35

68 8 1
                                    

Malam hari nya setelah kembali dari rumah Anya, Garda mengumpulkan seluruh anggota G ke markas. Saking banyak nya anggota G di malam itu membuat markas mereka menjadi begitu sempit untuk di lalui. Tidak ada yang mendapat jatah duduk, semua nya berdiri dan berdiri pun sudah membuat mereka berdesakan.

Itu semua di lakukan oleh Garda dengan tujuan menemukan titik terang lebih cepat dalam menemukan Anya serta Bang Arya. Mulai dari Bik Roro yang memberi clue kepada mereka sehingga mempermudah pencarian.

Sebelum melancarkan aksi, terlebih dahulu mereka di pasang GPS supaya mempermudah Mereka mengetahui lokasi satu sama lain. Di tambah lagi ada Kalandra dan Niko yang mengawasi GPS itu.

"Lo, bawa yang lain ke jalan sentosa" tunjuk Garda pada Junet yang di tugaskan sebagai pemimpin pasukan nya, karena pasukan G di bagi menjadi 5. Mereka sama sama berpencar mencari keberadaan Arya.

"Anju mana?" Tanya Garda tiba tiba mulai menyadari ketidak hadiran cowok play boy itu.

"Temenin Rika shopping" Garda berdecak kesal mendengar jawaban Kalandra.

"Unprofessional" ujarny sedikit mendesis karena menahan rasa geram.

"Rausand, bawa pasukan lo ke semua panti yang ada di sini, gua sama yang lain ke gang KTS"

"Ucok Bintang, lacak semua tempat yang ada di sini, lo di bantu sama mereka semua"

Ucapan Garda begitu tegas dan berwibawa, mereka yang mendengarnya langsung patuh tanpa membuka suara. Bukan karena pasrah, tetapi tugas yang di berikan Garda sudah mudah bagi mereka di banding tugasnya sendiri. Karena resiko yang Garda ambil lebih besar dengan mencari keberadaan Arya di Gang KTS. mereka yakin, orang yang menyembunyikan Arya bukan lah orang biasa, dan sewaktu waktu orang itu bisa melukai Garda jika cowok itu salah bertindak.

"Terakhir, kalian jaga markas" ucap Garda kepada Kalandra dan Niko serta pasukannya.

Mereka semua mengangguk patuh.

"KALIAN TAU APA YANG LEBIH PENTING!?" Teriak Rausand tegas bertanya kepada seluruh anggota.

"IDENTITAS!" Jawab mereka tak kala tegas dan serentak.

"KEDUA?!" Tanya Rausand lagi.

"KESELAMATAN!"

Bagi pasukan geng motor G, identitaslah yang menjadi hal utama. Karena keselamatan mereka perpatokan pada identitas. Apabila identitas mereka tidak di ketahui, di situ lah terdapat keselamatan, walaupun tubuh mereka terluka. Tetapi jika identitas terungkap, maka tidak ada kata selamat bagi mereka, walaupun tubuh tidak terluka.

"BAGUS! Mulai bergerak!"

Mereka segera keluar markas secara berombongan, tetapi tidak saat pagar sudah di buka. Beberapa dari mereka ada yang menggunakan mobil, motor, sepeda, berjalan kaki, atau bahkan berlari. Untuk antrian sendiri mereka sangat tertib. Sebisa mungkin tidak menganggu tetangga atau orang orang di sana terlebih lagi berusaha agar tidak ada yang mengetahui mereka.

Pasukan Rausand lebih dulu keluar dari markas dan pasukan yang terakhir keluar di pimpin oleh Garda menggunakan motor. Pasukan Garda bisa terhitung 20 orang dan mereka akan berpencar di penjuru Gang KTS nantinya.

Sesampainya di sana, mereka langsung berpencar bagai orang tak mengenal persatu sama lain. Bahkan ada beberapa dari pasukan Garda yang duduk di pinggir gang, merokok dan bahkan menganggu gadis gadis yg lewat di sana.

Garda memarkirkan motornya dengan sembarangan lalu cowok itu berjalan setapak menjelajahi perumahan KTS sambil memasang earphone, tak lupa sebelah tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang