|| 21. Kesal ||

1K 175 134
                                    

___Happy Reading___

"Aku harap kau dimakan sama hantu," gumam Ryan. Sungguh Ryan tidak sudi jika cemilan miliknya di rebut oleh Aurel.

Rara yang mendengar kekasihnya ngedumel akhirnya bertanya. "Ada apa sih kamu?! Dari tadi aku lihatin kamu ngoceh mulu."

Ryan menoleh ke Rara dia tersenyum. "Gapapa kok! Itu tadi Aurel minta cemilan aku, yaudah akhirnya aku kasih semuanya aja ke dia, walaupun aku tidak sudi sih." Rara terkekeh mendengar ucapan Ryan.

Rara menepuk pundak Ryan dan berkata. "Aku masih ada kok cemilan, nanti kita makan berdua ya!"

Ryan yang tadinya cemberut, kini berubah menjadi ceria akibat kekasihnya. "Tentu saja."

"Oke, anak-anak kita sudah sampai! Mari semua turun," sahut kakak pembina.

Semuanya pun pada bangkit dari bangku masing-masing dan segera turun satu persatu anak. Kini mereka semua sudah pada turun dari bus sambil memegangi tas bawaan mereka semua.

"Ayok anak-anak, kita baris terlebih dahulu," ajak kakak pembina. Semua murid pun berbaris dengan rapi.

Brandon segera menarik lengan tangan Donia. Donia mendengus kesal, karena Brandon menarik lengan tangan Donia. Lalu dia menghempas tangan Brandon dengan kasar dan pergi meninggalkan Brandon sendirian.

Brandon yang melihat aksi Donia hanya menghela napas. Dia memasukan kedua tangannya ke dalam kantong celana dan berjalan mengikuti Donia. Dia berbaris di belakang Donia.

"Hei Donia," sahut Brandon yang memanggil Donia. Donia tidak menjawab, dia hanya diam berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Donia, kamu marah?" tanya Brandon kepada Donia. Namun, yang ditanya malah diam.

"Donia."

"Donia, maaf kalau aku narik lengan tangan kamu secara tiba-tiba!" ucap Brandon. Donia masih terdiam, dia tidak peduli dengan Brandon.

"Cih, masa aku di abaikan sih!" kesal Brandon, karena Donia yang terus mengabaikan ucapan Brandon.

Di sisi lain, Rangel tersenyum girang. Karena dia senang melihat Brandon dan Donia sedang bertengkar.

Karena bagi Rangel, rencana yang dia sudah susun secara mudah akan lebih mudah lagi jika mereka berdua bertengkar.

"Bagus sekali, terus lah bertengkar!"

****

"Baik anak-anak, mari kita mulai berjalan menuju perkemahannya!" ajak kakak pembina. Lalu mereka semua berjalan dengan kelompoknya masing-masing.

Brandon terus memperhatikan gadis yang ada dihadapannya, dia terus berpikir bagaimana caranya untuk Donia tidak marah lagi kepada dirinya.

Beberapa menit kemudian, mereka semua telah sampai di perkemahan. Semuanya langsung pada menyiapkan peralatan perkemahan.

"Ryan, Brandon, Arvin dan aku mendirikan tenda sementara Donia, Rara dan Rangel mencari kayu bakar! Ingat jangan sampai terpisah," jelasan Aurel kepada anggota kelompoknya. Karena Aurel pemimpin kelompok mereka.

Donia tidak tau kalau Aurel pemimpin kelompok mereka jadi dia bertanya kepada Aurel, "Hei mengapa kau jadi yang ngatur? Emangnya kau siapa?"

"Kamu gak lihat nih," jawab Aurel yang menunjukkan nametagnya.

"Oh, jadi kamu pemimpinnya, tapi kenapa kamu cewek sendiri yang masang tenda? Kenapa gak ikut bersama kami?" tanya Donia kepada Aurel.

Karena dia kesal, mengapa Aurel cewek sendiri yang memasang tenda sementara Donia, Rara dan Rangel yang mencari kayu bakar.

"Hei kalau nanya satu-satu napa!" jawab Aurel.

"Jawab aja sih," balas Donia dingin.

Bersambung....

Jangan lupa vote dan koment ya! Share ke teman-teman juga buat baca cerita ini!

Brandon [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang