"Ayah minta maaf,Nak." ujar Surya.
Dania memicingkan matanya ke arah ayahnya. Ini pertama kalinya ayahnya meminta maaf kepadanya setelah bertahun tahun lamanya.
"Maafkan ayah... Ayah yang salah..."lirihnya lagi berjalan mendekat ke arah Dania yang sedang duduk dipinggiran tempat tidur nya itu.
Surya menghela nafasnya,ia berjongkok menghadap putrinya itu.
"Kamu tau? Cinta pertama ayah itu kamu." ujarnya menarik kedua pergelangan tangan Dania dan diletakan diatas paha Dania.
"Tangisan pertama kamu membuat ayah bangga sekaligus senang kalo ternyata ayah akan menjadi seorang ayah karena kamu putri satu satunya yang ayah sayang..." ucapnya mencium telapak tangan Dania berulang kali.
Dania dapat merasakan tetesan air mata yang turun dari mata ayahnya. Ia dapat merasakan desiran didalam hatinya.
Ia sangat ingin memeluk ayahnya saat ini,tapi ia tak ingin melakukan itu mengingat bagaimana perlakuan ayah kepada nya beberapa tahun ini.
"Tapi semuanya berubah.." Maniak mata Surya dan Dania saling tatap.
"Putri ayah menjauh dari ayah sampe ayah lupa kalo putri kecil ayah sudah tumbuh menjadi dewasa. Maafkan ayah Dania maafkan ayah..." lanjut Surya membuat tangis Dania lolos.
Dania tidak bisa melihat ayahnya menangis seperti ini.
Surya menggeleng kan kepalanya cepat dan menghapus air mata Dania.
"Jangan nangis nak jangan... Ini salah ayah... Jangan nangis..." ucapnya pelan membuat Dania menahan isaknya.
"Ayah dan bunda sayang sama kamu Dania,kamu adalah putri kesayangan ayah dan bunda..." ujarnya membuat Dania menggeleng kepalanya.
"Enggak! Ayah dan bunda ga sayang sama Dania selama ini! Ayah sama bunda cuma sayang Anton!" tolak Dania.
Surya menggeleng. "Tidak nak tidak... Ayah dan bunda sudah berusaha untuk menjelaskan kepada kamu,tapi kamu tak kunjung mengerti. Iya ayah paham,ini salah ayah yang harusnya dari awal memberitahu kamu kalo kamu akan mendapatkan seorang adik tapi ayah memilih diam. Maafkan ayah..."
"Ayah dan bunda jahat sama Dania!" tangis Dania lagi.
Surya lantas memeluk Dania dan mengusap kepalanya lembut mencoba menenangkan putrinya.
Mungkin selama ini anggapan tentang nya membuat Dania merasa terkucilkan didalam keluarga.
"Tidak pernah sekalipun ayah dan bunda lupa tentang ulang tahun kamu,kado yang selalu kamu minta. Bahkan ayah dan bunda selalu menuruti apa yang kamu inginkan. Benar?" Dania mengangguk kecil didalam dekapan Surya.
Ia mengingat disaat usianya menginjak lima belas tahun,dimana usia itu Surya tidak mengizinkan Dania untuk memegang gadget tetapi karena rengekan Dania membuat hati Surya luluh.
Ia tidak bisa menolak keinginan putrinya itu hingga akhirnya disaat ulang tahun Dania,Surya memberi nya sebuah handphone keluaran terbaru yang mungkin belum dimiliki oleh orang lain.
Banyak hal kecil yang dapat Dania ingat,entah perbuatan ibunya dan juga ayahnya yang selalu ada untuknya. Namun ia sadar,ia dibutakan oleh rasa iri dan juga cemburu kepada adiknya.
"Maafin Dania yah..." Lirihnya membuat Surya semakin mengeratkan pelukannya.
"Anton sangat sayang sama kamu,bahkan Anton tidak pernah meminta ayah atau bunda memarahi kamu setelah kamu membuat Anton menderita. Apa kamu masih membenci adikmu itu?" tanya Surya membuat Dania melepaskan pelukannya dan menatap ayahnya dalam.
Benar,adiknya itu tidak pernah membuat dirinya masuk kedalam masalah. Apalagi jika keluarga besar sedang kumpul Anton lah yang membangga banggakan dirinya didepan seluruh sanak saudara.
Disaat Tante atau bahkan saudaranya menilai buruk Dania, justru Anton mengelak. Ia selalu membela Dania dan selalu berucap jika Dania adalah kakak yang baik.
Hati Dania sakit. Ia menangis,ia menunduk kan wajahnya.
"Jangan nangis sayang,ayah tidak suka." Kata Surya mengusap air mata Dania.
"Apa Dania jahat ya yah?" tanya Dania.
Surya hanya menggeleng kan kepalanya dan tersenyum.
"Nanti Dania akan menemui Anton,tinggalkan Dania sendiri ya yah?" minta Dania.
Surya menghela nafasnya. "Ayah harap kamu bisa menerima semuanya ya sebelum terlambat? Jangan menangis terus,kamu bisa sakit."
Cup
Surya mencium puncak kepala Dania dan mengusapnya pelan. Surya berdiri dan melangkah kan kakinya keluar dari kamar Dania dan menutupnya.
Sedangkan Dania berdiri dan berjalan ke arah cermin di kamarnya. Ia menatap dirinya yang kacau.
Apa aku sejahat itu kepada anak kecil?
Apa hidupku akan jauh lebih baik?
Tuhan tolong aku.
🌸🌸🌸
Lenta sudah menjalani hari harinya seperti biasa, walaupun ia masih merasa kesepian karena Reyhan yang masih tetap dengan kondisi sekarang.
Sebenarnya dokter sudah meminta agar semua alat bantu nya dilepas karena Reyhan bertahan karena semua alat itu,namun lenta menolak. Ia percaya jika suaminya akan bangun dan menemani nya lagi.
Apalagi saat ini ia sedang mengandung anaknya juga,pasti Reyhan akan bangun dan sembuh. Bahkan dari pihak keluarga pun menyetujui keinginan lenta,mereka tidak ingin membuat lenta sedih dan terpuruk terus.
"Non lenta membuat puding sebanyak ini untuk siapa non?" tanya bik Ani melihat meja pantry yang sudah tertata rapi dengan berbagai macam cetakan puding.
Lenta terkekeh. "Mau lenta bawa kerumah Mamih sama mamah bik." Jawabnya.
Bik Ani mengangguk. "Mau bibik bantu non?"
"Gausah bik,ini juga udah mau selesai kok."
"Baik non,kalo gitu bibik keluar dulu ya non. Mau beli sayur soalnya tukang sayur sudah ada di rumah sebelah."
Lenta mengangguk.
"Eh bik!"
Bik Ani berhenti dan kembali ke arah lenta. "Ada apa non?" tanyanya.
"Jangan gosip yak!" ingat lenta.
Bik Ani menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Iya jangan ikutan gosip kaya tetangga lain yang ngomongin perselingkuhan nisa sabyan sama Ayus sabyan itu loh." Kekeh lenta.
Bik Ani tertawa. "Aduh si non ada ada aja! Bibik tidak tertarik gosip tentang pelakor non." jawab bik Ani.
Lenta menahan senyumnya dan menggeleng kan kepalanya.
"Yaudah sana,beli ayam ya bik kalo kang Adi bawa ayam."
"Siap non!"
Bik Ani kembali melangkah kan kakinya keluar untuk berbelanja ke tukang sayur keliling yang sedang berhenti di sebelah rumahnya. Sedangkan lenta kembali merapikan cetakan puding yang sudah terisi.
Ia akan membiarkannya sebentar hingga dingin baru ia memasukan kedalam kulkas.
Revisi-
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETED
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL REY-TA 17+ Ini bukan kisah cinta mereka disaat mereka masih diduduk bangku sekolah. Kisah cinta yang sudah terlihat dewasa dalam menyikapi segala macam masalah. Reyhan,dia sudah menjadi sosok suami yang bertanggung ja...