16

38.6K 1.2K 73
                                    

"Bik tolong buatkan makan malam untuk Lina." ucap dingin Reyhan pada bik Ani.

Bik Ani hanya mengangguk,tidak ingin banyak tanya. Ia sudah tau,majikannya pasti sedang terbalut emosi,terlihat dari rahang nya yang menegang.

"Tapi Lina mau makan makaron carbonara Abang!" pinta Lina dengan kesal.

Reyhan hanya menghela nafasnya kasar. Ia harus menahan amarahnya kepada adik ipar nya itu.

Lalu,Reyhan berjongkok menyamakan tinggi adik iparnya dan mengelus rambut panjangnya.

"Makan dirumah dulu ya? Besok besok kita makan diluar." ujar Reyhan.

Dengan wajah masamnya,Lina hanya mengangguk.

Reyhan tersenyum dan mencium kening Lina,dan beranjak pergi ke arah kamarnya.

Sedangkan lenta tidak berani berbicara apapun. Ia hanya menatap adik nya dan tersenyum kecil.

Saat lenta hendak melangkah kan kakinya didepan Lina,tiba tiba saja tangan Lina mencekal pergelangan tangan lenta dan memeluk pinggang lenta erat. Menenggelamkan wajahnya pada perut rata lenta.

Lenta sedikit kaget dengan perlakuan adiknya,pasalnya Lina tidak pernah seperti ini kepadanya.

Lenta mengelus rambut panjang Lina.
"Kakak ga papa?" tanyanya dengan polos membuat lenta sedikit bingung.

Lina pun mendongak kan kepalanya ke atas menatap wajah lenta yang sudah menunduk melihatnya.

"Kakak ga akan dimarahin Abang lagi kan? Abang tadi kuat banget marah marahnya. Lina takut." ujarnya lagi.

Lenta tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya. "Kakak gakpapa,Abang lagi banyak pikiran jadi Abang gitu." jawab lenta sambil mengelus kepala Lina.

"Abang galak,Lina takut." ucap Lina sambil memeluk lenta lagi.

Wajar saja Lina merasakan takut,sejak kecil Lina tidak pernah mendengar bentakan atau suara keras orang yang sedang emosi. Orang tuanya selalu memanjakannya dan selalu berbicara pelan pelan.

"Engga papa,kan ada kakak. Gausah takut ya?" Lina mengangguk sebagai jawabannya.

"Yaudah Lina makan disini dulu,kakak mau nusul Abang ke kamar. Ga boleh nakal oke? Nurut sama kata bibik." ucap lenta sambil memegang pipi Lina.

Lina mengangguk. " Iya kakak."

Lina tersenyum dan beranjak meninggalkan Lina yang masih berdiri di dekat meja makan.

"Non Lina mau makan malam apa hari ini?" tanya bik Ani setelah lenta pergi dari dapur.

"Lina mau makan nasi goreng aja bik sama minum susu. Terus nasi gorengnya dikasih telur setengah Mateng sama sosis ya bik." jawabnya dengan senang.

Bik Ani mengangguk paham. "Non Lina duduk dulu,bibi buatkan nasi goreng spesial untuk non lina." jawab bik Ani.

Lina dengan senang memilih duduk di meja pantry agar bisa melihat bik Ani memasak dan menyiapkan nasi goreng permintaannya.

Bik Ani mulai memasak dan menyiapkan beberapa bahan bahan untuk membuat nasi goreng dan Lina melihatnya dengan teliti.

REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang