Dua hari sudah berlalu,Reyhan dan lenta tidak pernah saling berinteraksi.Bahkan selama dirumah seperti orang asing.
Saat tidur bersama pun mereka langsung tidur,tidak ada ucapan embel embel tidur yuk yang atau good night,nice dream dear .
Ruangan kamarnya yang besar begitu sunyi dan hampa,kadang hanya terdengar suara rintikan shower atau bahkan suara alat make up lenta yang dengan sengaja lenta letakan lebih keras agar menimbulkan suara.
Tidak ada lagi yang menyiapkan baju kantor Reyhan dan tidak ada lagi yang membuatkan Reyhan secangkir kopi atau bahkan membuatkan bekal untuk makan siangnya.
Hubungan Reyhan dan lenta benar benar renggang selama dua hari.
Bik Ani dan mang Ujang pun dibuatnya terheran heran dengan majikannya.
Seperti anak kecil bukan?
Drt...drt...drt...
Suara ponsel lenta yang tergeletak dinakas meja membuat Reyhan melirik ke arah layar.
Jujur saja,Reyhan merindukan istri nya.Namun rasa egoisnya yang tinggi menutup rasa rindunya.
Reyhan menyeritkan dahinya ketika melihat nama yang tertera di layar ponsel lenta.
"Gibran?" pikir nya.
Ingin sekali Reyhan mengangkat dan menanyakan ada hubungan apa Gibran dengan istrinya,namun tak lama lenta keluar dari kamar mandi dan membuat Reyhan mengurungkan niatnya.
Reyhan berpura pura melanjutkan buku nya,padahal hatinya sudah sangat ingin tahu siapa Gibran sebenarnya.
🌸🌸🌸
Lenta baru saja mencuci wajahnya dan juga menyikat giginya sebelum tidur.
Ia keluar dari kamar mandi dan langsung berjalan ke arah nakas meja untuk melihat siapa yang menelfon dirinya malam malam begini.
Karena sejak didalam kamar mandi,lenta mendengar nada dering ponsel miliknya terus berbunyi.
Biasanya,Reyhan yang akan mengangkat telfonnya atau sekedar meneriaki dirinya jika ponselnya berbunyi.
Namun tidak untuk kali ini,Reyhan benar benar diam dan hanya fokus dengan buku yang sedang ia baca. Entahlah buku apa yang Reyhan baca,namun buku itu lebih menarik daripada dirinya sekarang.
Ah! Lenta lupa jika dirinya sudah diabaikan sejak dua hari lamanya.
Lenta mengambil ponselnya dan mengangkat telfon itu yang ternyata dari Gibran. Teman satu kuliahnya yang nata kenalkan saat hangout beberapa hari lalu.
Lenta menerima Gibran sebagai temannya.Toh Gibran juga termasuk anak yang baik,kaya,humoris, romantis,dan tampan,mungkin?
Wajahnya putih,matanya sipit karena Gibran adalah keturunan Chinese.
Ayah Gibran memiliki beberapa toko parfum terkenal di Jakarta,ibunya seorang ibu rumah tangga yang berjualan online baju baju import dengan kualitas bagus,kakak Gibran sudah menikah dan mempunyai satu orang anak yang masih berusia 6 bulan. Pekerjaan kakaknya adalah dokter spesialis paru paru.Gibran juga mempunyai adik perempuan berusia 15 tahun.
"Halo gib, kenapa Lo telfon gue malem malem gini? Ganggu orang mau tidur aja si Lo." ujar lenta sambil duduk di sofa kamarnya.
Terdengar suara kekehan Gibran. Yang membuat lenta malas.
"Kangen gue sama Lo,makannya gue telfon Lo." Jawab Gibran
"Serius bancet! Ngapain Lo telfon gue? Ngantuk banget gue nih!" seru lenta yang kesal.
"Oke oke. Gue cuma mau ngajak Lo makan besok. Bareng nata juga,gue traktir gimana?"
Lenta berpikir sejenak,lumayan ajakan Gibran.Bisa irit duit jajan nya kan? Ah dirinya juga malas berada dirumah. Berhubung besok kelas siang dan pulang sore bisa lah langsung pergi. Apalagi dapat makanan gratis,mana ada yang nolak ya ga?
"Oke gue ikut. Lo yang bayarin!"
"Iya gue bayarin tenang."
"Deal! Yaudah gue ngantuk gausah ganggu Lo!"
"Okey cantik,nice dream baby."
"Hmmm."
Lenta mematikan telfonnya dan menghela nafasnya.
Rasa kantuknya sudah tidak bisa ia pendam.Ia harus segera tidur.
Saat lenta hendak kembali keatas kasurnya,lenta tidak sengaja menatap maniak mata Reyhan yang sedang menatapnya tajam.
Entah perasaan nya atau memang Reyhan menatapnya,entahlah lenta tidak peduli dan kali ini ia ingin tidur bukan lainnya.
Berbeda dengan Reyhan yang sudah bergemuruh rasa cemburu sejak melihat lenta mengangkat telfon laki laki lain dihadapannya.
Bahkaan saat Reyhan mendengar jika laki laki itu memanggil lenta dengan sebutan dear.
Rasa cemburunya semakin menjadi. Reyhan hanya menatap lenta dengan tajam,tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.
Ia hanya bisa melihat lenta yang tampak acuh tak acuh dan memilih tidur disebelah nya sambil memeluk guling.
Hihi hayuk siapa yang disini sama kaya reyhan,yang suka cemburu kalo pasangannya angkat telfon lawan jenisnya terus keliatan jauh lebih Deket dibanding kita hayuk wkwk.
Ini revisi pertama aku yang emang sengaja banget aku ubah semuanya tapi konflik bakalan sama namun ada tambahan yang nanti sedikit lebih greget.
Jadi jangan lupa vote dan komen yaak!!!
Revisi-
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETED
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL REY-TA 17+ Ini bukan kisah cinta mereka disaat mereka masih diduduk bangku sekolah. Kisah cinta yang sudah terlihat dewasa dalam menyikapi segala macam masalah. Reyhan,dia sudah menjadi sosok suami yang bertanggung ja...