51

9.4K 473 17
                                    

Gibran menatap lenta dengan heran. Sepulang dari kelasnya,lenta terus merengek pada nata agar makan siang dengan menu Korean food.

Dan inilah yang membuat Gibran semakin mengelus dadanya. Jumlah masakan diatas meja nya jauh melebihi porsi makannya pada biasa.

 Jumlah masakan diatas meja nya jauh melebihi porsi makannya pada biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ilustrasi makanan yang lenta pesan✨

"Lo yakin makan sebanyak ini Len?" tanya Gibran.

Lenta langsung menatap beberapa menu makanan yang ia pesan, menurut nya tidak ada masalah.

"Ini bukan elo banget gila!" pekik Gibran frustasi

"Ada masalah gue makan sebanyak ini?" tanya nya dengan tajam pada Gibran

Nata yang mendengar nya saja sudah merinding hanya mengigit bibirnya dan menyenggol lengan Gibran agar diam.

"Lo makan aja Len,emang si Gibran banyak bacotnya." kata nata

Lenta mengangguk dan memakan pesanannya.  Bahkan nata dan Gibran merasakan aneh dengan porsi makan lenta yang melebihi porsi biasanya.

Satu jam berlalu,lenta bahkan sudah menghabiskan semua menu yang ia pesan dan membuat nata melongo tidak percaya dengan apa yang dilihat.

"Temen kamu kerasukan by?" bisik Gibran pada nata.

Nata mencubit perut Gibran sehingga Gibran mengaduh kesakitan.

"Shhh! Sakit loh by!" pekik Gibran pelan namun dapat didengar oleh lenta

"Kenapa Lo?" tanyanya dengan curiga

"Eh ini si Gibran kakinya ga sengaja gue injek. Iya kan by?" Gibran hanya mengangguk, mengiyakan permintaan nata.

"Nat,gue pengin anggur deh." pinta lenta sambil mengelus perutnya.

Gibran dan nata saling tatap. Apa lenta tidak mengetahui jika porsi makannya hari ini sudah melebihi? Bahkan jika mereka tidak mengingat kan makanan apa saja yang lenta makan,lenta akan marah.

"Tap-"

"Udah ah ayo,gue pengin beli anggur buat stok dirumah gue." ajak lenta sambil menarik tangan nata.

Mau tak mau nata bangkit dari duduknya dan meninggalkan Gibran sendiri.

Soal makanan sudah lenta yang membayarnya,karena lenta sudah menjanjikan kepada dua sejoli itu agar mentraktir nya.

Saat didalam mobil lenta sudah sangat kesal,ia dan nata menunggu Gibran hingga setengah jam karena Gibran memiliki masalah dengan salah satu mantan nya.

"Sok kecakepan Lo! Makannya udah punya cewek satu ga usah ikut campur urusan mantan!" semprot lenta saat Gibran baru saja masuk kedalam mobil.

"Ya elah,tuh cowok aja yang lebay. Gue cuma bantuin Gea karena sekarang dia temen gue." jawab Gibran asal yang tanpa sadar justru itu membuat nata menatap nya tajam.

"Udah ah anter gue balik,kesel gue liat muka Lo terus!" ujar lenta

Gibran menoleh ke arah belakang dengan bingung, "Kagak jadi beli anggur Lo?"

"Gak. Udah ga pengin gue gegara Lo!" Gibran mengacuhkan nya dan menyala kan mobil.

Ia mulai menyadari dengan keadaan nya, bahkan saat ia tak sengaja melihat maniak mata kekasihnya itu.

Gibran menghela nafasnya,dan mencoba meraih tangan nata yang diletakan diatas pahanya.

Namun dengan cepat nata menyingkirkan tangan Gibran dan membuang wajahnya.

"Kamu kenapa si by?" tanya Gibran tanpa rasa bersalah.

Lenta yang mendengar hanya menggeleng kan kepalanya. Memang ya,laki laki itu tidak semuanya peka dengan keadaan.

Contohnya saja sekarang, kekasihnya cemburu saja Gibran tidak bisa memahami.

🌸🌸🌸

"Thanks ya gib tumpangannya,Nat gue duluan. Gausah ambek Mulu Lo haha." kekeh lenta pada Gibran dan nata

Setelah turun dari mobil,lenta melambai kan tangannya saat mobil Gibran sudah menjauh dari halaman rumahnya.

"Duh gue pengin banget cilok lagi." ujarnya sambil memegang perutnya.

Disamping itu,Gibran masih berusaha membuat nata mau berbicara dengannya.

"Aku ada salah apa si by?" tanya Gibran

Nata memicingkan matanya,apa kekasihnya ini benar benar tidak sadar apa yang dibuatnya?

"Kasih tau aku biar aku ngerti kalo aku salah by." ujarnya lagi

"Ga ada." jawab nata

Gibran menghela nafasnya,ia memilih berhenti dipinggir jalan agar bisa berbicara dengan kekasihnya.

"Bilang,aku ada salah apa sama kamu?" tanya Gibran lembut

Nata tidak mau menatap wajah Gibran,entah lah mungkin naluri sebagai perempuan yang tidak suka jika laki laki yang bersamanya masih memiliki hubungan dengan mantan kekasihnya itu.

"By,kasih tau aku. Aku ada salah apa? Biar aku perbaiki." ucap Gibran sambil memegang tangan nata

Gibran mencoba menjelaskan dan meluruskan tentang mantannya,mungkin kekasihnya marah karena itu.

"Aku sama Gea udah ga ada hubungan apa apa by. Aku cuma bantuin Gea karena cowoknya nyuruh Gea gugurin kandungan nya." jelas Gibran

Nata langsung menatap gibran.

"Jadi Gea hamil dua Minggu,dan cowoknya gamau tanggung jawab. Aku cuma bantuin Gea bilang ke orang tua cowoknya, tapi nyatanya cowok brengsek itu tetep gamau tanggung jawab." tambah Gibran

Nata meneteskan air matanya tanpa sadar.

"Aku cuma bantuin Gea karena aku ga suka sama cowok yang memperlakukan cewek seenaknya. Setelah pakai langsung buang tanpa bertanggung jawab." timpalnya lagi.

Semakin lama tangisan nata menjadi isakan. Nata merasa bersyukur memiliki kekasih yang bisa menghormati seorang perempuan dengan tulus. Hanya saja ia merasa cemburu sedikit saat tau Gibran membantu mantannya dan pasalnya Gibran juga tidak menceritakan nya.

"Jangan nangis by,aku ga suka liat kamu nangis. Kalo kamu nangis aku kaya gagal jadi cowok." ucap Gibran yang mencoba menghapus air mata nata.

Nata masih sesenggukan,dirinya sudah lega mendengar penjelasan dari kekasih nya itu.

"Maafin aku ya? Aku ga sempet cerita karena aku belum punya waktu yang pas." Gibran memeluk nata dengan hangat dan membuat nata merasa nyaman.
















Revisi-

REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang