19

126 17 0
                                    

"Lo yakin itu Garda?" Tanya salah seorang di samping Jefan.

"Kenapa ngak? Muka nya persis kayak yang di foto" ujar Jefan.

"Cih, ini yang kata Gala hebat? Kita lihat nanti" ujar anak tadi menantang dengan target di depannya.

Saat Jefan hendak bangkit menjumpai Garda yang sepertinya sedang mencari seseorang, tiba tiba tertahan mendengar ucapan Joelfadli.

"Bentar bentar, kayaknya tu anak lagi nyari seseorang." Joelfadli masih memegang kerah belakang kemeja Jefan.

Benar dugaan mereka, tepat setelah mengatakan itu, tangan Garda di tarik oleh seorang wanita yang—

"Njirrr cantik banget" mereka salah fokus melihat wajah Alin.

"Cewek nya bukan sih?"

"Gue baru tau daerah sini ada cewek cantik, cocok nih!"

"Jangan sampe Gala tau"

"Bener! Bisa bisa gue jomblo lagi"

Jefan menepuk pundak mereka, "woi! Gala cuman butuh cowoknya. Jadi lo semua fokus! Jangan sampe kecolongan!" Tegasnya.

Dari awal hingga akhir mereka melihat interaksi Garda dan Alin yang sedikit aneh, mungkin akibat mereka tidak mendengar dengan jelas apa yang di bicarakan, oleh sebab itu mereka hanya menyimpulkan seadanya.

"Fan, kayaknya bener itu ceweknya Garda" ujar Joelfadli.

"Tapi info yang gue terima dia jomblo" ucap Jefan namun pandangannya masih tidak lepas dari Garda.

"Bodo, gue ngak peduli. Btw...kayaknya bisa buat tahanan deh Fan" Joelfadli sepertinya mempunyai rencana baru.

"Maksud lo?" Tanya Jefan menatap Joel di samping nya.

"Gue yakin seratus persen pasti mereka ada hubungan, minimal sebagai teman. Cukup membantu kita bukan?" Ujarnya tersenyum tipis dan langsung di tangkap oleh Jefan, ya Jefan sangat paham maksud perkataan Joel barusan.

Setelahnya Jefan kembali menatap Garda yang sedang duduk di salah satu kursi si sana.

"Gue tau cara buat lo tunduk" ujarnya sambil tersenyum devil.

🍃

"Bun, Kak Garda mana?" Tanya Alin berjalan ke arah sofa yang diduduki Jingga.

Mendengar pertanyaan Alin, membuat jingga mengalihkan pandangannya dari ponsel genggam lalu menatap gadis cantik di depannya.

"Ada tuh, di dalem kamar" ujar Jingga.

"Ngak ada Bun, Tadi Alin udah coba ketok pintunya, tapi ngak ada yang nyahut" ucapan Alin membuat Jingga menyeringit dahi.

"Lho, biasanya di kamar, tidur kali ya?" Tanya Jingga pada diri sendiri.

"Tapi, Garda jam segini—" Jingga terjeda dan langsung sadar akan satu hal.

"Coba deh kamu lihat ke halaman belakang. Kayaknya Garda lagi main basket" Alin sedikit kaget, lho di belakang rumah ada lapangan basket? Kok gue baru tau ya? Yaiya lah, lo juga baru pindah.

Alin mengerjap mengumpulkan kesadarannya, lalu pamit ke belakang rumah.

"Yaudah Alin cek dulu ya Bun" dan di angguki oleh Jingga.

Alin berjalan menuju halaman belakang seperti yang di katakan jingga barusan.

Benar dugaan sang bunda tadi, tak jauh dari tempat Alin berdiri terlihat cowok itu sedang mendribel bola di sana. Satu fakta baru yang Alin ketahui hari ini, ternyata Garda anak basket dan—

My Special GuardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang