Mendadak pagi ini Reyhan mendapat kabar jika ia ada meeting di Semarang beberapa hari karena akan menjalani kerja sama di bidang kuliner. Entah mengapa ayahnya meminta dirinya untuk mengurus dunia kuliner di Indonesia daripada di luar negeri.
Mungkin menurut nya agar tetap bisa menemani istrinya dan tidak terlalu sibuk dengan dunia kerjanya seperti dengan ayahnya. Ah Reyhan tak mau ambil pusing,bahkan pagi ini lenta ikut dibuat sibuk dengan persiapan pakaian Reyhan.
Reyhan akan menetap di Semarang dua hari,mau tak mau lenta harus menyiapkan kebutuhan Reyhan kan? Jangan dipikir lenta hanya menyiapkan pakaian,tetapi ia juga menyiapkan beberapa cemilan,kopi,obat pribadi dan juga vitamin untuk suaminya.
Berjauhan dengan nya,membuat lenta was was akan kesehatan Reyhan. Ia juga sudah meminta agar ikut menemani Reyhan selama di Semarang,tetapi Reyhan tidak mengizinkan nya.
"Udah deh yang aku ikut aja,daripada kamu disana sendirian kan." ujar lenta sambil membenahkan beberapa barang ke dalam koper
"Engga yang, kamu harus dirumah! Jaga kesehatan jangan kecapean,lagian disana juga ada Cindy. Dia pasti mengurus semua kebutuhan ku." jawab Reyhan.
Lenta berdecak, "Disini yang istri kamu itu aku atau Cindy si?" tanya nya sinis.
"Kamu cemburu sama Cindy? Ayolah yang,dia cuma sekertaris aku,kamu juga kenal dia. Ga mungkin kan Cindy godain aku?" kekeh Reyhan.
"Gak ada yang gak mungkin! Bukti nya karyawan kamu yang genit gatau malu aja bisa terus godain kamu!" hardik lenta kesal.
Reyhan menghampiri lenta yang sedang memanyunkan bibirnya itu. Sudah lama ia tidak mencium bibir seksi milik lenta.
Cup
Reyhan mencium bibir lenta dan menarik pinggangnya mendekat sementara lenta meletakan tangannya pada leher Reyhan.
Mata lenta terpejam saat Reyhan mencium nya dengan lembut dan juga tenang,ia juga membalas ciuman dengan ritme yang mengikuti Reyhan.
Drt...drt...drt..
Ponsel didalam saku Reyhan berdering,membuat Reyhan melepaskan ciumannya dan menatap lenta yang membuat pipi lenta tersipu merah.
"Ang-angkat dulu aja." ujarnya gugup.
Reyhan mengangguk dan mengangkat telfonnya.
"Selamat pagi pak,maaf saya menganggu. Mobil kantor sudah siap." ucap wanita dari sambungan telfonnya.
Reyhan menghela nafasnya, "saya akan bersiap siap."
"Baik pak."
Pip.
Reyhan mematikan sambungan telfonnya dan kembali memasukan ponselnya ke dalam saku.
"Siapa yang?" tanya lenta.
"Cindy,bilang kalo mobil kantor udah siap." jawab Reyhan.
Lenta menatap heran Reyhan.
"Kenapa yang?" Tanya Reyhan.
"Ga pake mobil sendiri yang?" tanya Lenta
"Engga yang, capek nyetir sendiri."kekeh Reyhan
"Bakalan kangen aku sama kamu." ucap lenta dengan mata puppy eyes nya.
Reyhan tidak tega meninggalkan istrinya sendirian dirumah,tapi ia juga tidak mungkin membawa lenta dengan kondisi lenta yang sedang hamil tentunya yang ada dia akan lepas dari penjagaan nya.
"Maafin aku ya? Kali ini kamu dirumah aja. Sering kabarin aku ya?" pinta Reyhan.
Lenta mengangguk,memeluk Reyhan.Reyhan pun juga memeluk lenta mengelus pundak nya.
"Permisi den,mobil kantor sudah ada diepan." ujar bik Ani dari depan pintu kamar Reyhan yang memang tidak tertutup.
Reyhan melepas pelukannya dan mencoba merapikan kembali kemeja kantornya.
"Suruh tunggu dulu ya bik,biar lenta ngurus suami lenta dulu." kata lenta.
Bik Ani mengangguk, melangkah kan kakinya turun.
"Inget ya jangan godain cewek lain!" ingat lenta
Reyhan mengangguk. "Iya sayang."
Lenta meletakan kopernya sejajar dengan Reyhan,sedih rasanya harus berjauhan seperti sekarang. Tapi lenta pun tidak boleh egois.
"Aku berangkat ya? Kamu disini aja. Mandi dan juga sarapan." pesan Reyhan.
Lenta mengangguk.
"Baby,jaga mamih ya selama Daddy ga ada ? Jangan menyusahkan." pesan Reyhan juga sambil mencium perut lenta.
Selepas itu,Reyhan menarik kopernya berjalan keluar dari kamar. Lenta hanya membuang nafasnya pelan.
Revisi-
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETED
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL REY-TA 17+ Ini bukan kisah cinta mereka disaat mereka masih diduduk bangku sekolah. Kisah cinta yang sudah terlihat dewasa dalam menyikapi segala macam masalah. Reyhan,dia sudah menjadi sosok suami yang bertanggung ja...