34

32.1K 1.1K 95
                                    

"Btw badan lo makin berisi aja,ngisi Lo?" Tanya Gibran pada lenta yang membuat nata melirik ke arah lenta.

"Ah iya bener kata Gibran,lo makin berisi. Hamil Lo?" lenta melempar kulit kacang ke arah nata.

"Gausah ngaco deh,gue gendutan ya-y karena gue dirumah ngemil terus!" Elak lenta.

Nata dan Gibran hanya tertawa secara bergantian. Lenta memegang perut nya yang memang sedikit buncit.

🌸🌸🌸 

Selepas kepergian kedua temannya itu dari rumahnya,lenta membersihkan sisa sisa bungkus makanan dan meletakan gelas kosong ke tempat cucian piring.

Lenta berjalan ke arah kulkas untuk mengambil buah apel dari dalam sana. Ia bersandar dan memikirkan sesuatu. "Gue diet aja kali ya? Gak biasanya juga gue makan banyak jadi gendut gini." Pikirnya.

Lenta mengangkat bahunya acuh,biarkan lah toh dirinya masih sehat. Reyhan juga tidak mungkin berpaling darinya cuma karena badannya yang makin berisi.

🌸🌸🌸

Reyhan sibuk membaca berkas berkas kantor yang memang sedang numpuk diatas mejanya. Pikirannya sudah pusing mengurus perusahaannya. Bukan karena gagal atau bagaiamana,hanya saja Reyhan sedikit merasakan kurang beristirahat karena sibuk bekerja.

Bahkan,meluangkan waktu untuk lenta saja kadang sangat sulit. Ayahnya sendiri tidak mempersalahkan Reyhan untuk mengambil cuti,tetapi Reyhan sendiri yang memilih menyelesaikan pekerjaannya daripada harus menumpuk yang membuat nya makin terlihat sibuk.

Tok..tok..tok

"Ya masuk!" pintu terbuka.

"Ada apa Cindy?" tanya Reyhan pada sekertaris nya yang berjalan mendekat ke arah mejanya.

"Ada beberapa berkas yang harus bapak tandatangani sekarang." jawabnya sambil meletakkan berkas berkas tersebut diatas meja kerja Reyhan.

Reyhan menghela nafasnya,membuka berkas itu dan menandatangani nya. Setelah selesai ia memberikan kembali berkas tersebut.

"Baik pak,kalo begitu saya balik ke meja saya." ucapnya dengan sopan. Namun sebelum Cindy memutar badannya Reyhan menghentikan Cindy.

"Tunggu sebentar Cindy." ujar Reyhan.

Cindy mengangkat alisnya bingung.

"Tolong atur jadwal saya untuk cuti." ucap Reyhan.

"Cuti pak?" beo Cindy.

Reyhan mengangguk.

"Baik pak,akan saya atur jadwal bapak seminggu kedepan." jawabnya

"Terima kasih. Kalo gitu silahkan kembali ke meja kerja kamu." Cindy mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan kerja Reyhan serta menutup pintunya.

🌸🌸🌸

Reyhan menyetir dengan keadaan tenang. Pulang nanti ia akan memberi tau lenta jika mereka akan pergi honeymoon dan juga berlibur ke Bali.

Harusnya Reyhan akan mengajak lenta keliling Eropa,namun lagi lagi itu semua tidak bisa Reyhan lakukan karena urusan pekerjaan.

Flasback on-

"Maaf pak,jadwal bapak sangat padat. Minggu ini bapak harus datang ke proyek yang ada di Kalimantan dan juga Singapura masing masing tiga hari." tutur Cindy

Reyhan memijat pelipisnya yang sudah pusing.

"Atur jadwal saya untuk cuti dua Minggu. Saya tidak mau tahu,kamu bisa urus itu atau suruh Bram untuk menggantikan saya." putus Reyhan.

Cindy hanya mengangguk dan mencoba mengecek buku note yang ia pegang. Buku note itu berisi catatan dan jadwal Reyhan sehari hari.

"Em,maaf pak. Untuk Minggu besok bapak ada pertemuan dengan MMA group dan juga beberapa meeting penting dengan bos besar serta rekan bisnis lainnya." ujar Cindy yang membuat Reyhan menghela nafasnya.

Sesibuk itukah dirinya sampai mengambil cuti saja sangat sulit.

"Atur jadwal saya Minggu ini. Saya akan cuti selama satu Minggu ini dan saya tidak mau tahu urus itu semua." Perintah Reyhan.

"Baik pak,kalo begitu saya permisi." Reyhan mengangguk.

Selepas Cindy keluar dari ruangannya, Reyhan langsung menghubungi Bram,orang kepercayaan nya untuk mengurus beberapa pekerjaan yang memang reyhan tidak bisa tangani.

Bram adalah sekertaris laki laki Reyhan pertama yang sangat ia percaya. Bahkan Bram sudah Reyhan percaya kan untuk memegang perusahaan nya yang ada di pulau Sumatera dan Sulawesi.

Flasback off-

Tak lama ia sampai di rumahnya,ia langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam rumahnya.

Rumah yang sunyi dan sepi ini membuat Reyhan langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Dan benar saja, istrinya ada didalam kamar sambil bermain ponsel diatas kasurnya.

"Kamu udah pulang yang?" tanya lenta sambil membenarkan posisi duduknya.

Reyhan mengangguk dan menutup pintu kamarnya. Berjalan dengan meletakan tas kantornya di tepi kasur.

"Kamu tau? Aku sudah mengambil cuti untuk kita." ujar Reyhan sambil melepas kancing baju kantornya.

Lenta menatap Reyhan tak percaya. "Beneran?" Reyhan mengangguk

"Kok bisa? Bukannya kantor lagi sibuk banget ya?" tanya lenta heran.

Reyhan hanya terkekeh dan mengambil handuk yang ada digantungan dekat pintu kamar mandi.

"Yang,cerita kok bisa?" tanya lenta dengan penuh penasaran.

"Ngapain dikepoin si? Yang penting kita jadi honeymoon." Pipi lenta merah merona mendengar kata honeymoon.

Reyhan yang sadar akan perubahan wajah lenta terkekeh.

"Ngeselin banget si!" teriak lenta yang sebal.

Suaminya memang sangat suka membuatnya malu seperti ini. Untung saja sayang,kalo tidak sudah lenta bunuh secara perlahan suaminya itu.

"Aku tau pipi kamu masih merah yang!" teriak Reyhan dari dalam kamar mandi .





















Revisi-

REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang