Azhar membuka pin apartement Ranty. Karena Ranty memberitahu pasword pin khusus sahabatnya saja seperti Donia, Azalea, Azhar, Cintya, Rifano, Kairo, Randra, Qilla.
Azhar membuka pintunya dan Donia masuk terlebih dahulu, setelah itu baru Azhar yang masuk dan menutupi pintu kembali.
Saat Donia dan Azhar masuk. Terlihat jelas ruang makan. Diruang makan ada Rifano dan Azalea sedang asik makan. Namun, Azalea dikiri dan Rifano disebrang meja makan kanan.
Rifano tersadar ada suara pintu membuka, ia menoleh ke arah kiri bagian pintu masuk, setelah itu ia memanggil Donia.
"Wih ada Donia, sama siapa lu?" tanya Rifano yang belum melihat Azhar.
Karena Azhar dibelakang Donia jadi tidak terlihat Donia datang sama siapa. Azhar yang mendengar ucapan Rifano dari belakang Donia pun menyahut.
"Sama gua."
"Asik, pepet terus Zhar jangan sampai kendor!" sahut Randra yang datang dari arah ruang televisi. Ruang televisi khusus untuk menonton televisi dan bermain. Ada sofa juga diruang tersebut.
"P-pepet, lo aja pepet Qilla belum bener lu. Main bilang Azhar buat pepet Donia," komen Azalea kepada Randra yang berbicara sambil makan.
"Berisik lu, gua emang gagal tapi Azhar jangan lah. Bagi dong!" ujar Randra yang duduk tepat disamping Azalea sambil merebut mie yang Azalea makan.
"Ih, anjir lu yaa mie gua goblok!"
Rifano yang melihat keakraban Azalea dan Randra sedikit cemburu. Karena Rifano tidak bisa akrab sama Azalea, karena Rifano tidak mengerti bagaimana asik bersama Azalea.
Donia tertawa melihat Randra dan Azalea bertengkar. Hal seperti itu sudah lah wajar dia melihatnya.
"Yang lain mana? Lihat Ranty gak?"
"Ada dikamar sama Qilla dan Cintya," jawab Rifano.
Donia menghampiri meja makan dan berdiri disamping Rifano, setelah itu berbicara lagi. "Ngapain mereka bertiga?"
"Ranty sama Qilla sih lagi make up an ya, kalau Cintya masih molor tuh anak!" jawab Rifano lagi karena Azalea dan Randra masih saja berantem tentang mie.
"Masih molor Cintya? Udah jam 09.00 juga!" celetuk Azhar yang mendekati Azalea dan Randra. Seketika Azhar merebut mie mereka berdua dan memakan sedikit.
"Gua ke kamar dulu deh ya," pamit Donia yang langsung pergi ke kamar apartement.
Saat dikamar. Donia mengetuk pintu lalu membuka nya dan benar saja. Qilla dan Ranty sedang dandan sementara Cintya masih molor.
Donia berjalan ke arah meja rias dan berbicara. "Cintya gak dibangunin guys?"
"Sumpah Don, gua udah bangunin tuh anak, emang dia nya aja yang kebo!" sahut Ranty yang sedang mengalis.
Donia berjalan ke kasur. Dimeja ada ponsel Cintya lalu ia membuka ponsel karena Cintya pernah memberitahui pasword ponselnya kepada Donia.
Donia mencari alarm. Ia menyetel alarm semenit aja untuk bisa langsung berbunyi dan mode getar juga. Jangan lupa sepiker ponsel ke volume 100 semua.
Saat sudah semenit, baru lah Donia mengarah alarm yang berbunyi tepat ditelinga dan diletakkan dipundak Cintya.
Gak lama kemudian, Cintya terbangun dan merasakan getaran ponsel dari suara alarm yang sangat keras.
"Eh gempa cok, gempa!"
Suara Cintya yang masih belum sadar terbangun. Qilla dan Ranty hanya tertawa melihat kejahilan Donia kepada Cintya.
Dengan cepat Donia mengambil air digelas yang memang dari awal sudah ada dimeja dekat kasur. Donia pun mengguyur air gelas yang sedikit ke muka Cintya.
"Banjir."
Cintya langsung sadar dan melek. Cintya pun mengelap muka yang basah sedikit. Qilla dan Ranty tertawa lagi dengan aksi jahil Donia.
"Argh, Nia mah! Gua kira ujan banjir dan gempa, ternyata usilan lo kan?" tanya Cintya yang sadar dari tidurnya.
"Bukan salah Donia, itu salah lo yang masih molor!" celetuk Qilla habis bikin blush on dipipi.
"Emang jam berapa sih? Palingan masih jam 08.00 kan?" tanya Cintya yang belum melihat jam.
Gak lama kemudian, Cintya melihat jam dinding yang diatas pintu kamar. "Bangsat udah jam 09.20 aja sih bangke, kenapa gak ada yang bangunin gua."
Cintya dengan gesit mengambil handuk Ranty dan masuk ke kamar mandi yang berada dikamarnya.
"KOK LO MANDI LAGI? BUKANNYA LO UDAH MANDI PAS KESINI?" teriak Qilla karena takut Cintya tidak dengar.
"BUSET, GUA TIDUR TADI GOBLOK. ILER GUA DIMANA-MANA, NGACO KALAU KAGAK MANDI GUA!" pekik Cintya yang dari dalam kamar mandi.
Donia, Ranty dan Qilla tertawa saja mendengar teriakan Cintya yang berada dikamar mandi.
Bersambunggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
Brandon [TAMAT]
DragosteBrandon, seorang cowok yang tak pernah tertarik pada cewek, selalu menganggap mereka ribet, cengeng, dan menjijikkan. Namun, pandangannya berubah ketika dia bertemu Donia, gadis tangguh yang memiliki sisi manja dan pemberani. Meski Donia seorang ind...