Kembali

299 30 10
                                    


Flashback on.

"Gar, lo tau ngak anak baru di sekolah kita?"

"Denger-denger sih, ceweknya cantik banget" lanjutnya.

Teman disamping nya ini memang tidak berubah. Semenjak hari itu, ia sangat tidak peduli jika membahas perempuan.

"Gue mau nyusul junet", ucap garda dan beranjak dari tempat duduk.

"Oke-oke, gue ikut",

Dikantin

Keduanya memasuki kantin. Seperti bisa, mereka disuguhkan dengan suasana heboh.

Sekolah mana yang tak heboh jika most wantednya lewat?

Garda Raega Wijaya the most wanted SMA Anak Bangsa, yang selalu membuat kaum wanita meleleh saat menatapnya.

Garda lebih dulu berjalan di depan, sedangkan Rausand menyusulnya di belakang.

"Garda gue ganteng bangett!!"

"hai kak garda"

"Kak gardaaa!!"

"Rausand nempel tarus sama garda, gantengnya juga ikutan nempel"

"AAA!!! Ganteng banget calon suami gue!!"

"Lovee you Rausand!!"

Garda berjalan dengan tegas, tanpa memperdulikan sekitarnya. Beberapa orang mundur untuk memberi jalan padanya.

Garda berhenti sejenak, melihat sekeliling kantin.

"Tuh mereka bareng Tia" tunjuk Rausand pada meja Junet.

Mata Garga tertuju pada meja yang di tunjuk Rausand, dengan santai ia berjalan menghampirinya.

Tiba-tiba Rausand menghentikan langkahnya, Garda yang melihat teman di sampingnya berhenti, pun ikut berhenti

Ia melihat arah mata Rausand kemudian beralih melihat sekeliling.

"Lo kenapa?" Ucap Garda.

"Sumpah ini nggak mungkin", gumam Rausand.

Seseorang yang ditatapnya tadi, menatap balik dirinya.

"Woi!" Garda kembali menyadarkan Rausand.

"Ini beneran dia" ucap Rausand dalam hati.

Garda sadar, ternyata Rausand sedang menatap seorang wanita yang duduk satu meja dengan teman-temannya.

siapa? Tunggu..

Garga tak pernah melihat wanita itu di sekolahnya. Apa mungkin ini yang dikatakan Rausand tadi? Anak baru.

Seluruh pandangan tertuju pada Garda dan Rausand, sesekali mereka melirik ke arah Alin.

Tiba-tiba Alin beranjak dari bangkunya dengan cepat, sontak membuat Rausand tersadar,

Ia masih membisu menatap kepergian Alin.

"Woi! Lo budeg apa?!", Garda tak perduli sebesar apa suaranya.

Rausand akhirnya menoleh kesamping,

"A-ha, apaan sih?!",

Garda mengerutkan kening mendengar jawaban Rausand.

Setelah kepergian Alin, Tia pun ikut mengejarnya.

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang