"Kakak!!!! Abang!!! Bangun,Lina udah kesiangan!!!" teriak Lina sambil memukul keras pintu kamar milik lenta.
Tok tok tok
"Abang!!! Anterin Lina udah siang!!" teriak melengking suara Lina yang khas membuat lenta mengerjapkan matanya.
Lenta dan Reyhan masih tertidur,karena semalaman mereka begadang hingga pagi.
Lenta yang ada kelas siang meminta Reyhan menemani nya menonton drakor hingga tak sadar mereka menontonnya hingga pukul 03.00 pagi.
"Yang,itu ah Lina teriak teriak." ujar lenta dengan mata sayunya membangun kan Reyhan yang masih tertidur.
Lenta berdecak, terpaksa ia bangun dari tidurnya menggulung rambut nya sambil berjalan ke arah pintu kamar nya.
Ceklek
Dahi lenta sedikit mengkerut,ia melihat wajah kesal milik adiknya dipagi hari.
"Apa?"
Lina berkecak pinggang menatap garang lenta. "Apa?" beo Lina
"Kakak gatau hari ini Lina sekolah?! Hari ini Lina ada upacara,kita udah kesiangan!!" Omel Lina
Lenta menghela nafasnya. Kenapa ia sampe lupa jika dirumahnya ada Lina yang harus ia urus?
"Lina lapor ke mamah nih ya kalo kakak ga urus Lina!" ancamnya.
Lenta yang mendengar langsung membulat kan matanya. Bisa bisa ia kena ceramah dari ibunya.
"
Udah ya gausah ngomel? Abang semalem ada kerjaan jadi masih tidur,kakak juga ada tugas kuliah. " Bohong nya pada Lina
"Lina bisa minta dianter mang Ujang kan? Siang Abang yang jemput sana kakak." ucap lenta
Lina masih membuang wajah nya. Kesal? Tentu. Gadis itu merasa kesal,ia tidak suka diabaikan apalagi sampai dilupakan.
"Udah dong,kita turun ya ke bawah?" ajak lenta sambil memegang pundak Lina namun ditepis dengan kasar.
"Lina sebel sama kakak!" teriaknya sambil berlari meninggalkan lenta.
Lenta menutup pintu kamarnya dan mengejar Lina yang sedang mengambek itu.
Lina turun dari tangga berjalan ke arah dapur dan melihat Lina sedang duduk di ruang makan.
Lenta menatap meja makan yang sudah tersaji sarapan pagi seperti nasi goreng,telor mata sapi dan juga sosis.
Lenta tau,Lina pasti marah kepadanya. Sejak dulu Lina tidak suka makan sendirian,ia lebih senang makan secara bersama sama. Karena menurut nya, makan bersama itu jauh lebih nikmat.
Lenta menghampiri Lina, mengelus puncak kepala Lina yang masih merajuk.
"Maafin kakak ya? Biar kakak buatin sandwich keju mau? Buat bek-"
"Gak mau! Lina mau sekolah." potong Lina sambil membawa tas ransel miliknya.
Lina melewati Lenta begitu saja tanpa berpamitan.
Lenta mengutuk dirinya. Bisa bisa Lina marah hingga berlarut larut.
Ia melangkah kan kaki menuju depan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REY-TA 2 (MARRIED) - COMPLETED
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] SEQUEL REY-TA 17+ Ini bukan kisah cinta mereka disaat mereka masih diduduk bangku sekolah. Kisah cinta yang sudah terlihat dewasa dalam menyikapi segala macam masalah. Reyhan,dia sudah menjadi sosok suami yang bertanggung ja...