29

36.2K 1.1K 158
                                    

"Len udah ya marahnya?" bujuk Reyhan.

Setelah pulang dari kantor Reyhan, lenta memilih pulang kerumahnya bahkan sebelum pulang lenta mampir ke kedai seblak langganan nya.

Entah, rasanya hari ini ia sangat ingin memakan makanan pedas. Tidak peduli dengan perutnya yang tiba tiba akan sakit.

"Makannya juga stop ya? Liat itu kuahnya merah banget pasti bumbu cabenya banyak." Reyhan menarik mangkok berisi seblak yang sisa setengah dari hadapan lenta.

"Apaan si?! Gausah peduliin gue! Pergi sono yang jauh dari hadapan gue!" ujar lenta mengambil paksa mangkoknya dari tangan lenta.

Reyhan sudah frutasi. Sebab,wajah lenta sudah memerah akibat kepedesan.

Mau tak mau,reyhan harus merebut mangkok secara paksa dari lenta.

"Apa apaan si Lo?!" seru lenta tak terima ketika mangkok berisi seblaknya direbut paksa Reyhan.

"Kamu yang apa apaan!" Reyhan tak mau kalah.

Brak

Reyhan meletakan mangkoknya dengan kasar diatas meja dan mulai menatap lenta sambil berkecak pinggang.

Lenta hanya berdecak sebal. Rasa pedas dan kesalnya menjadi satu.

"Mau sampe kapan kaya gini? Setiap marah harus makan makanan kaya gitu?! Ga liat muka kamu sampe merah kaya gitu?! Hidung kamu udah umbelan kaya gitu?!" tanya Reyhan yang membuat lenta membulatkan matanya.

Apa katanya? Hidungnya mengeluarkan ingus? Itu ga mungkin.

Lenta langsung membersihkan hidungnya dengan menggunakan tissue.

"Mana ada umbel? Ga ada!" protes lenta merasa tertipu oleh Reyhan.

Reyhan hanya terkekeh melihat tingkah gemas lenta.Ia mengusap usap rambut lenta hingga sedikit berantakan.

"Bohongin gue kan??!" Reyhan mengangguk tanpa rasa bersalah.

"Tau ah nyebelin Lo!" lenta menepis tangan Reyhan dari atas kepalanya.

Reyhan membawa kepala lenta kedalam dekapannya.

"Gausah marah terus ya?" tanya Reyhan

"Gatau." jawab lenta

"Aku ga ada hubungan apa apa sama dan-"

"Tapi tadi apa?! Kalian berdua ciuman didepan mata aku!" potong lenta sambil kepalanya menjauh dari perut sixpack milik Reyhan dan mendongak kan kepalanya keatas menghadap Reyhan.

Reyhan menopang pipi lenta dengan kedua tangannya.

"Makannya dengerin aku baru ambil kesimpulan." ucap Reyhan.

"Terus?" Reyhan membuang nafasnya.

"Dania dateng ke ruang kerja aku terus tiba tiba langsung cium bibir aku." jelas Reyhan.

"Bohong kan?"

"Cek cctv diruang kerja aku. Semuanya bisa buktiin kalo Dania yang goda aku." Lenta mengerutkan bibirnya.

"Udah gausah ngambek. Aku cuma punya kamu,percaya kan sama aku?" ucap Reyhan sambil memeluk lenta.

Lenta hanya menganggukkan kepalanya.

🌸🌸🌸 

Reyhan dan lenta sedang duduk didepan TV sambil menikmati secangkir teh hangat.

Lenta bersandar pada dada bidang milik Reyhan sedangkan Reyhan memainkan rambut lenta,memilin milinkan rambutnya hingga kusut.

"Rey." Panggil lenta

"Kenapa?" tanya Reyhan.

Lenta menarik nafasnya. "Aku siap."

Reyhan menatap lenta bingung. Siap? Siap untuk apa?

"Maksudnya?" tanya Reyhan.

Lenta mendoangkan kepalanya menatap wajah Reyhan dan mengelus pipinya lembut.

"Aku siap Rey." ulang lenta

Reyhan semakin bingung. Ia mengerutkan dahinya membenarkan posisi duduknya.

"Apa si? Gausah aneh aneh." ujar Reyhan.

Lenta memutar kedua bola matanya malas.

"Aku siap rey... Aku siap punya anak dari kamu." ucap lenta sambil menunjuk dada bidang Reyhan.

Reyhan menatap lenta tak percaya. Apa istrinya sedang bercanda?

"Kamu ga lagi bercanda?" tanya Reyhan menatap lenta dengan dalam.

Lenta menggeleng kan kepalanya. "Engga. Aku ga lagi bercanda." yakinnya.

Reyhan tersenyum sambil menggenggam tangan lenta.

"Aku ga papa kalo kamu emang belum siap. Aku ngertii-"

"Gak Rey! Aku terlalu egois. Aku siap ngasih kamu anak dan ngasih orang tua kita cucu pertamanya. Itu kebahagiaan kalian kan? Aku tau itu berat. Tapi aku bakal seneng kalo kalian seneng." Potong lenta.

Reyhan mengusap pipi lenta dan mencium keningnya dengan dalam.

"Aku sayang kamu. I love you more!" ucap Reyhan sambil mencium bibir lenta sekilas.

Cup

Lenta mengangguk. Ia tidak pernah melihat suaminya sebahagia ini sebelumnya.

Setidaknya ia bisa bernafas lega,ia bisa menjadi istri yang baik dengan mengikuti permintaan suami nya.



















Revisi-

REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang