Setelah mengantar ibunya kerumah,Reyhan sedikit bingung dengan perubahan lenta.
Sejak keluar dari mall, lenta lebih banyak diam daripada berbicara seperti biasanya.Bahkan ketika Reyhan menawarkan ice Boba kesukaannya pun lenta menolak.
"Kamu ada problem yang?" tanya Reyhan pada lenta yang sedang membersihkan make up-nya.
Lenta hanya diam tanpa menjawab. Reyhan mencoba menghampiri lenta dan memeluknya dari arah belakang.
"Kamu kenapa,hm?" Tanya Reyhan lagi.
Lenta membuang nafasnya kasar.Meletakan pembersih wajahnya diatas meja rias dan memutar posisi duduknya menghadap Reyhan sambil menunduk.
Reyhan menyerit bingung.
"Kamu kenapa? Sakit? Kita kerumah sa-"
"Gausah, aku gapapa." potong lenta sambil tersenyum dan semakin membuat Reyhan khawatir.
"Tapi kamu ga kaya biasanya,kamu kenapa? Kalo suami tanya tuh dijawab." ujar Reyhan dengan nada tinggi.
"Aku gapapa,aku kecapean aja.Aku langsung tidur ya?" ucapnya sambil berdiri dan mencium pipi Reyhan sekilas lalu berjalan ke arah kasur king size nya.
Reyhan hanya menatap kepergian istrinya yang lebih memilih tidur.Mungkin istrinya memang kelelahan,kalo pun ada masalah tapi istrinya akan menceritakan.
Reyhan pun memilih untuk tidur disebelah mengistirahatkan otak dan badannya karena letih.
🌸🌸🌸
"Mamih pengin punya cucu mas." ucap tari kepada suaminya ketika hendak tidur.
"Mamih tau kan? Reyhan dan lenta belum menginginkan anak? Ditambah lenta juga masih kuliah kan.Itu hal sensitif buat lenta." kata Handi.
"Tapi Mamih liat betul wajah Reyhan waktu ketemu anak kecil itu mas.Reyhan bahagia banget.",
Handi mengehela nafasnya. Istrinya memang sudah lama menginginkan seorang cucu.
Namun untuk hal sensitif seperti ini,Reyhan dan lenta sudah membahas nya. Mereka akan memiliki anak jika lenta sudah lulus S1 nya.
"Mih sudah cukup.Kita istirahat,papih sudah capek." ujar Handi.
Tari hanya menatap kesal suaminya,selalu saja jika membahas seorang cucu suaminya memilih mengabaikan nya.
Apa salahnya jika menginginkan seorang cucu? Ditambah anak dan menantunya sudah lama menikah.
🌸🌸🌸
Pagi ini,Reyhan sudah mengantarkan lenta yang ada kelas pagi. Seperti kemarin,lenta masih banyak diam. Bahkan pagi tadi ia hanya membuatkan sarapan dan mengucapkan sepatah dua kata bahkan tiga kata. Seperti nanti aku ke kantor dan makan siang aku anter ya.
Reyhan sendiri tidak tau apa yang membuat istrinya seperti itu. Entah lah,Reyhan tidak ingin memikirkan itu sekarang karena yang lebih penting nanti malam ia akan membicarakan sesuatu hal.
Reyhan yang sudah berada di kantor akan mengadakan rapat penting bersama Dimas. Yap,Dimas sahabat Reyhan sejak masa sekolah.
Sekarang ini Dimas sudah menjadi pengusaha sukses yang sama seperti Reyhan walaupun mereka sama sama memegang perusahaan atas keluarga nya.
Lalu bagaimana dengan Iqbal? Sama dengan Iqbal. Ia sudah menjadi seorang photography terkenal menekuni hobby yang ia punya sejak lama.
Bahkan orang tuanya mendukung dan tidak memaksa Iqbal menjalani bisnis keluarga nya.
"Pak Bram masih otw sini." ujar Dimas
"Ya,kita ke ruang meeting dulu. Biar sekertaris gue yang ngurus." Dimas mengangguk dan mengikuti Reyhan yang berjalan ke arah ruang metting nya.
🌸🌸🌸
"Lo kenapa si Len? Dari dikelas gue liat muka Lo masam banget." tanya nata sambil menyeruput milkshake strawberry miliknya.
Lenta membuang nafasnya kasar, "Salah ga si gue belum siap punya anak?" nata yang mendengar langsung tersedak akibat pertanyaan lenta.
Uhuk uhuk
"Mak-maksud Lo gimana? Lo hamil?" tanya nata dengan nada terkejut.
"Ck! Gue ga hamil! Maksud gue tuh,salah ga gue tuh belum siap punya anak? Secara Lo tau kan gue baru masuk semster 3 ." jawab lenta malas.
Nata mengelus dadanya. " Gue kira Lo hamil." Lenta memutar kedua bola matanya malas.
"Lagian Lo nikah udah lama,buat gue mah wajar wajar aja kali kalo Lo punya anak. Emang kenapa si Lo tanya gitu?" ujar nata
"Nyokap mertua gue,pengin gue punya anak. Gegara dia gebet punya cucu." jawab lenta
"Ya ga salah lah,namanya orang tua pasti bakalan minta cucu. Mending Lo udah nikah mah aman.Lah gue? Udah disuruh kawin Mulu sama bokap gue sedangkan gue jomblo,miris ga si?" lenta hanya mencibir.
Ah,sungguh saat ini dirinya bingung. Memang benar kata nata,tapi mau bagaimana? Ia belum siap untuk memiliki anak diusia nya yang masih muda.
Revisi-
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETED
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL REY-TA 17+ Ini bukan kisah cinta mereka disaat mereka masih diduduk bangku sekolah. Kisah cinta yang sudah terlihat dewasa dalam menyikapi segala macam masalah. Reyhan,dia sudah menjadi sosok suami yang bertanggung ja...