan waktu bersama, merayakan hari bahagia mereka. Momen yang penuh harapan dan doa untuk masa depan yang lebih baik. Dengan doa dari keluarga dan teman-teman, mereka berdua siap melangkah bersama menuju kehidupan yang penuh cinta dan berkah.

Dan di sinilah perjalanan mereka dimulai, dengan niat yang tulus untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.

TAMAT

Brandon [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang