"JAWAB!" Bentak Rausand tepat di wajah pucat seorang cowok di depannya.
Wajah pucat pasi itu terbentuk bukan karena ketakutan yang menyelimutinya tetapi karena kesehatannya yang menurun akibat tekanan fisik.
"Semua yang lo kerjain ngak becus bangsat!" Rausand kembali menendang perut pria itu.
Ingin membalas? Jangankan untuk membalas, berbicara saja sudah tidak sanggup lagi. Beberapa luka dan lembam tercetak di beberapa bagian tubuh pria itu, yang satu belum sembuh sudah ada cetakan baru.
"Lo minta gue tanggung jawab?" Tanya Rausand dengan nada santai namun menatap tajam ke arah pria itu. Ia maju selangkah dan sedikit mendekatkan wajah mereka.
"Sedangkan kerjaan lo sendiri aja ngak becus!"
"LO NINGGALIN JEJAK DI SANA!" bentak nya semakin meninggi sambil menunjuk ke sembarang arah.
"Mereka udah curiga dan semua nya karena Lo! Andai kerja Lo mulus, gue bakal tanggung jawab. Tapi kalo udah gini? Jangan salahin gue kalau seandainya gue tinggalin adik lo itu!" Setelah mengucapkan itu Rausand pun pergi begitu saja.
🍃
"Bang, dari informasi yang gue dapet. sebentar lagi Anak Star bakal nyerang Poison" seiri ruangan menatap ke arah Niko yang baru membuka suara.
"Dan kali ini bakal banyak korban Bang. Pertama, Dio belom bayar janjinya. Kedua, dendam Star makin besar karena Poison bakar markas mereka kemarin. Tapi gue ngak yakin kalau yang bakar itu Poison, ini di luar rencana kita Bang" ujar Niko panjang lebar membuat yang lain menyeringit dahi, sejak kapan membakar markas Star ada dalam rencana mereka?
Ucok berjalan ke arah Garda kemudian mendekatkan mulutnya ke pendengaran cowok itu.
"Besok kesempatan Star untuk nagih janji Dio dan gue takut cewek lo bakal jadi korban. Lo tau kan, mainan Star itu cuman cewek" ujar Ucok memperingati Garda agar lebih was was.
Saat itu juga Garda memutar bola matanya mendengar kata 'Cewek lo' apa apaan si Ucok! Sejak kapan cewek yang di suruh oleh Garda untuk memantaunya sudah menjadi gadisnya?
"NGAK ASIK! MAIN BISIK BISIK!" Teriak Junet membuat suasana yang awalnya tenang menjadi grasak grusuk.
"Kaya cewek tau ngak!" Ujar Anju.
Dan terjadilah kesalahpahaman, Garda menghela nafas sebelum membuka suara.
"Jaga cewek lo! Besok Star bakal nyerang" hanya itu yang Garda ucapkan, syukur syukur mereka teralihkan.
"Nahhh!"
"Nahhloo"
"Haaa" semua menunjuk ke arah Anju dan Kalandra.
"Amann, Rika udah ke Bandung, Shinta sama temen temennya, Tika di sekolah sebelah, FiFi di jemput bokap, dahh! Capek gue, selebihnya udah aman Gar"
"Cih, boro boro jagain Tia, di datengin aja marah marah" ujar Kalandra cuek.
"Ciehhh yang lagi marahan"
"Marahan ni eee"
"Kampret!" Umpat Kalanda saat anak anak G mengejeknya.
"Kira kira Abang Andra bakal tahan berapa hari ya, marahan sama adek Tia" ujar Junet menggoda.
"Jijik njing!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Special Guard
Teen FictionPernah tinggal serumah sama Most Wanted? Atau Kapten basket? Atau mungkin Ketua Geng Motor? Gimana kalau mencangkup ketiganya? Kalau kata Natalin sih, "mustahil kalau lo ngak punya perasaan"