Vote sebelum di baca🙏😚
Seluruh murid di kelas tersebut melihat ke arah suara yang ternyata..
Beberapa detik kemudian seluruh murid langsung bergerak menuju meja masing-masing sebelum di hukum."Apa-apaan kalian ini?" Tanya bu Mita yang berjalan menuju meja Tia dan Ria.
"Anne, kenapa tarik-tarikan sama Tia?" Aura sekitar pun mulai berubah ketika kehadiran sosok guru killer.
"Kok saya bu? Ini nih, yang mulai" tunjuk Tia kepada Anne.
Anne yang merasa di salahkan, segera melepas tangan nya dari lengan baju Tia.
"Nggak bu" dengan cepat Anne membantah apa yang ia lakukan barusan.
Anne sedikit melirik ke arah Ria yang hanya diam saja dan tak ada niatan untuk membantu nya. Padahal yang lebih dulu meminta bantuan padanya adalah Ria, malah dirinya yang tak dibantu.
"Yasudah, kamu kenapa masih di sini?" Ucap Bu Mita sambil melipat tangan di dada, tidak lupa dengan wajah garang andalannya.
" E-eh iyaa, hehe",
Seketika seisi kelas menertawakan tingkah Anne yang ditegur oleh bu Mita.
"Percuma cantik, tapi Lola , YHAA" teriak Egi mencairkan suasana.
"Diem lo!", ketus Anne kepada sang ketua kelas yang menambah keributan di kelas.
Suasana kelas yang awalnya ribut, perlahan berganti dengan suara bisikan dan beberapa mata melirik kepada sosok perempuan yang berdiri di depan pintu kelas.
Sorry yaah part yang ini singkat
Next?? Vote dulu otw 💆♀️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Guard
Teen FictionPernah tinggal serumah sama Most Wanted? Atau Kapten basket? Atau mungkin Ketua Geng Motor? Gimana kalau mencangkup ketiganya? Kalau kata Natalin sih, "mustahil kalau lo ngak punya perasaan"