27

38.4K 1.1K 138
                                    

"Lo bego dipelihara mulu!"

"Otak lo konslet?"

"Astaghfirullah Len,kok bisa si lu punya pikiran gitu?"

"Gue dukung Reyhan."

Lenta hanya membuang nafasnya sambil memainkan sedotan minuman pesanannya.

Entah lah,ia sudah menceritakan masalahnya kepada sahabatnya. Hari ini ia hangout bersama Dinda dan Ibra.

"Gue kalo jadi suami lo juga bakal marah. Malah bakal minta cerai ke lo" Ucap Ibra yang sudah sedari tadi menahan mulut nya agar tidak mengeluarkan kata kata yang menusuk lenta.

Dinda menatap tajam Ibra.

"Gue salah? Ga lah. Gue bener. Secara,gue cowo. Gue juga pengin punya anak,dan gimana perasaan elo kalo pasangan Lo nolak buat punya anak cuma karena rasa egois? Mikir lah." tambah Ibra.

Lenta hanya diam. Mencerna ucapan Ibra yang memang ada betulnya.

"Tapi omongan Lo gausah kasar gitu juga bra sampe bawa bawa cerai. Lo pikir pernikahan tuh kaya mainan boneka Barbie apa? Yang nikah aja tipu tipu?" tanya Dinda sewot.

Ibra terkekeh. "Ibra bukan boneka boneka boneka,Ibra bukan boneka." ujar nya sambil menirukan lagu yang dinyanyikan oleh keykei.

Lenta berdecih.

"Udah deh Len,Lo tinggal iyain aja kenapa si? Lagian nih ya,Lo nikah juga udah lama. Nyokap bokap lo bahkan mertua Lo juga udah pengin nimang cucu. Apa salahnya si Lo iyain permintaan suami lo sendiri?" saran Dinda yang dianggukan oleh Ibra.

"Emang Lo mau,tiba tiba Reyhan balik kerumah bawa cewe lain dan ternyata lagi hamil anak suami lo?" tambah Ibra.

Lenta memikirkan sesuatu. Apa Reyhan bakal main sama cewe lain? Ah,ga mungkin. Reyhan cinta sama gue.

"Nah bener tuh kata Ibra. Ga menutup kemungkinan juga suami lo bisa aja nikah siri sama ce-"

"Udah stop! Gue ga mau denger omongan Lo berdua lagi. Gue balik duluan." potong lenta sambil mengambil kunci mobil dan tasnya. Meninggalkan Dinda dan Ibra berdua didalam cafe.

Ibra dan Dinda hanya saling tatap.

"Gue ada salah omong bra?" tanya Dinda pada Ibra.

Ibra mengangkat bahunya.

🌸🌸🌸

"Saya sudah bilang berkali kali atur semua jadwal rapat saya dengan benar! Apa kamu tuli?!" Seru Reyhan pada sekretaris nya.

Cindy hanya menundukkan wajahnya karena takut akan kemarahan bosnya itu. Hanya kesalahan sedikit tentang jadwal rapat,Reyhan mengamuk sedari tadi.

Cindy pun merasa bingung,sebab tidak biasanya Reyhan semarah ini.

"Ma-maaf pak. Nanti biar saya buatkan jadwal baru." lirih Cindy.

Reyhan membuang nafasnya kasar. "Keluar." ucapnya dingin.

Cindy mengangguk dan menyerahkan berkas penting diatas meja kerja Reyhan dan melangkah kan kakinya keluar dari ruangan bosnya.

Cindy mengelus dadanya. Sabar.

"Lo kenapa deh cin?" Tanya Dania yang lewat tepat di depannya itu.

Bukannya menjawab,Cindy memilih meninggalkan Dania.

"Sekertaris gatau diri! Awas kalo gue jadi bos disini, gue pecat Lo!" gerutu Dania

Dania tersenyum kecil. Ia merapikan baju kerja ketatnya dan juga merapikan sedikit rambutnya.

Entah keberanian dari mana untuk menemui bosnya yang sedang tidak stabil mengatur emosinya. Bahkan OB dan karyawan lain yang akan masuk kedalam ruang kerja Reyhan pun tidak ada yang berani terkecuali Cindy.

Ceklek

"Ehkem." Dania berdehem dan membuang Reyhan menoleh ke arahnya.

Dania tersenyum tipis masuk kedalam ruangan kerja Reyhan dan menutup pintunya kembali.

Reyhan hanya menatap malas ke arah Dania. Ia tidak berminat untuk meladeni Dania,namun ia harus bekerja secara profesional.

"Ada perlu apa?" tanya Reyhan.

Dania berjalan memutari Reyhan yang sedang duduk sambil sesekali mencolek leher Reyhan.

"Gimana kalo kita makan siang bersama pak?" Tawar Dania sambil duduk diatas meja kerja Reyhan.

Tidak sopan bukan?

"Saya sibuk." Jawab Reyhan.

"Saya siap kok nunggu bapak sampe selesai."

Reyhan berdecak. Ia benar benar tidak ingin meladeni Dania saat ini.

"Keluar."

Dania turun dari atas meja dan beralih duduk mengangkang dihadapan Reyhan.

Memperlihatkan paha mulusnya. Bukannya senang,Reyhan justru jiji dengan perempuan dihadapannya ini.

"Turun atau saya akan berbuat kasar sama kamu!" seru Reyhan berusaha untuk tidak menyentuh tubuh Dania.

Dania mengeluarkan smrik nya. Ia mengalunkan tangan nya pada leher Reyhan berusaha untuk menggoda Reyhan.

Reyhan berusaha mendorong Dania dari atas tubuhnya,namun dengan cepat dania justru mencium bibir Reyhan.

Cup

Dania melamut bibir Reyhan yang tidak dibalas. Setan dari mana,Dania justru memperdalam ciumannya.

Ceklek

"REYHAN?! LO?!"























Gantungin ga ni? Hehe.

Jangan lupa vote!

Revisi-

REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang